7
BAB II DASAR TEORI
2.1 Gaya Magnetik
Jika dua buah benda atau kutub magnetik terpisah pada jarak r dan muatannya masing-masing m
1
dan m
2
maka gaya magnetik yang dihasilkan adalah :
r r
m m
F r
r
2 2
1
1 µ
= ............................................................................2.1
dimana : µ = permeabilitas magnetik yang menunjukkan sifat suatu
medium
F r
= gaya magnetik pada m
2
r r
= vektor satuan ber-arah dari m
1
ke m
2
2.2 Kuat Medan Magnetik
Kuat medan magnetik pada suatu titik dengan jarak r dari muatannya dapat dinyatakan sebagai :
r r
m H
r r
2 1
µ
=
.................................................................................2.2
2.3 Intensitas Magnetik
Suatu benda magnetik yang ditempatkan pada suatu medan magnet dengan kuat medan H, maka akan terjadi polarisasi magnetik pada benda tersebut yang
besarnya diberikan oleh :
8
H M
r r
χ
=
........................................................................................2.3
M r
biasa disebut juga sebagai Intensitas Magnetisasi atau momenmagnetik batuan dan
χ adalah kerentanansusceptibilitas magnetik yang merefleksikan sifat kemagnetan suatu benda atau batuan.
2.4 Susceptibilitas Kerentanan Magnetik
Susceptibilitas dinyatakan sebagai tingkat derajat termagnetisasinya suatu benda karena pengaruh medan magnetik dan hubungan
χ dalam satuan SI dan emu dinyatakan sebagai :
χ = 4π χ
’
.............................................................................................2.4
dimana χ
’
adalah susceptibilitas magnetik dalam satuan emu dan χ adalah
susceptibilitas magnetik dalam satuan SI.
Harga susceptibilitas ini sangat penting didalam pencarian benda anomali karena sifatnya yang sangat khas untuk setiap jenis mineral atau mineral logam.
Untuk lebih jelas mengenai harga dari kerentanan batuan diperlihatkan pada tabel 2.1. Meskipun ada sebuah variasi terbesar pada harga-
χ , pada sebuah batuan khusus, dan lebar range antara tipe yang berbeda, dimana batuan sedimen
mempunyai rata-rata susceptibilitas yang paling kecil dan batuan beku merupakan yang paling tinggi. Pada beberapa kasus, susceptibilitas tergantung dari jumlah
mineral ferromagnetik yang ada, umumnya magnetit, kadang-kadang ilmenit atau pirotit.
9
Tabel 2.1 Daftar susceptibilitas magnetik dari beberapa batuan Telford, 1990.
Type Susceptibility
x 10
3
SI Range
Average Sedimentary
Dolomite ‐ 0.9
0.1 Limestones
‐ 3 0.3
Sandstone ‐ 20
0.4 Shales
0.01 ‐ 15
0.6 Av. 48 sedimentary
‐ 18 0.9
Methamorphic Amphibolite
0.7 Schist
0.3 ‐ 3
1.4 Pheyllite
1.5 Gneiss
0.1 ‐ 25
Quartzite 4
Serpentine 3
‐ 17 Slate
‐ 35 6
Av. 61 methamorphic ‐ 70
4.2 Igneous
Granite ‐ 50
2.5 Rhyolite
0.2 ‐ 35
Dolorite 1
‐ 35 17
Augite ‐ syenite 30
‐ 40 Olivine ‐ diabase
25 Diabase
1 ‐ 160
55 Phorphyry
0.3 ‐ 200
60 Gabbro
1 ‐ 90
70 Basalts
0.2 ‐ 175
70 Diorite
0.6 ‐ 120
85 Pyroxenite
125 Peridotite
90 ‐ 200
150 Andesite
160 Av. Acidic igneous
‐ 80 8
Av. Basic igneous 0.5
‐ 97 25
10
Dan untuk suseptibilitaskerentanan jenis mineral ada pada tabel 2.2. Harga chalcopyrit dan pirit adalah tipe dari mineral-mineral sulfida dimana
umumnya nonmagnetik. Adalah mungkin untuk meletakkan mineral pada susceptibilitas
mineral, meskipun harga negatifnya sangat kecil, namun hal ini merupakan hasil dari survey yang teliti.
Tabel 2.2 Daftar susceptibilitas beberapa mineral Telford, 1990.
type Susceptibility
x 10
3
SI Range
Average Mineral
Graphite 0.1
Quartz ‐0.01
Rock salt ‐0.01
Anhydrite, gypsum ‐0.01
Calcite ‐0.001 ‐ ‐0.01
Coal 0.02
Clays 0.2
Chalcophyrite 0.4
Sphalerite 0.7
Cassiterite 0.9
Siderite 1
‐ 4 Pyrite
0.05 ‐ 5
1.5 Limonite
2.5 Arsenopyrite
3 Hematite
0.5 ‐ 35
6.5 Chromite
3 ‐ 110
7 Franklinite
430 Pyrrhotite
Jan ‐00
1500 Ilmenite
300 ‐ 3500
1800 Magnetite
1200 ‐ 19200
6000
2.5 Induksi Magnetik