6
1.5 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah kajian
eksperimental di Laboratorium Bahan Rekayasa Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
Adapun tahap-tahap pelaksanaan penelitian sebagai berikut : 1. Penyediaan bahan penyusun beton : batu pecah, pasir, semen dan abu ampas
tebu. 2. Pemeriksaan bahan penyusun beton.
a. Analisa ayakan agregat halus dan agregat kasar. b. Pemeriksaan kadar lumpur pencucian pasir lewat ayakan no.200.
c. Pemeriksaan kadar liat clay lump pada agregat halus. d. Pemeriksaan kandungan organik colorimetric test pada agregat halus.
e. Pemeriksaan berat isi agregat halus dan agregat kasar. f. Pemeriksaan berat jenis dan absorbsi agregat halus dan agregat kasar.
3. Mix design perencanaan campuran beton berdasarkan metode SK. SNI. T- 15-1990-03.
Penimbanganpenakaran bahan penyusun beton berdasarkan uji karakteristik bahan penyusun dan mutu beton yang direncanakan dalam
penelitian ini adalah K-300. 4. Percobaan Pembuatan Benda Uji
4.1 Pembuatan benda uji silinder Adapun variasi yang digunakan adalah :
a. Variasi I, beton normal, tanpa adanya subtitusi abu ampas tebu
terhadap semen dinamakan beton normal BN.
Universitas Sumatera Utara
7 b. Variasi II, dengan subtitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar
5 dari berat semen dinamakan AAT 5.
c. Variasi II, dengan subtitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar
10 dari berat semen dinamakan AAT 10.
d. Variasi IV, dengan subtitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar
15 dari berat semen dinamakan AAT 15.
Untuk lebih jelasnya jumlah benda uji yang akan dibuat dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini
Tabel 1.1 Distribusi Pengujian Benda Uji Silinder Dengan Variasi Abu Ampas Tebu
4.2 Pembuatan benda uji pelat beton Adapun variasi yang digunakan adalah :
a. Variasi I, beton normal, tanpa adanya substitusi abu ampas tebu
terhadap semen dinamakan beton normal BN.
b. Variasi II, dengan substitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar
5 dari berat semen dinamakan AAT 5.
Variasi Abu Ampas Tebu Jumlah Benda Uji Untuk Kuat
Tekan Beton 7 Hari
28 Hari BN
3 3
AAT 5 3
3 AAT 10
3 3
AAT 15 3
3
Jumlah 12
12
Universitas Sumatera Utara
8 c. Variasi III, dengan substitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar
10 dari berat semen dinamakan AAT 10.
d. Variasi IV, dengan substitusi abu ampas tebu terhadap semen sebesar 15 dari berat semen dinamakan AAT 15.
Untuk lebih jelasnya jumlah benda uji yang akan dibuat dapat dilihat pada tabel 1.1 di bawah ini
Tabel 1.2 Distribusi Pengujian Benda Uji Pelat Beton Variasi Pelat Beton
Jumlah Benda Uji
BN 1
AAT 5 1
AAT 10 1
AAT 15 1
Jumlah 4
5. Pengujian nilai slump slump test ASTM C143-90a Untuk mengetahui tingkat kemudahan pengerjaan beton.
6. Perawatan beton dengan cara perendaman dalam air untuk silinder. 7. Benda uji pelat beton diletakkan diruang terbuka tanpa perawatan, terkena
panas dan hujan. 8. Pengujian kuat tekan beton ASTM C39-86 pada umur 7 dan 28 hari.
9. Pengujian lebar retak plat beton menggunakan Microscope Crack. 10. Analisa hasil percobaan.
Universitas Sumatera Utara
9
1.6 Manfaat Penelitian Dari penelitian yang dilakukan diharapkan dapat memberikan beberapa