4.5. Definisi Operasional
Penelitian
a pH minuman adalah pH yang diambil di dalam temperatur ruangan
menggunakan pH meter Hanna. b
Minuman ringan adalah minuman tanpa alkohol berbasiskan rasa buah yang biasanya ditambah pemanis buatan, asam, berkarbonat dan terkadang
mengandung buah atau jus buah. Rasa minuman ringan boleh juga didapat dari ekstrak sayur.
25
c Pelepasan kalsium adalah terlepasnya kalsium dari permukaan enamel
setelah dititrasi dengan ethylenediaminetetraacetic acid EDTA. d
EDTA adalah larutan yang digunakan sebagai pelarut di dalam titrasi untuk memisahkan ion kalsium dari enamel gigi.
4.6. Bahan dan Alat Penelitian
Bahan Penelitian
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a Gigi premolar dan kaninus permanen
b Minuman ringan: Coca-cola, Fruit Tea dan Teh Botol c EDTA
d Indikator Murexide e Cat kuku nail polish
Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a
pH meter Hanna
Universitas Sumatera Utara
b Beaker glass 100 ml Pyrex, Indonesia
c Silinder penyukat 10 ml Pyrex, Japan
d Kon flask 250 ml Pyrex, Thailand
e Pipet
f Kaki retort
g Mikrobiuret 25 ml Pyrex, Japan
h Masker
i Sarung tangan
j Tisu
k Kain lap
l Kalkulator
m Alat Tulis dan Kertas
Gambar 4. Alat-alat dan bahan yang digunakan dalam eksperimen
Universitas Sumatera Utara
4.7. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat Penelitian
Pra penelitian dilakukan di MIPA Universitas Sumatera Utara. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Biologi Oral FKG Universitas Sumatera Utara.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian dijalankan dalam jangka waktu lima bulan yaitu Agustus 2009 hingga Februari 2010.
4.8. Prosedur Pengambilan dan Pengumpulan Data Penelitian
Tahap-tahap pengambilan dan pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
i. Sampel gigi yang terdiri dari 9 gigi kaninus dan 18 premolar permanen
yang tidak mengalami karies dipilih secara Stratified Random Sampling.
24
ii. Sampel gigi dibagi kepada 3 grup yang diberi label Grup I, Grup II,
dan Grup III. Setiap grup mengandung 1 kaninus dan 2 premolar untuk standardisasi gigi yang akan digunakan dalam penelitian ini.
iii. Setiap gigi di dalam grup diberikan cat kuku sebanyak 3 lapis pada
seluruh permukaan akar perbatasan sementum-enamel ke apeks. Ini adalah untuk mencegah dari terlepasnya kalsium dari permukaan sementum.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 5.
Gigi diberikan cat kuku sebanyak 3 lapis pada seluruh permukaan akar perbatasan sementum-enamel ke apeks
iv. 10 ml dari setiap minuman dipipet, diletakkan di dalam beaker glass
yang tersedia dan dibiarkan di dalam temperatur ruangan 26-28ºC selama 10 menit.
Gambar 6. 10 ml minuman dipipet ke dalam beaker glass untuk
pengukuran pH
Universitas Sumatera Utara
v. pH minuman diukur menggunakan pH meter Hanna. Pengambilan
ukuran pH diambil sebanyak 4 kali untuk setiap minuman.
Gambar 7. pH minuman diukur dengan pH meter Hanna
vi. Gigi pada grup I diletakkan ke dalam beaker glass mengandung 40 ml
minuman yang hendak diuji dan dibiarkan di dalam temperatur ruangan 26-28ºC.
vii. Setiap 15 menit, 10 ml minuman dipipet dan digunakan untuk
menentukan pelepasan kalsium. Eksperimen dilakukan dalam jangka waktu satu jam. No. 6 dan 7 dilakukan juga pada gigi di dalam grup II dan III.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. 10 ml minuman dipipet untuk dilakukan titrasi penentuan kalsium
viii. 10 ml minuman yang telah dipipet di masukkan ke dalam kon flask
mengandung 1 spatula kecil indikator Murexide untuk menentukan tahap akhir titrasi.
ix. Kandungan di dalam kon flask kemudiannya di titrasi menggunakan
EDTA dari mikrobiuret.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 9. Titrasi minuman menggunakan EDTA
x. Volume EDTA awal dan akhir titrasi dicatat. Selisih volume yang
didapat dimasukkan ke dalam rumus V
1
N
1
=V
2
N
2
untuk dilakukan pengukuran pelepasan kalsium.
xi. Pengukuran untuk setiap interval masa dilakukan sebanyak 3 kali.
xii. Analisis statistik dilakukan menggunakan SPSS Statistical Package for
the Social Sciences SPSS dan Microsoft Office Excell 2007.
Universitas Sumatera Utara
4.9. Analisis Data Penelitian