Variance Decomposition Pengeluaran Pemerintah G

2. Variance Decomposition Pengeluaran Pemerintah G

Berdasarkan Lampiran 10 variance decomposition VAR dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G itu sendiri sebesar 77,26 persen, varians pajak T sebesar 22,74 persen, sedangkan varians tingkat bunga, inflasi dan PDB tidak berkontribusi terhadap varians pengeluaran pemerintah. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G itu sendiri sebesar 80,22 persen, varians pajak T sebesar 13,05 persen, varians inflasi INF sebesar 5,34 persen, varians PDB sebesar 0,74 persen, varians tingkat bunga R sebesar 0,66 persen. Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G itu sendiri sebesar 77,73 persen, varians pajak T sebesar 14,66 persen, varians inflasi INF sebesar 4,85 persen, varians PDB sebesar 1,92 persen, varians tingkat bunga R sebesar 0,83 persen. Pada periode jangka pendek varians pengeluaran pemerintah G itu sendiri dan varians pajak T secara dominan mengkontribusi pengeluaran pemerintah G, jangka menengah dan panjang varians pengeluaran pemerintah G itu sendiri dan varians pajak T, varians inflasi INF secara dominan mengkontribusi pengeluaran pemerintah G. Universitas Sumatera Utara Sedangkan variance decomposition SVAR, berdasarkan Tabel 4.24 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 100 persen, pada periode 2 varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 98,92 persen, shock pajak å T sebesar 0,13 persen, varians shock tingkat bunga å R sebesar 0,90 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,05 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0.000159 persen. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 97,02 persen, varians shock pajak å T sebesar 1,73 persen, varians shock tingkat bunga å R sebesar 1,16 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,06 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0,02 persen. Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance pengeluaran pemerintah G dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 96,41 persen, varians shock pajak å T sebesar 2,09 persen, varians shock tingkat bunga å R sebesar 1,37 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,07 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0,05 persen. Pada periode jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang varians shock pengeluaran pemerintah å G secara dominan mengkontribusi pengeluaran Universitas Sumatera Utara pemerintah G, artinya kebijakan fiskal lebih berkonsentrasi untuk menentukan pengeluaran pemerintah G. Tabel 4.24. Variance Decomposition Pengeluaran Pemerintah G Variance Decomposition of LOGG: Period S.E. Shock Pajak Shock Pengeluaran Pemerintah Shock Tingkat Bunga Shock Inflasi Shock PDB 1 1.00 0.00 100.00 0.00 0.00 0.00 2 1.84 0.13 98.92 0.90 0.00 0.05 5 2.98 1.64 97.23 1.05 0.02 0.06 6 3.22 1.73 97.03 1.16 0.02 0.06 7 3.42 1.97 96.70 1.24 0.03 0.07 10 3.90 2.12 96.41 1.35 0.04 0.07 11 4.04 2.09 96.41 1.37 0.05 0.07 15 4.52 1.80 96.59 1.47 0.06 0.08 20 4.97 1.52 96.77 1.54 0.08 0.08 Sumber: Data Diolah dengan Eviews 4.1 3. Variance Decomposition Tingkat Bunga R Berdasarkan Lampiran 10 variance decomposition VAR dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G sebesar 48,85 persen, varians pajak T sebesar 27,35 persen, varians tingkat bunga R itu sendiri sebesar 23,79 persen, sedangkan varians inflasi dan PDB tidak berkontribusi terhadap varians tingkat bunga R. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G sebesar 53,41 persen, varians Universitas Sumatera Utara tingkat bunga R itu sendiri sebesar 15,03 persen, varians pajak T sebesar 13,67 persen, varians inflasi INF sebesar 12,26 persen, varians PDB sebesar 5,63 persen. Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians pengeluaran pemerintah G sebesar 58,01 persen, varians pajak T sebesar 13,32 persen, varians tingkat bunga R itu sendiri sebesar 12,37 persen, varians inflasi INF sebesar 10,57 persen, varians PDB sebesar 5,73 persen. Pada periode jangka pendek varians pengeluaran pemerintah G, varians pajak T dan varians tingkat bunga R itu sendiri secara dominan mengkontribusi tingkat bunga R, jangka menengah dan panjang varians pengeluaran pemerintah G secara dominan mengkontribusi tingkat bunga R. Sedangkan variance decomposition SVAR, berdasarkan Tabel 4.25 di bawah ini dapat dijelaskan bahwa dalam periode jangka pendek yaitu periode 1 perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians shock tingkat bunga å R sebesar 100 persen, pada periode 2 varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 80,32 persen, varians shock tingkat bunga å R sebesar 14,56 persen, shock pajak å T sebesar 4,76 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0,19 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,16 persen. Dalam periode jangka menengah perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 75,05 persen, varians shock pajak å T sebesar 16,25 persen, varians shock tingkat bunga å R Universitas Sumatera Utara sebesar 8,43 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0,17 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,10 persen. Dalam periode jangka panjang perkiraan error variance tingkat bunga R dijelaskan oleh varians shock pengeluaran pemerintah å G sebesar 78,17 persen, varians shock pajak å T sebesar 14,82 persen, varians shock tingkat bunga å R sebesar 6,76 persen, varians shock inflasi å INF sebesar 0,17 persen, varians shock PDB å PDB sebesar 0,09 persen. Pada periode jangka pendek, jangka menengah, jangka panjang varians shock pengeluaran pemerintah å G secara dominan mengkontribusi tingkat bunga, artinya kebijakan fiskal lebih berkontribusi untuk menentukan tingkat bunga dibandingkan kebijakan moneter dari variabel shock tingkat bunga å R itu sendiri. Tabel 4.25. Variance Decomposition Tingkat Bunga R Variance Decomposition of LOGR: Period S.E. Shock Pajak Shock Pengeluaran Pemerintah Shock Tingkat Bunga Shock Inflasi Shock PDB 1 1.00 0.00 0.00 100.00 0.00 0.00 2 2.69 4.76 80.32 14.56 0.19 0.16 5 3.89 17.72 73.27 8.74 0.18 0.09 6 4.10 16.25 75.05 8.43 0.17 0.10 7 4.21 16.07 75.44 8.22 0.17 0.10 10 4.66 15.03 77.69 7.028 0.16 0.10 11 4.77 14.82 78.17 6.76 0.17 0.09 15 5.21 12.76 81.05 5.94 0.16 0.09 20 5.64 10.97 83.41 5.37 0.15 0.10 Sumber: Data Diolah dengan Eviews 4.1 Universitas Sumatera Utara

4. Variance Decomposition Inflasi INF