SISTEM SKOR. 3. APLIKASI KLINIS PENEMUAN FAKTOR RESIKO PONV

dengan sedikit atau tanpa percobaan untuk mengontrol variabel – variabel lainnya. Pada era moderen penelitian mengenai PONV dimulai pada awal tahun 1990an, dengan publikasi penelitian awal yang secara bersamaan mengidentifikasi banyak faktor resiko dan menggunakan model regresi untuk mengontrol variasi variabel yang luas. Setidaknya ada 20 penelitian multivariabel yang sudah diterbitkan di inggris. 1

2. 3. APLIKASI KLINIS PENEMUAN FAKTOR RESIKO PONV

2.3.1. SISTEM SKOR.

Beberapa kelompok peneliti mencari sistem skor tidak hanya untuk mengidentifikasi faktor resiko independen PONV tapi juga mengembangkan formula dari pasien – pasien yang mungkin mengalami mual, muntah atau keduanya. Akurasi dari sistem skor PONV dan kemampuan secara benar mendiskriminasi antara pasien yang akan atau tidak akan mengalami muntah diuji melalui perhitungan area dibawah kurva sistem receiver operating characteristic ROC. Kurva ini merupakan potongan true positive rate sensitivitas dan false positive rate 1 – spesifisitas dari sistem skor. Dari penelitian - penelitian yang ada terdapat keterbatasan terutama pada kekuatan statistik dari prediktor PONV yang sudah diidentifikasi sejauh ini, maka sistem skor hanya menunjukkan akurasi rendah sampai sedang dengan ROC berkisar antara 0,56 – 0,785. 1 Namun dengan menggunakan sistem skor ini angka kejadian PONV menjadi jauh berkurang secara umum dan terutama pada populasi dengan resiko tinggi. 1 Hasil penelitian R ṻ sch dkk menunjukkan insiden PONV dengan profilaksis yang diberikan pada golongan resiko tinggi signifikan lebih rendah dibandingkan dengan prediksi tanpa pengobatan p 0,001. 15 Contoh penelitian lain pada populasi orang dewasa yang menjalani general anestesi mengalami penurunan kejadian PONV dalam 24 jam setelah operasi dari 49,5 menjadi 14,3 p 0,001 setelah pemberian profilaksis sesuai dengan resiko yang digolongkan dengan sistem skor. 8 Belum ada sistem skoring yang dijadikan sebagai baku emas gold standart berdasarkan akurasinya. Perkembangan utama dalam sistem skor terfokus pada penyederhanaan sistem skor untuk kemudahan dalam penilaian. Untuk dewasa, Apfel dan Koivuranta telah membuat sistem skor sederhana dengan 4 dan 5 faktor resiko. 9,10 Universitas Sumatera Utara Menurut mereka bahwa penambahan lebih dari beberapa faktor resiko hanya sedikit atau tidak sama sekali menambah akurasi. Dengan sistem skoring yang sederhana menyingkirkan perhitungan yang sulit dan mengurangi perlunya anamnese yang lebih rinci namun menunjukkan kekuatan yang lebih atau sama bila dibandingkan dengan formula yang lebih kompleks. Pada dewasa, skor Apfel dan Koivuranta dkk secara statistik menunjukkan nilai prediksi yang lebih tinggi dibandingkan sistem skor Palazzo dan Evans. Pada penelitian ini juga didapati nilai kekuatan skor Apfel pada kurva ROC lebih tinggi dibandingkan Koivuranta 0,68 dan 0,66. 11 Pada penelitian lainnya secara numerik pada kurva ROC skor Kovuiranta lebih besar dibandingkan dengan skor Apfel yaitu 0,66 dan 0,63 . 12 Namun pada penelitian yang dilakukan Pierre dan kawan- kawan menunjukkan secara signifikan skor Apfel lebih akurat dibandingkan dengan skor Sinclair pada penelitian pasien dewasa. 13 Dalam ASPAN’s American Society of Perianesthesia Nurse guideline for prevention andor management of PONVPDNV skor Apfel dan skor Koivuranta digunakan dalam menilai golongan pasien berdasarkan resikonya terhadap PONV. Pada penanganan PONV sesuai dengan ASPAN pada skor Apfel dan Koivuranta dengan skor 0 – 1 dianggap resiko rendah sedangkan skor diatas 1 dianggap resiko sedang sampai tinggi. Dan profilaksis diberikan pada nilai skor diatas 1. 14 Hal ini menunjukan kedua sistem skor ini bisa digunakan untuk menilai prediksi PONV. Sehingga saya ingin mengetahui skor mana yang lebih akurat diantara skor Apfel dengan skor Koivuranta dengan menggunakan uji diagnostik.

2. 4. UJI DIAGNOSTIK