Produk Domestik Bruto Perkembangan Variabel yang Diteliti

4.1.5. Produk Domestik Bruto

Berdasarkan Tabel 4.5 dan Gambar 4.5 di bawah ini dapat dijelaskan perkembangan PDB di Indonesia dari tahun 1983-2009, pada tahun 1998 PDB riil menyusut 13,7 yang terutama disebabkan oleh kegiatan investasi dan konsumsi swasta yang merosot tajam. Penurunan kegiatan investasi berkaitan dengan semakin memburuknya ketidakseimbangan neraca dunia usaha, memburuknya kondisi perbankan, dan rendahnya kepercayaan investor luar Negeri. Di samping itu, anjloknya kegiatan investasi juga disebabkan oleh lemahnya permintaan konsumsi domestik. Sementara itu, turunnya konsumsi disebabkan oleh melemahnya daya beli dan memburuknya keyakinan konsumen akan prospek pendapatan. Sebaliknya, permintaan luar negeri bersih mencatat pertumbuhan positif namun belum cukup untuk memulihkan perekonomian Indonesia secara keseluruhan. Di tengah membaiknya ekonomi domestik pada tahun 2008 kita dihadapkan kepada berbagai persoalan eksternal yang sedikit banyak mempengaruhi percepatan perbaikan perekonomian Indonesia. Gejolak sub-prime mortgage di Amerika Serikat telah membawa dampak kepada melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang pada gilirannya membawa dampak kepada perlambatan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Triwulan pertama tahun 2009, ditandai dengan pertumbuhan negatif di berbagai negara di belahan dunia. Penurunan ekonomi terjadi secara tajam sejak triwulan ketiga tahun 2008 dan semakin memburuk pada triwulan keempat 2008 dan triwulan pertama pada tahun 2009. Universitas Sumatera Utara Di tengah situasi kontraksi ekonomi dunia yang tajam ini, Indonesia masih dapat tumbuh 4,3 persen dan bersama China, India dan Vietnam masih mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang positif. Dalam tahun 2009 tekanan terhadap perekonomian domestik sebagai dampak krisis global diperkirakan memasuki puncaknya. Dalam pertumbuhan ekonomi dari pengeluaran domestik terlihat konsumsi rumah tangga dan Pemerintah merupakan faktor pendorong perekonomian. Pangsa permintaan domestik yang besar, ekonomi Indonesia relatif mampu bertahan dari gejolak krisis. Tapi kita harus mengakui ekspor mengalami penurunan signifikan. Penurunan ekspor diikuti penurunan impor yang mengakibatkan melemahnya pertumbuhan investasi. Berbagai antisipasi dilakukan pemerintah dan Bank Indonesia untuk menjaga kepercayaan menjaga stabilitas sektor keuangan dan mengeluarkan kebijakan fiskal untuk meminimalisir dampak krisis tampaknya memberikan hasil.

4.2. Uji Asumsi