89 dimana masyarakat disiapkan oleh pendamping untuk mewujudkan tujuan
hidupnya agar lebih memiliki kemandirian. Dengan demikian para pendamping fasilitator tersebut berperan sebagai agen untuk membentuk masyarakat yang
didampingi agar menjadi pribadi yang dapat mencari solusinya sendiri-sendiri.
D. Kendala atau Hambatan Pendamping dalam Program PKH
Kendala yang dihadapi oleh pendamping adalah sulitnya peserta untuk mengumpulkan data atau berkas formulir pemutakhiran
10
. Adapun kendala yang lain yang dihadapi pendamping adalah peserta yang sesekali masih ditemukan
menggadaikan kartu PKH pada orang-orang yang tidak bertanggung jawab mis. Rentenir, atau tetangga yang di pinjamkan uangnnya oleh pemilik kartu PKH
untuk dijadikan jaminan meminjam uang. Diakui oleh koordinator pendamping PKH, Mas Krisno Sutanto, dari
sekian banyak RTSM peserta PKH selalu saja ada yang nakal. Dana PKH disalurkan untuk kepentingan di luar peruntukannya, seperti membayar utang.
Terhadap kasus seperti ini pihaknya menegur agar mengganti atau mengadakan lagi dana tersebut untuk kemudian dimanfaatkan untuk pendidikan anak-anaknya
atau pemeliharaan kesehatan ibu hamil. Sebagaimana hasil wawancara yang diungkapkan oleh Mas Krisno Sutanto
sebagai pendamping PKH Kelurahan Koja.
“Ya…gak menutup kemungkinan kalau ada yang melakukan kesalahan, ada juga yang nakal... karna hidup memiliki kekeliruan, dan untungnya
kekeliruan itu masih bisa di tangani oleh saya…mulai dari masalah
10
Pemutakhiran adalah berkas data peserta yang berisi data peserta sebelum atau sesudah pembayaran uang PKH, dan data tersebut harus di kumpulkan oleh pendamping PKH pada
pertemuan yang dilakukan di rumah peserta atau di tempat tang telah disepkati oleh peserta dan pendamping.
90 susahnya ngumpulin berkas formulir pemutakhiran data trus... ada aja
peserta yang menyalahgunakan kartu PKH sebagai jaminan untuk meminjam uang dengan tetangga atau renteninir sekaipun, sebagaimana
yang telah dilakukan oleh ibu yang berinisial SH dengan alasan untuk ongkos anak sekolah dan untuk membeli buku SKS…Dan yang saya
herankan ada laporan dan saya pernah memanggil ibu tersebut dikarenakan menggunakan kartu PKH dijadikan taruhan barmain jud oleh
ibu-ibu peserta atau suami-suami mereka sendiri…tapi Al-hamdulillah kasus ini belum pernah terjadi di kelurahan ini...”.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh ibu Hanifah salah satu peserta Program PKH dalam beberapa kali proses wawancara yang dilakukan oleh
penulis; sebagai berikut; “Banyak mas... ibu-ibu peserta yang menjual kartu bantuan pemerintah...
karena keadaan memaksa kali mas... ya, jika harus tunggu bantuan uang bulan berikutnya... mungkin kami gak bisa hidup kali mas... kami
gadaikan dengan jaminan uang bantuan bulan depan bisa diganti lagi... pinjamnya ke orang yang berada dan mau minjamin uangnya mas... ya,
kaya bos gitu mas yang banyak uang... ya, ren... rentenir mas...” Kebanyakan peserta PKH beranggapan bahwa uang bantuan pemerintah
sebagai bantuan yang memang berhak mereka gunakan untuk apapun sebagai tanggung jawab pemerintah yang mengolah negara dan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Kartu bantuan pemerintah melalui Program PKH tersebut akan diambil ditebus kembali ketika pembayaran PKH dilaksanakan pada waktu yang
telah di tentukan oleh UPPKH Unit Pelaksana Program Keluarga Harapan. Adapun kendala yang dihadapi oleh pendamping adalah: adanya
keterlambatan uang konpensasi honortunjanganpesangongaji. Dana konpensasi yang terhambat tersebut menjadikan kekurangmaksimalan
pendamping dalam melakukan aktifitas dan kunjungan kerja ke lokasi-lokasi yang menjadi tempat konsentrasi kegiatan di masing-masing kelurahan. Dengan
demikian, kendala ini menjadikan kinerja para pendamping berkurang malas
91 dalam hal mencari program kerja yang baru yang disesuaikan dengan kebutuhan
peserta bagi para peserta PKH. Berbagai alasan tentunnya didasar pada otonomi daerah, sehingga banyak
kebijakan-kebijakan yang sifatnya paling penting didahulukan sehingga PKH ini kurang disambut meriah oleh Pemerintah di daerah-daerah tertentu. Persoalanya
bagaimanapun gencarnya sosialisi oleh Pendamping, tetap tidak berpengaruh pada kebijakan pemerintah setempat.
Dengan demikian, keberhasilan atau Ujung Tombak Program Keluarga Harapan ada dalam peranan pendamping dan Pemerintah Daerah. Dalam
menjalankan tugas tanpa pamrih mau berkorban demi masyarakat dan atas dasar Ikhlas, siap menghadapi situasi dan kondisi lingkungan serta pendekatan lebih
intensif, akan memberikan Motivasi terhadap RTSM sehingga dalam jangka panjang akan membawa dampak bagi generasi selanjutnya.
E. Solusi Dari Kendala Pendamping Program PKH