Faktor Fisik Kimia Perairan 6 6.2 6.4 6.6 6.8

3.2 Faktor Fisik Kimia Perairan

Dari pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh nilai faktor fisik kimia seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.1 dan Tabel 3.2.2 Tabel 3.2.1 Nilai Faktor Fisik Kimia pada Setiap Stasiun Penelitian di Danau Lut Tawar Stasiun Penelitian Kedalaman Nitrat Fosfat pH Pene- trasi Inten- sitas Temperatur Kejenuhan O 2 DO BOD 5 mgl mgl meter Candela C mgl mgl 0 m 0,0946 0,1366 7 6 175 23 76,372 6,400 1,000 I 3 m 0,0866 0,1299 7,7 23 77,575 6,500 1,000 6 m 0,0812 0,1149 7,7 22 79,718 6,800 0,400 Rata-rata 0,0875 0,1271 7,46 6 175 22,6 77,885 6,560 0,800 0 m 0,1024 0,1149 7,6 6 120 23 78,758 6,600 1,400 II 3 m 0,0986 0,1049 7,7 23 78,758 6,600 1,200 6 m 0,0902 0,0933 7,8 23 78,758 6,600 1,200 Rata-rata 0,0970 0,1043 7,7 6 120 23 78,758 6,600 1,260 0 m 0,1282 0,0966 7,6 6 126 24 75,151 6,200 0,600 III 3 m 0,1142 0,0833 7,2 24 77,575 6,400 1,000 6 m 0,1104 0,1033 7,5 23 73,985 6,200 1,200 Rata-rata 0,1176 0,0944 7,43 6 126 23,6 75,570 6,260 0,930 Tabel 3.2.2 Nilai Faktor Fisik Kimia pada Setiap Kedalaman Penelitian di Danau Lut Tawar Kedalaman Stasiun Penelitian Nitrat Fosfat pH Temperatur Kejenuhan O 2 DO BOD 5 mgl mgl C mgl mgl I 0,0946 0,1366 7 23 76,372 6,400 1,00 0 m II 0,1024 0,1149 7,6 23 78,758 6,600 1,40 III 0,1282 0,0966 7,6 24 75,151 6,200 0,60 Rata-rata 0,1084 0,1160 7,4 23,33 76,760 6,400 1 I 0,0866 0,1299 7,7 23 77,575 6,500 1,00 3 m II 0,0986 0,1049 7,7 23 78,758 6,600 1,20 III 0,1142 0,0833 7,2 24 77,575 6,400 1,00 Rata-rata 0,0998 0,1060 7,5 23,33 77,969 6,500 1,06 I 0,0812 0,1149 7,7 22 79,718 6,800 0,40 6 m II 0,0902 0,0933 7,8 23 78,758 6,600 1,20 III 0,1104 0,1033 7,5 23 73,985 6,200 1,20 Rata-rata 0,0939 0,1038 7,6 22,66 77,487 6,530 0,930 Universitas Sumatera Utara

3.2.1 DO

Kandungan oksigen terlarut pada Danau Lut Tawar berkisar antara 6,26 – 6,60 mgl, seperti yang terdapat pada Grafik 3.1 berikut.

5.9 6

6.1 6.2

6.3 6.4

6.5 6.6

6.7 6.8

6.9 St I St II St III 0 m 3 m 6 m rata-rata Grafik 3.2.1.1 Kadar DO Dissolved Oxygen Pada Setiap Stasiun DO paling tinggi terdapat di stasiun II yaitu 6,60 mgl, ini disebabkan karena stasiun ini bebas dari aktivitas budi daya perikanan dan kegiatan pertanian yang mampu menghasilkan bahan organik yang masuk ke badan air sehingga akan menurunkan konsentrasi oksigen dalam badan air. Konsentrasi DO paling rendah terdapat di stasiun III yaitu sekitar 6,26 mgl. Rendahnya kadar DO di lokasi ini karena stasiun ini merupakan outlet dari danau sehingga nutriennya melimpah terutama nitrat. Selain itu stasiun ini cukup dekat dengan pemukiman warga. Semakin banyaknya bahan organik dan anorganik yang masuk ke lokasi ini, maka oksigen yang dibutuhkan untuk mensintesa bahan-bahan tersebut juga semakin banyak, sehingga dapat menimbulkan kekurangan oksigen di perairan. Kondisi ini sesuai dengan pendapat Lesmana 2005, hal : 34, bahwa pengurangan O 2 dalam air Universitas Sumatera Utara tergantung pada banyaknya partikel organik dalam air yang membutuhkan perombakan oleh bakteri melalui proses oksidasi. Adanya perbedaan rata-rata nilai oksigen terlarut antara kedua stasiun ini juga disebabkan oleh konsentrasi klorofil yang terdapat pada kedua stasiun yang jauh berbeda. Sumber utama oksigen terlarut dalam air menurut Basyarie 1995, hal:14 adalah difusi udara dan dari hasil biota berklorofil yang hidup di perairan. Jadi, dengan adanya perbedaan nilai klorofil yang hampir signifikan antara stasiun II dengan stasiun III menyebabkan kandungan oksigen terlarut juga berbeda. Nilai rata-rata oksigen pada setiap kedalaman menunjukkan perbedaan. Nilai oksigen terlarut tertinggi pada kedalaman 6 meter sebesar 6,53 mgl, dan terendah pada kedalaman 0 meter yaitu 6,4 mgl Tabel 3.2.2. Secara keseluruhan, kadar oksigen terlarut pada setiap stasiun dan kedalaman masih mendukung eksistensi organisme air. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sverdrup et al., 1942, hal: 1087, bahwa kandungan oksigen terlarut DO didalam air yang dapat mendukung kehidupan organisme air berkisar antara 4-8 mgL. Selanjutnya menurut Sastrawijaya 1991, hal: 17, bahwa kehidupan di air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut sebanyak 5 -7 mgl dan tergantung juga pada daya toleransi organisme. Berdasarkan nilai oksigen terlarut yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa Danau Lut Tawar masih mendukung kehidupan organisme air.

3.2.2 BOD

5 Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai rata-rata BOD 5 pada masing-masing stasiun berkisar antara 0,80-1,26 mgl. Nilai BOD 5 yang tertinggi terdapat pada stasiun II sebesar 1,26 mgl sedangkan yang terendah terdapat pada stasiun I sebesar 0,80 mgl. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 3.2 berikut. Universitas Sumatera Utara

0.2 0.4

0.6 0.8

1 1.2

1.4 1.6