Pengertian Film KAJIAN TEORITIS

dan artis pendukung yang dipilihnya, ia menentukan naskah akhir yang dipakai, menentukan tempat, serta merencanakan jadwal kerja dan pengambilan gambar. Peran dan fungsinya sama halnya dengan manager pada sebuah bank. Ia merupakan pengatur dan pengarah segala unsur yang terlibat. Secara berurutan, tugas dan tanggungjawab seorang sutradara adalah mengatur semua unsur yang terlibat. Tugas sutradara, tanpa membendung kreatifitas para pekerja lainnya, meliputi semua bidang, termasuk meneliti, mempelajari, dan memilih makalah yang akan dipakai, tema yang akan diketengahkan, kehendak penulis naskah, serta latar belakang cerita, menginterpretasikan naskah dan menuangkan penggarapan sesuai dengan kreasinya, memilih pemain, menerima ide dari perancang dekorasi, pakaian, ilustrasi musik, tata rias, tata cahaya, setting dan perlengkapan. Karenanya, terkadang untuk menangani tugasnya yang sedemikian banyak, sutradara memiliki beberapa asisten. 7

C. Pengertian Film

Film adalah sebuah cerita yang disampaikan melalui medium visual dan audio visual yang berisi tentang kisah kehidupan sehari-hari ataupun kisah yang lainnya. Terserah apakah itu film drama atau film tentang realisme. 8 Dalam kamus, istilah film berarti selaput tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar negatif yang akan dibuat potret atau untuk tempat positif yang akan dimainkan dalam bioskop. 9 Sementara itu, menurut Onong Uchjana Effendy, film adalah merupakan medium komunikasi yang ampuh, bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga untuk penerangan dan pendidikan. Bahkan Jacob Soemardjo dari pusat pendidikan film dan televisi 7 E. Nugraha, et.al., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jakarta: PT Delta Pamungkas, 2004, cet ke-4, Jilid 15, h. 462. 8 Alex Shobur, Semiotika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2003. 9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Balai Pustaka, 1990, cet ke-3, h. 242. menyatakan film berperan sebagai pengalaman dan nilai. 10 Undang-Undang perfilman No. 8 tahun 1992 menyebutkan definisi film secara jelas, film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, danatau bahan-bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan ukuran melalui proses kimiawi, elektronik atau proses lainnya, dengan atau tanpa suara yang dapat dipertunjukkan danatau ditayangkan dengan sistem proyeksi, mekanik, elektronik, dan yang lainnya. 11 Sinematografi adalah teknik perfilman danatau teknik pembuatan film. 12 Film dapat memberikan pengaruh bagi jiwa manusia, karena dalam suatu proses menonton film terjadi suatu gejala yang disebut dalam ilmu jiwa sosial sebagai identifikasi psikologi. 13 Hal senada diungkapkan oleh Achmad Mubarok, film dapat memberikan pengalaman-pengalaman baru bagi para penontonnya, pengalaman itu menyampaikan berbagai nuansa perasaan afektif dan pemikiran kognitif kepada para penontonnya, tetapi efek yang paling signifikan dari film adalah efek terhadap kognitifnya dibandingkan dengan afektifnya. 14 Seorang pakar dari Amerika, Griffith ditahun 1920-an mengatakan, film adalah sekumpulan ingatan. Artinya adalah, film merupakan nuansa-nuansa yang tidak begitu jelas tirai batasnya antara nyata dan khayal. Artinya pula bahwa film merupakan media yang bisa membentuk penonton terhadap hal yang khayal menjadi seolah-olah nyata. 15 Selain itu, pesan-pesan yang 10 Aep Kusnawan, et. Al., Komunikasi dan Penyiaran Islam, Bandung: Benang Merah Press, 2004 cet ke-1, h. 94. 11 Muhammad Jufri, “Penggunaan Media dan Penelitian Isi Pesan Film Oleh Khalayak Penonton; Studi Tentang Apresiasi Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Terhadap Film Indonesia dan Film Amerika”, Tesis Program Studi Ilmu Komunikasi; Pasca Sarjana Ilmu-Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Jakarta: Perpustakaan FISIP UI, 1997, h.1 12 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988, h. 843. 13 Aep., Komunikasi dan Penyiaran Islam, h. 95 14 Achmad Mubarok, Psikologi Dakwah, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1999, cet ke-1, h. 158. 15 M. Saries Arief. “Mencari Formula Film Dakwah Islam”, Harian Pelita, edisi 30 Maret 1996, h. 4. ingin disampaikan dalam sebuah film akan membekas dibenak orang yang menontonnya dan bahkan lebih dari itu, pengaruh dari film itu akan membentuk karakter penonton. a. Jenis-Jenis Film Dilihat dari jenisnya film terbagi menjadi beberapa bagian seperti berikut, 16 Film Drama Adalah film yang menceritakan tentang kejadian atau peristiwa hidup yang hebat, mengandung konflik serta pergolakan, clash atau benturan antara dua orang atau lebih. Sifat drama : romansa, tragedi dan komedi. Film Realisme Adalah film yang mengandung relevansi dengan kehidupan keseharian. Film Biografi Adalah film yang melukiskan tokoh tersohor dan peristiwa yang mengiringi tokoh tersebut. Film Perang Adalah film yang menggambarkan peperangan atau situasi didalamnya atau setelahnya. Film Futuristik Adalah film yang menggambarkan masa depan secara khayali. Film Anak Adalah film yang mengupas kehidupan anak. Film Kartun Adalah film yang awalnya bermula dari cerita bergambar dimedia cetak, kemudian diolah sehingga menjadi gambar yang sanggup bergerak dengan teknik animasi tinggi. Film Adventure Adalah film petualangan, biasanya tentang perjalanan mengarungi alam. Crime Story Adalah film yang mengkisahkan dunia kriminal. Film MisteriHoror Adalah film yang mengupas terjadinya fenomena supranatural yang menimbulkan rasa takut. Film Porno Adalah film yang menampilkan dan mengeksploitasi sisi erotisme. 16 Aep, Komunikasi Penyiaran Islam, h. 100-101. Film Religi Adalah film yang menitikberatkan pada muatan moral dan penanaman nilai-nilai agama. Namun dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia disebutkan beberapa jenis film yang lainnya, 17 yaitu; Film Instruktif Adalah film yang dibuat dengan isi berupa pengarahan yang bekaitan dengan sebuah pekerjaan atau tugas. Film Penerangan Adalah film yang memberikan kejelasan terhadap suatu hal. Misalnya film yang mengisahkan pentingnya program KB. Film Jurnal Adalah film yang dibuat untuk mendukung sebuah berita. Film Boneka Adalah film yang menampilkan boneka. Terkadang beberapa boneka dimainkan langsung oleh seorang dalang sekaligus di atas panggung. Film Iklan Adalah film yang berisikan tantang kegiatan propaganda terhadap produk-produk tertentu. Film Dokumenter Adalah film yang berisikan rekaman tentang segala sesuatu sesuai dengan apa yang dilihat dan peristiwa penting yang tak akan terulang lagi. Film Kartun Adalah film yang awalnya bermula dari cerita bergambar dimedia cetak, kemudian diolah sehingga menjadi gambar yang sanggup bergerak dengan teknik animasi tinggi. Film Cerita Adalah film yang berisikan tentang kisah manusia roman yang dari awal hingga akhir merupakan suatu keutuhan cerita dan dapat memberikan kepuasan emosi bagi penontonnya. Sementara itu, Chaerul Umam menyebutkan bahwa sebuah film bisa disebut sebagai film bagus atau film berkualitas jika ditunjang oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah kekuatan skenario, pemain aktor dan aktris yang memiliki karakter bagus pada setiap perannya, gaya acting atau penghayatan peran pada aktor 17 E. Nugraha, et.al., Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid 5, h. 305-306. dan aktris, alur masalah cerita yang terskema dengan baik, pengambilan gambar yang tepat, komposisi warna dan cahaya yang baik, serta pemilihan lokasi pembuatan film yang tepat. 18 b. Film Sebagai Media Dakwah Media berasal dari bahasa latin yaitu median yang berarti alat perantara. Sedangkan kata media merupakan kata jamak dari kata median. 19 Dengan demikian media dakwah adalah alat perantara atau sarana untuk menunjang suatu hal agar hal tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan dakwah tertentu. Media dakwah dapat berupa material atau barang, orang, kondisi tertentu, tempat, dan lain sebagainya. 20 Terdapat tiga jenis media dakwah 21 , yaitu: 1. Spoken Words, yaitu media dakwah yang berbentuk ucapan atau bunyi yang dapat ditangkap dengan indera telinga seperti radio, telepon, dan lain- lain. 2. Printed Writing, yaitu media dakwah yang berbentuk tulisan, gambar, lukisan, dan lain sebagainya yang dapat ditangkap oleh indera mata. 3. The Audio Visual, yaitu media dakwah yang berbentuk gambar hidup, yang dapat didengar dan juga dilihat. Maka film menjadi media yang efektif bagi dakwah. Pesan-pesannya akan menjadi lebih baik bila unsur-unsur dalam pesan dakwah dapat tersampaikan secara baik kepada objek dakwah melalui kemasan yang baik dalam film. Sehingga kerja da’i menjadi lebih terbantukan dengan media tersebut.

D. Film Agama Film Religi