32
3.4 Interpretasi
Interpretasi data anomaly medan magnetic total dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif. Interpretasi kualitatif yaitu dengan menganalisa
pseudogravitsi dengan gradient horizontal, second vertical derivative dan analisa spectrum. Sedangkan interpretasi kuantitatif dilakukan dengan membuat model
2.5 dimensi dengan menggunakan program Mag2dc.
3.5 Geologi Daerah Penelitian
Tatanan geologi dan tektonik daerah pelabuhan ratu ini cukup kompleks dengan diperlihatkan struktur lipatan, sesar dan beberapa tubuh intrusi. Wilayah
Jawa Barat bagian selatan mempunyai pola struktur sangat jelas dan mengontrol tatanan geologi disetiap blok Soejono et.al., 1982. Struktur sesar yang tampak
dari beberapa blok diantaranya saling berinteraksi dan bergerak dengan intensitas kegempaan yang bervariasi Santosa, 1983, Suparka, 1981, Kertapati, 1995 [10].
Kegiatan vulkanik dan tektonik yang cukup aktif dan kondisi geologi serta factor kemiringan lereng dibeberapa tempat mencerminkan gejala lokasi jalur
longsoran Sampurno, 1976, Heath and Sarosa, 1976. Jalur tektonik secara geologis dipengaruhi dan didominasi oleh struktur geologi sesar, rekahan,
lipatan, tingkat kegempaan yang tinggi dan tingkat pelapukan yang tinggi [10]. Satuan batuan tertua didaerah ini adalah satuan Napal tufaan, lempung
napalan, batupasir dan lensa-lensa batugamping yang merupakan formasi Radjamandala Tomr, secara selaras diatas batuan ini diendapkan breksi aliran
dan pejal, bersusun andesit yang bersemen baik dari Formasi Jampang Tnjv,
33
kedua formasi ini ditindih secara tidak selaras oleh rempah gunung api Tpv berupa breksi, breksi tufaan berbatu apung, aliran lava dan batupasir tufaan,
umumnya berlapis kurang baik. Diatas Rempah gunung api secara tidak selaras diendapkan Formasi Lengkong Tmle berupa batu pasir gampingan, perselingan
pasir halus, lanau dan batulempung. Selanjutnya secara selaras diatasnya diendapkan Formasi Nyalindung Tmn, berupa batu pasir gampingan,
batulempung, napal pasiran, konglomerat, breksi, batugamping, berada selaras diatas Formasi Lengkong.secara selaras diatas Formasi Nyalindung diendapkan
Formasi Bentang Tmbe yang berupa batupasir tufaaan dan batuapung, napal tufaan, serpih tufaan,dan breksi kongomeratan. Formasi Lengkong Tmle yang
berupa batupasir gampingan, perselingan pasir halus, lanau dan batulempung diendapkan secara selaras diatas Formasi Bentang. Pada Formasi Bentang
dijumpai Anggota Bojonglopang Tmeb. Diatas batuan sedimen ini diendapkan batuan breksi gunung api Qvb
yang bersusun breksi dengan fragmen andesit, basalt, setempat konglomerat lapuk, Lava Qvl berumur Kuarter. Endapan permukaan didaerah ini berupa
alluvial Qa. Alluvial yang umumnya terdiri dari fragmen berukuran lempung, lanau, kerikil, kerakal, terutama endapan sungai termasukpasir dan kerikil
endapan pantai yang berada disepanjang teluk Pelabuhanratu. Penafsiran
pola struktur geologi dan jejak morfologi dari citra landsat
Gambar IV.2 dan IV.3 memperlihatkan kelurusan yang dapat diinterpretasikan sebagai sesarrekahan. Kelurusan tersebut terutama berkembang disekitar lembah
Cimandiri. Sedangkan kenampakan tekstur bending ditafsirkan sebagai bidang
34
perlapisan batuan sedimen baik sebagai sayap antiklin maupun sinklin. Struktur lipatan ini terutama berkembang didaerah timur laut Warungkiara dan sekitarnya
yang ditempati oleh satuan Lempung napalan, pasir lanau Formasi Bentang dan Formasi Nyalindung Gambar IV.4
Gambar 3.8 Peta Citra Landsat daerah Pelabuhanratu.
Gambar 3.9 Peta kelurusan struktur dan bencana geologi gawir berdasarkan
35
data citra Landsat daerah Pelabuhanratu.LIPI.2000
Gambar 3.10
Peta Geologi Daerah Pelabuhanratu
36
BAB IV
ANALISA DATA DAN INTERPRETASI
4.1 Hasil Pengolahan Data