Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dijelaskan bahwa dalam jangka pendek diketahui respon PDB sebagian besar direspon oleh variabel lain secara negatif,
dalam jangka menengah positif dan dalam jangka panjang negatif.
4.3.3. Variance Decomposition
Variance decomposition bertujuan untuk mengukur perkiraan varians error suatu variabel yaitu seberapa besar perbedaan sebelum dan sesudah shock, baik yang
berasal dari variabel sendiri maupun dari variabel lain. Analisis variance decomposition ini dibagi menjadi tiga periode yaitu periode jangka pendek pada 1-5
tahun, periode jangka menengah pada 6-10 tahun dan periode jangka panjang lebih dari 10 tahun sebagai berikut:
1. Variance Decomposition Pajak T
Berdasarkan Lampiran 10 variance decomposition VAR dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance pajak
T dijelaskan oleh varians pajak T sebesar 100 persen, pada periode 2 varians pajak T sebesar 79,98 persen diikuti oleh varians pengeluaran pemerintah G sebesar
13,70 persen, varians PDB sebesar 3,66 persen, varians inflasi INF sebesar 1,90 persen, varians tingkat bunga R sebesar 0,76 persen.
Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance pajak T dijelaskan oleh varians pajak T itu sendiri sebesar 54,46 persen, varians pengeluaran
pemerintah G sebesar 39,20 persen, varians inflasi INF sebesar 2,89 persen, varians PDB sebesar 2,87 persen, varians tingkat bunga R sebesar 0,59 persen.
Universitas Sumatera Utara
Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance pajak T dijelaskan oleh varians pajak T sebesar 49,14 persen, varians pengeluaran pemerintah G
sebesar 43,70 persen, varians PDB sebesar 3,42 persen, varians inflasi INF sebesar 3,08 persen, varians tingkat bunga R sebesar 0,65 persen.
Pada periode jangka pendek varians pajak T secara dominan mengkontribusi pajak T, jangka menengah dan panjang varians pajak T itu sendiri dan varians
pengeluaran pemerintah secara dominan mengkontribusi pajak T. Sedangkan variance decomposition SVAR, berdasarkan Tabel 4.23 di bawah
ini dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance pajak T dijelaskan oleh varians shock pajak
å
T
sebesar 100 persen, pada periode 2 varians shock pajak
å
T
sebesar 66,24 persen diikuti oleh varians shock pengeluaran pemerintah
å
G
sebesar 31,84 persen, varians shock tingkat bunga
å
R
sebesar 1,68 persen, varians shock inflasi
å
INF
sebesar 0,15 persen, varians shock PDB
å
PDB
sebesar 0,09 persen. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance pajak T
dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah
å
G
sebesar 73,18 persen, varians shock pajak
å
T
sebesar 25,01 persen, varians shock tingkat bunga
å
R
sebesar 1,59 persen, varians shock inflasi
å
INF
sebesar 0,12 persen, varians shock PDB
å
PDB
sebesar 0,09 persen.
Universitas Sumatera Utara
Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance pajak T dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah
å
G
sebesar 80,30 persen, varians shock pajak
å
T
sebesar 17,74 persen, varians shock tingkat bunga
å
R
sebesar 1,72 persen, varians shock inflasi
å
INF
sebesar 0,14 persen, varians shock PDB
å
PDB
sebesar 0,10 persen.
Pada periode jangka pendek varians shock pajak
å
T
secara dominan mengkontribusi pajak T, jangka menengah dan jangka panjang varians shock
pengeluaran pemerintah
å
G
secara dominan mengkontribusi pajak T, artinya shock pengeluaran pemerintah sangat berkontribusi terhadap pajak, jika shock pengeluaran
pemerintah meningkat maka pengeluaran pemerintah aktual meningkat sehingga pajak juga akan meningkat.
Tabel 4.23. Variance Decomposition Pajak T
Variance Decomposition of LOGT:
Period S.E. Shock
Pajak Shock
Pengeluaran Pemerintah
Shock Tingkat
Bunga Shock
Inflasi Shock
PDB
1 1.00 100.00
0.00 0.00
0.00 0.00
2 1.31 66.24
31.84 1.68
0.15 0.09
5 2.16 27.79
70.41 1.61
0.10 0.10
6 2.28 25.01
73.18 1.59
0.12 0.10
7 2.40 22.60
75.64 1.54
0.13 0.10
10 2.65 18.73
79.33 1.70
0.14 0.10
11 2.73 17.74
80.30 1.72
0.14 0.10
15 2.96 15.10
82.86 1.79
0.15 0.11
20 3.17 13.13
84.79 1.82
0.15 0.11
Sumber: Data Diolah dengan Eviews 4.1
Universitas Sumatera Utara
2. Variance Decomposition Pengeluaran Pemerintah G