Dalam penelitian
ini, trust didefinisikan sebagai suatu harapan bahwa
seorang karyawan yang berasal dari golongan etnis tertentu dapat dipercaya dalam segala hubungan, menunjukkan perilaku yang konsisten, dapat diprediksi, dan
termotivasi secara intrinsik untuk bekerja. Trust yang dimiliki berhubungan prediksi keuntungan dan kerugian yang akan diperoleh karena pilihannya tersebut.
2. Jenis-jenis Trust
Menurut Robbins 2005 terdapat tiga jenis trust dalam hubungan organizational :
a. Deterrence-Based Trust
Deterrence-based trust merupakan salah satu jenis trust yang paling mudah hilang. Hanya dengan sekali melakukan kesalahan atau tidak
konsisten, dapat menghilangkan trust yang dimiliki. Trust jenis ini didasarkan pada rasa takut akan hukuman dan konsekuensi yang akan
timbul apabila trust tersebut tidak dijalankan dengan baik. Setiap hubungan biasanya akan diawali dengan deterrence-based trust.
b. Knowledge-Based Trust
Kebanyakan trust yang dimiliki dalam hubungan organizational adalah knowledge-based trust, yaitu salah satu jenis trust yang didasarkan pada
pengalaman interaksi di masa lalu. Knowledge-based trust muncul dengan didasarkan pada informasi yang cukup dan akurat tentang seseorang, dan
trust ini akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semakin kita
Universitas Sumatera Utara
mengenal orang tersebut, maka kita akan semakin mampu untuk memprediksi orang tersebut secara akurat. Trust jenis ini tidak akan rusak
karena pasangan menunjukkan perilaku yang tidak konsisten. Apabila pasangan mampu memberi penjelasan yang masuk akal mengenai
kesalahanya, maka dia biasanya akan dimaafkan dan kembali ke hubungan yang baik seperti semula.
c. Identification-Based Trust
Trust jenis merupakan trust level tertinggi yang ditandai dengan adanya ikatan emosional antara kedua belah pihak. Pihak yang satu dapat
mewakili pihak yang lain dalam hubungan transaksi yang bersifat interpersonal. Trust jenis ini muncul karena kedua belah pihak saling
mengerti, memahami, dan menghargai kebutuhan serta keinginan masing- masing. Kontrol dalam hubungan seperti ini sangat minimal, karena
kontrol dianggap sebagai keraguan terhadap rasa kesetiaan salah satu pihak.
3. Elemen-elemen Trust
Menurut Johnson Johnson 2000 elemen-elemen trust ada lima, yaitu a.
Openness Openness meliputi kesediaan untuk berbagi informasi, pemikiran,
pendapat, dan reaksi terhadap hal yang sedang dibicarakan. b.
Sharing
Universitas Sumatera Utara
Sharing berarti kesediaan untuk menawarkan dan memberikan bantuan kepada orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
c. Acceptance
Acceptance berarti melakukan komunikasi dengan orang lain dan menghargai pendapat mereka tentang suatu hal yang sedang dibicarakan.
d. Support
Support meliputi komunikasi dengan orang lain sehingga kita mengenal kelebihannya dan kita percaya bahwa mereka mampu mengatur secara
produktif situasi dimana mereka berada. e.
Cooperative Intentions Cooperative intention meliputi harapan bahwa orang lain akan bersikap
kooperatif dan setiap anggota kelompok juga akan bersikap kooperatif untuk mencapai tujuan kelompok.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Trust-Buliding Process