membuktikan faktor yang lain juga perlu terlibat supaya proses karsinogenesis dapat terjadi.
Tiga faktor utama yang dicuriga menyebab terjadinya progresi kanker serviks ini. Faktor-faktor ini adalah: jenis serta durasi infeksi virus, dengan tipe
HPV yang mempunyai risiko yang lebih tinggi daripada tipe HPV yang lain dan infeksi yang berkelanjutan. Namun begitu, terdapat juga resiko lain yang terlibat
seperti: imunitas menurun akibat multiparitas atau gangguan nutrisi dan faktor lingkungan seperti merokok, kontrasepsi oral atau defisiensi vitamin. Tambahan,
berbagai faktor ginekologik termasuk, usia menarche, pertama melakukan hubungan seks dan pasangan seks yang banyak yang meningkat risiko kanker
serviks.
Human papillomavirus yang menginfeksi serviks manusia terbagi menjadi 2 kelompok yaitu: tipe resiko rendah HPV 6b dan 11 tidak pernah dijumpai
kanker serviks invasive dan tipe resiko tinggi HPV 16 dan 18 dapat dijumpai kanker serviks invasif pada 90 kasus.
Human immunodeficiency virus HIV menyebabkan kanker serviks belum pasti lagi tetapi prevalensi lebih tinggi pada HIV-seropositif daripada
seronegatif yang menderita HPV. Prevalensi HPV mempunyai hubungan langsung dengan keparahan immunosupresi dengan mengukur CD4. HIV
mempunyai efek sinergik dengan infeksi HPV, sama ada interaksi langsung dengan molekular atau secara tidak langsung dengan efek immunologik tetapi
masih belum jelas.
2.3 Tingkat Keganasan Kanker Serviks
Terdapat beberapa klasifikasi untuk tingkat kanker serviks seperti International Federation of Gyneacology and obstetrics FIGO dari World
Health OrganizationWHO dan sistem tumor nodul dan metastasis TNM dari
Universitas Sumatera Utara
International Union Against CancerUICC serta American Joint Committee on CancerAJCC.
Stadium FIGO terbagi kepada 0, I, IA, IA1, IA2, IB, IB1,IB2, II,IIA, IIB, III, IIIA, IIIB, IV, IVA dan IVB.
Stadium TMN terbagi kepada Tx, T0, Tis, T1, T1a, T1a1, T1a2, T1b, T1b1, T2, T2a, T2b, T3, T3a, T3b, T4 dan M1 seperti di tabel 2.1.
Tabel 2.1 Klasifikasi Kanker serviks berdasarkan TNM
Stadium menurut
TMN Stadium
menurut FIGO
Kriteria
Tx -
Tumor primer yang tidak dapat ditentu. T0
- Tidak ditemukan tumor primer
Tis Karsinoma In Situ KIS atau karsinoma intraepitel:
membran basalis masih utuh T1
I Proses karsinoma serviks terbatas pada uterus
T1a IA
Karsinoma invasif hanya dapat didiagnosa dengan mikroskop,
T1a1 IA1
Bila membran basalis sudah rusak dan sel tumor suda h memasuki stroma tidak 3mm, tersebar ke
lateral tidak 7mm T1a2
IA2 Sel tumor sudah memasuki stroma 3 – 5 mm dan
tersebar secara horizontal 7mm
Universitas Sumatera Utara
T1b IB
Secara klinis, dapat dilihat lesi pada batasan serviks atau lesi lebih tampak daripada IA2
T1b1 IB1
Secara klinis, lesi dapat dilihat tidak 4cm IB2
Secara klinis,lesi dapat dilihat 4cm T2
II Karsinoma telah meluas sampai di luar serviks, tetapi
belum sampai dinding panggul, atau karsinoma telah menjalar ke vagina, teapi belum sampai 13 bagian
distal. T2a
IIA Karsinoma belum menginfiltrasi parametrium
T2b IIB
Karsinoma telah menginfiltrasi parametrium T3
III Karsinoma telah melibatkan 13 bagian distal vagina
atau telah mencapai dinding panggul T3a
IIIA Penyebaran sampai ke 13 bagian distal vagina,
sedang ke parametrium tidak dipersoalkan asal tidak sampai dinding pangggul
T3b IIIB
Penyebaran sudah sampai dinding panggul, tidak ditemukan daerah bebas infiltrasi antara tumor
dengan dinding panggul atau proses pada tingkat klinik I atau II, teatpi sudah ada gangguan faal ginjal.
- IV
Proes keganasan telah keluar dari panggul kecil dan melibatkan mukosa rektum dan atau kandung
kermih dibuktikan secara histologik, atau telah terjadi metastasis keluar panggul atau ke tempat-
tempat yang jauh T4
IVA Proses sudah keluar dari panggul kecil atau sudah
Universitas Sumatera Utara
menginfiltrasi mukosa rektum dan atau kandung kemih
M1 IVB
Telah terjadi penyebaran jauh metastasis.
2.4 Patologi