3.2 Faktor Fisik Kimia Perairan
Dari pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh nilai faktor fisik kimia seperti yang dapat dilihat pada Tabel 3.2.1 dan Tabel 3.2.2
Tabel 3.2.1 Nilai Faktor Fisik Kimia pada Setiap Stasiun Penelitian di Danau Lut Tawar
Stasiun Penelitian
Kedalaman Nitrat
Fosfat pH
Pene- trasi
Inten- sitas
Temperatur Kejenuhan
O
2
DO BOD
5
mgl mgl
meter Candela
C mgl
mgl
0 m 0,0946
0,1366 7
6 175
23 76,372
6,400 1,000
I 3 m
0,0866 0,1299
7,7 23
77,575 6,500
1,000 6 m
0,0812 0,1149
7,7 22
79,718 6,800
0,400
Rata-rata 0,0875
0,1271 7,46
6 175
22,6 77,885
6,560 0,800
0 m 0,1024
0,1149 7,6
6 120
23 78,758
6,600 1,400
II 3 m
0,0986 0,1049
7,7 23
78,758 6,600
1,200 6 m
0,0902 0,0933
7,8 23
78,758 6,600
1,200
Rata-rata 0,0970
0,1043 7,7
6 120
23 78,758
6,600 1,260
0 m 0,1282
0,0966 7,6
6 126
24 75,151
6,200 0,600
III 3 m
0,1142 0,0833
7,2 24
77,575 6,400
1,000 6 m
0,1104 0,1033
7,5 23
73,985 6,200
1,200
Rata-rata 0,1176
0,0944 7,43
6 126
23,6 75,570
6,260 0,930
Tabel 3.2.2 Nilai Faktor Fisik Kimia pada Setiap Kedalaman Penelitian di Danau Lut Tawar
Kedalaman Stasiun
Penelitian Nitrat
Fosfat pH
Temperatur Kejenuhan O
2
DO BOD
5
mgl mgl
C mgl
mgl
I 0,0946
0,1366 7
23 76,372
6,400 1,00
0 m II
0,1024 0,1149
7,6 23
78,758 6,600
1,40 III
0,1282 0,0966
7,6 24
75,151 6,200
0,60
Rata-rata 0,1084
0,1160 7,4
23,33 76,760
6,400 1
I 0,0866
0,1299 7,7
23 77,575
6,500 1,00
3 m II
0,0986 0,1049
7,7 23
78,758 6,600
1,20 III
0,1142 0,0833
7,2 24
77,575 6,400
1,00
Rata-rata 0,0998
0,1060 7,5
23,33 77,969
6,500 1,06
I 0,0812
0,1149 7,7
22 79,718
6,800 0,40
6 m II
0,0902 0,0933
7,8 23
78,758 6,600
1,20 III
0,1104 0,1033
7,5 23
73,985 6,200
1,20
Rata-rata 0,0939
0,1038 7,6
22,66 77,487
6,530 0,930
Universitas Sumatera Utara
3.2.1 DO
Kandungan oksigen terlarut pada Danau Lut Tawar berkisar antara 6,26 – 6,60 mgl, seperti yang terdapat pada Grafik 3.1 berikut.
5.9 6
6.1 6.2
6.3 6.4
6.5 6.6
6.7 6.8
6.9
St I St II
St III 0 m
3 m 6 m
rata-rata
Grafik 3.2.1.1 Kadar DO Dissolved Oxygen Pada Setiap Stasiun
DO paling tinggi terdapat di stasiun II yaitu 6,60 mgl, ini disebabkan karena stasiun ini bebas dari aktivitas budi daya perikanan dan kegiatan pertanian yang mampu
menghasilkan bahan organik yang masuk ke badan air sehingga akan menurunkan konsentrasi oksigen dalam badan air.
Konsentrasi DO paling rendah terdapat di stasiun III yaitu sekitar 6,26 mgl. Rendahnya kadar DO di lokasi ini karena stasiun ini merupakan outlet dari danau
sehingga nutriennya melimpah terutama nitrat. Selain itu stasiun ini cukup dekat dengan pemukiman warga. Semakin banyaknya bahan organik dan anorganik yang masuk ke
lokasi ini, maka oksigen yang dibutuhkan untuk mensintesa bahan-bahan tersebut juga semakin banyak, sehingga dapat menimbulkan kekurangan oksigen di perairan. Kondisi
ini sesuai dengan pendapat Lesmana 2005, hal : 34, bahwa pengurangan O
2
dalam air
Universitas Sumatera Utara
tergantung pada banyaknya partikel organik dalam air yang membutuhkan perombakan oleh bakteri melalui proses oksidasi.
Adanya perbedaan rata-rata nilai oksigen terlarut antara kedua stasiun ini juga disebabkan oleh konsentrasi klorofil yang terdapat pada kedua stasiun yang jauh berbeda.
Sumber utama oksigen terlarut dalam air menurut Basyarie 1995, hal:14 adalah difusi udara dan dari hasil biota berklorofil yang hidup di perairan. Jadi, dengan adanya
perbedaan nilai klorofil yang hampir signifikan antara stasiun II dengan stasiun III menyebabkan kandungan oksigen terlarut juga berbeda.
Nilai rata-rata oksigen pada setiap kedalaman menunjukkan perbedaan. Nilai oksigen terlarut tertinggi pada kedalaman 6 meter sebesar 6,53 mgl, dan terendah pada
kedalaman 0 meter yaitu 6,4 mgl Tabel 3.2.2. Secara keseluruhan, kadar oksigen terlarut pada setiap stasiun dan kedalaman masih mendukung eksistensi organisme air.
Hal ini sesuai dengan pernyataan Sverdrup et al., 1942, hal: 1087, bahwa kandungan oksigen terlarut DO didalam air yang dapat mendukung kehidupan organisme air
berkisar antara 4-8 mgL. Selanjutnya menurut Sastrawijaya 1991, hal: 17, bahwa kehidupan di air dapat bertahan jika ada oksigen terlarut sebanyak 5 -7 mgl dan
tergantung juga pada daya toleransi organisme. Berdasarkan nilai oksigen terlarut yang diperoleh tersebut menunjukkan bahwa Danau Lut Tawar masih mendukung kehidupan
organisme air.
3.2.2 BOD
5
Dari penelitian yang telah dilakukan, didapatkan bahwa nilai rata-rata BOD
5
pada masing-masing stasiun berkisar antara 0,80-1,26 mgl. Nilai BOD
5
yang tertinggi terdapat pada stasiun II sebesar 1,26 mgl sedangkan yang terendah terdapat pada stasiun
I sebesar 0,80 mgl. Hal ini dapat dilihat pada Grafik 3.2 berikut.
Universitas Sumatera Utara
0.2 0.4
0.6 0.8
1 1.2
1.4 1.6