dianggap legal dan dapat diterima. Pada sekitar tahun 1980-an, pemerintah Australia mengesahkan undang-undang untuk tidak melayani orang-orang
yang sesat dan menyimpang salah staunya adalah homoseksual. e.
Prasangka Terhadap Penderita Cacat Fisik Pada jaman dahulu, prasangka dan diskriminasi terhadap penderita cacat fisik
adalah mereka dianggap sebagai orang yang rendah. Akan tetapi pada saat sekarang orang-orang sudah mulai bisa menghargai penderita cacat fisik. Pada
kebanyakan negara, disediakan tempat jalan khusus untuk penderita cacat fisik. Selain itu, penderita cacat fisik juga diperbolehkan untuk mengikuti
ajang perlombaan Olimpiade. Pada dasarnya, orang-orang tidak mendiskriminasi penderita cacat fisik, hanya saja orang-orang merasa tidak
nyaman dengan kehadiran mereka karena takut tidak bisa berinteraksi dengan mereka.
7. Usaha Mengurangi Prasangka
Berdasarkan pendekatan teoritik mengenai diskriminasi yang telah diuarikan, maka Soeboer 1990 mengemukakan beberapa kemungkinan upaya
untuk mengurangi atau mencegah timbulnya prasangka dan diskriminasi: a.
Mengadakan kontak atau berinteraksi dengan target prasangka Kontak yang dimaksud adalah kontak yang dilakukan dengan syarat-syarat
tertentu Baron dan Byrne, Bochner, dan Feldman dalam Soeboer 1990. Kontak antar individu yang berprasangka dengan target prasangka hanya akan
Universitas Sumatera Utara
efektif bila didukung oleh beberapa kondisi atau syarat. Kontak yang diasumsikan akan efektif terjadi bila status partisipan dalam kondisi yang
sama, hubungan yang terjadi adalah hubungan yang intim dan bukan hubungan yang superficial, situasi kontak yang melibatkan aktivitas yang
interdependen serta kooperatif, adanya tujuan yang lebih tinggi yang hendak dicapai, serta situasi kontak yang menyenangkan dan saling mendukung. Yang
paling utama adalah adanya iklim sosial yang menyenangkan dan harmonis dalam kontak tersebut.
b. Melalui pendekatan belajar sosial
Saran lain yang dapat diusulkan adalah mengajarkan pada anak untuk tidak membenci. Peranan orang tua, guru, media massa, atau orang dewasa yang
dianggap penting bagi anak-anak significant others memainkan peranan penting bagi terbentuknya sikap menyukai atau tidak menyukai kelompok lain
melalui contoh-contoh perilaku yang ditunjukkannnya. Dengan adanya kesadaran dari orang tua atau guru mengenai pentingnya peran mereka sebagai
model yang tidak berprasangka, maka dapat diharapkan bahwa anak-anak belajar untuk tidak berprasangka melalui model dan pengukuhan positif yang
diberikan oleh orang dewasa Baron dan Byrne dalam Soeboer, 1990. c.
Belajar untuk mengerti adanya perbedaan Setiap orang lain itu berbeda sehingga kita harus belajar mengenal dan
memahami orang lain berdasarkan karakteristiknya yang unik, dan bukan
Universitas Sumatera Utara
semata-mata berdasarkan kenaggotaan orang tersebut dalam kelompok tertentu Baron dan Byrne dalam Soeboer, 1990.
B. TRUST 1. Pengertian Trust