21 agregat pipih mempunyai perbandingan antara panjang dan lebar dengan
ketebalan rasio 1 : 3 yang dapat digambarkan sama dengan uang logam.
6. Agregat pipih dan panjang
Agregat ini mempunyai panjang yang jauh lebih besar daripada lebarnya, sedangkan lebarnya jauh lebih besar dari tebalnya.
II.1.2.2.2 Jenis Agregat Berdasarkan Tekstur Permukaan
Ukuran susunan agregat tergantung dari kekerasan, ukuran molekul, tekstur batuan dan besarnya gaya yang bekerja pada permukaan butiran yang telah
membuat licin atau kasar permukaan tersebut. Secara umum susunan permukaan ini sangat berpengaruh pada kemudahan pekerjaan. Semakin licin permukaan
agregat akan semakin sulit beton untuk dikerjakan. Umumnya jenis agregat dengan permukaan kasar lebih disukai. Jenis agragat berdasarkan tekstur
permukaannya dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Agregat licin halus glassy
Agregat jenis ini lebih sedikit membutuhkan air dibandingkan dengan agregat dengan permukaan kasar. Dari hasil penelitian, kekasaran agregat akan
menambah kekuatan gesekan antara pasta semen dengan permukaan butiran agregat sehingga beton yang menggunakan agragat ini cenderung mutunya
lebih rendah. Agregat licin terbentuk dari akbat pengikisan oleh air, atau akibat patahnya batuan rocks berbutir halus atau batuan yang berlapis–lapis.
2. Berbutir granular
Pecahan agregat jenis ini berbentuk bulat dan seragam.
Universitas Sumatera Utara
22
3. Kasar
Pecahannya kasar dapat terdiri dari batuan berbutir halus atau kasar yang mengandung bahan–bahan berkristal yang tidak dapat terlihat dengan jelas
melalui pemeriksaan visual.
4. Kristalin Cristalline
Agregat jenis ini mengandung kristal–kristal yang tampak dengan jelas melalui pemeriksaan visual.
5. Berbentuk sarang lebah honey combs
Tampak dengan jelas pori–porinya dan rongga–rongganya. Melalui pemeriksaan visual kita dapat melihat lubang–lubang pada batuannya.
II.1.2.2.3 Jenis Agregat Berdasarkan Ukuran Butir
Cara membedakan jenis agregat yang paling banyak dilakukan ialah dengan didasarkan pada ukuran butir–butirnya. Menurut ukuran butirnya, agregat
dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Agregat Halus
Agregat halus pasir berasal dari hasil disintegrasi alami dari batuan alam atau pasir buatan yang dihasilkan dari alat pemecah batu stone crusher
dan mempunyai ukuran butir 5 mm.
Universitas Sumatera Utara
23 Agregat alami yang digunakan untuk agregat campuran beton dapat
digolongkan menjadi 3 macam, yaitu: a. Pasir galian
Pasir golongan ini diperoleh langsung dari permukaan tanah atau dengan cara menggali terlebih dahulu. Pasir ini biasanya tajam,
bersudut, berpori dan bebas dari kandungan garam, tetapi biasanya harus dibersihkan dari kotoran tanah dengan cara mencucinya.
b. Pasir sungai Pasir ini diperoleh langsung dari dasar sungai, umumnya berbutir
halus, bulat-bulat akibat proses gesekan. Daya lekat antar butir – butir agak kurang karena butir yang bulat. Karena besar butir–butirnya kecil,
maka baik dipakai untuk memplaster tembok, juga dapat dipakai untuk keperluan yang lain.
c. Pasir laut Pasir laut ini adalah pasir yang diambil dari pantai. Butir–butirnya
halus dan bulat karena gesekan. Pasir ini merupakan pasir yang paling jelek karena banyak mengandung garam–garaman. Garam–garaman ini
menyerap kandungan air dari udara dan ini mengakibatkan pasir selalu agak basah dan juga menyebabkan pengembangan bila sudah menjadi
bangunan. Agregat halus yang digunakan pada penelitian ini merupakan pasir sungai
yang berasal dari daerah Binjai.
Universitas Sumatera Utara
24
2. Agregat Kasar