Perbedaan pH Minuman Ringan Coca-cola, Fruit Tea dan Teh

BAB 6 PEMBAHASAN

Tiga sampel minuman Coca-cola, Fruit Tea dan Teh Botol diukur pH dan diteliti seberapa banyak pelepasan kalsium dari setiap permukaan enamel gigi yang telah direndam di dalam ketiga jenis minuman di atas. Data yang didapat dianalisa untuk mendapatkan kesimpulan mengenai efek pH minuman terhadap pelepasan kalsium dari permukaan enamel gigi menggunakan uji statistik ANOVA 1 Arah dan uji statistik Pearson Corellation. Diperkirakan bahwa minuman ringan yang mempunyai pH yang lebih rendah akan melepaskan kalsium yang lebih banyak dari permukaan enamel gigi.

6.1. Perbedaan pH Minuman Ringan Coca-cola, Fruit Tea dan Teh

Botol Hasil penelitian pada Tabel 3 halaman 36 menunjukkan pH ketiga jenis minuman yang diteliti di dalam penelitian Coca-cola, Fruit Tea dan Teh Botol. Alasan pemilihan ketiga sampel minuman ini sama seperti penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya oleh Dr Fathilah dan Dr Zubaidar dari University of Malaya. Minuman yang dipilih sebagai sampel di dalam penelitian merupakan antara minuman yang paling sering dikonsumsi oleh masyarakat. Penelitian terdahulu meneliti 5 jenis minuman yaitu Coca-cola, Sprite, Ribena, Chrysanthemum Tea dan Mineral Water. 4 Universitas Sumatera Utara Dalam penelitian terdahulu, Mineral Water dipilih sebagai kontrol karena memiliki pH 7. 4 Sampel yang digunakan sebagai kontrol pada penelitian ini adalah Teh Botol karena memiliki pH yang mendekati netral yaitu 6,7. Adanya perbedaan antara hasil yang didapat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu yaitu pada Coca-cola. pH Coca-cola yang didapat oleh peneliti terdahulu adalah 2,43 sedangkan pada penelitian ini didapat bacaan pH 2,6. 4 Ini karena masing-masing negara mempunyai pabrik pembuatannya sendiri dan rasa bikarbonat Coca-cola itu sendiri berbeda antara satu sama lain. Terdapat pelbagai penyebab yang mengakibatkan gigi erosi bervariasi antara satu individu dengan individu yang lainnya seperti faktor pH, aliran saliva, kapasitas buffer dan pembentukan pelikel. Minuman yang bersifat asam dianggap sebagai faktor utama terjadinya gigi erosi. Minuman ringan yang biasanya berkarbonat, mempunyai pH yang rendah, mengandung gula dan pelbagai bahan tambahan lainnya yang mengakibatkan melarutnya enamel gigi. 26 Hasil penelitian membuktikan bahwa Coca-cola yang memiliki pH paling rendah 2,6 menunjukkan efek demineralisasi yang lebih besar terhadap permukaan enamel gigi. Hasil ini sesuai dengan penelitian oleh Dr. Fathilah dan Dr. Zubaidar yang menunjukkan Coca-cola adalah minuman yang paling banyak melepaskan kalsium dari permukaan enamel gigi dibandingkan minuman yang bersifat asam lainnya. 4 Minuman Coca-cola lebih bersifat melekat pada gigi dan tidak seperti minuman lain yang dinetralisir oleh saliva sehingga efeknya lebih bersifat merusak pada gigi. Hasil penelitian in vitro yang pernah dijalankan, didapat bahwa apabila Universitas Sumatera Utara enamel dipaparkan kepada minuman ringan pada siklus yang sama selama 20 menit sepanjang 7 hari, akan terjadi pengurangan kekuatan mikro enamel. 4 Derajat keasaman suatu minuman dipercayai menjadi faktor primer dalam perkembangan erosi gigi karena derajat keasaman inilah yang menentukan berapa banyak ion hidrogen mengadakan interaksi dengan permukaan enamel. Faktor lain yang menentukan tingkat kualitas erosif suatu minuman ringan adalah tipe asam dan sifat chelating kalsiumnya dan waktu pemaparan juga temperatur. 26 Peneliti menetapkan suhu minuman sebagai suhu kamar apabila dilakukan pengambilan pH minuman untuk menstandardisasikan bacaan pH. Ini karena telah terbukti bahwa apabila bacaan pH diambil ketika minuman dalam keadaan yang dingin, bacaan pH menjadi tinggi. Berlainan pula apabila minuman dalam keadaan yang hangat, di mana didapati bacaan pH menjadi lebih rendah dari yang seharusnya. 4 Kebanyakan minuman ringan mengandung 1 atau lebih pengasam makanan seperti yang biasa digunakan yaitu asam fosfor dan sitrus. Namun malic, tartaric dan asam organik yang lain juga bisa saja terdapat di dalam kandungan suatu jenis makanan atau minuman. Adanya asam-asam ini di dalam minuman ringan sangat penting karena kemampuan mereka dalam mengikat kalsium dan mengeluarkannya dari jaringan gigi pada pH rendah yang dapat bersifat sangat erosif terhadap enamel gigi. Tambahan pula, asam-asam ini mengakibatkan kapasitas buffer yang dapat mengekalkan pH di bawah nilai ambang walaupun di dalam keadaan yang telah dilakukan pengenceran. 26 Minuman berkarbonat umumnya menunjukkan potensi Universitas Sumatera Utara asidogenik oleh karena adanya asam karbonat yang dihasilkan dari karbon dioksida di dalam larutan tersebut. 27 Tidak dapat disangkal lagi bahwa erosi menyebabkan kerusakan yang parah pada enamel gigi terutama pada orang muda. Walaupun melakukan perubahan cara konsumsi dengan mengurangkan konsumsi makanan dan minuman ringan yang bersifat asam, namun perubahan tersebut tidak mengurangi erosi gigi seperti yang diharapkan. Hal ini karena minuman yang bersifat asam mengandung pelbagai asam di dalam proses pembuatannya yang dapat sangat erosif terhadap enamel gigi. Pada masa kini telah terdapat usaha untuk mengubah minuman ringan seperti penambahan ion sitrat untuk mengurangkan potensi asidogenik yang seterusnya mengurangkan terjadinya erosi gigi. 26 Ketebalan enamel pada setiap jenis gigi berbeda antara satu sama lain. Pada insisivus ketebalan enamel sekitar 2mm, cusps premolar berketebalan sekitar 2,3- 2,5mm, sedangkan cusps molar berketebalan sekitar 2,5-3 mm. Demikian juga jumlah kandungan matriks organik dan inorganik di dalam setiap jenis gigi tersebut yang berbeda antara satu sama lain. 28 Diperkirakan setiap gigi menunjukkan pelepasan kalsium yang berbeda tergantung pada jumlah matriks inorganik di dalam enamel gigi tersebut. Disebabkan alasan ini, maka peneliti menggunakan gigi kaninus dan premolar permanen sebagai sampel penelitian karena kedua gigi tersebut banyak terdapat dalam koleksi dan untuk menstandardisasikan sampel penelitian yang digunakan. Demikian juga penelitian yang dilakukan oleh Dr. Fathilah dan Dr Zubaidah di University of Malaya serta yang dilakukan oleh Anthony von Fraunhofer Universitas Sumatera Utara memilih kedua jenis gigi di atas sebagai penelitian karena mudah didapati melalui ekstraksi disebabkan perawatan ortodonti dan periodontal. 4,6

6.2. Hubungan pH Minuman Terhadap Terjadinya Pelepasan Kalsium