mempunyai prestasi yang sangat cemerlang dalam kariernya, karena tidak semua orang dapat memperoleh jabatan yang menjanjikan seperti itu dalam usia yang sangat
muda. Pada tahun 1954-1960 Rakutta Sembiring Brahmana dipindah tugaskan ke
daerah Asahan. Di Asahan beliau menjabat sebagai Bupati. Dan yang terakhir beliau menjabat sebagai Walikota Pematang Siantar 1960-1964. Walaupun Rakutta
Sembiring Brahmana bukan putra daerah tetapi dia bisa menjadi seorang pemimpin di daerah orang lain. Selama ia memimpin di tiga wilayah beliau telah memberikan
sumbangsih yang sangat besar melalui kebijakan-kebijakan yang ia buat. Penulisan biografi beliau dibuat untuk mencoba mengungkapkan sisi
kehidupan Rakutta Sembiring Brahmana, baik kehidupan pribadinya maupun kebijakan-kebijakan yang ia lahirkan selama periode kepemimpinanya menjadi
kepala daerah. Penelitian ini membahas mengenai biografi Rakutta Sembiring Brahmana pada periode 1914-1964. Periode 1914 sebagai periode awal dari
penelitian ini merupakan tahun kelahiran dari Rakutta Sembiring Brahmana, sedangkan tahun 1964 sebagai akhir dari penelitian ini karena tahun tersebut
merupakan tahun meninggalnya Rakutta Sembiring Brahmana. Atas dasar pemikiran
di atas maka penelitian ini diberi judul “Biografi Rakutta Sembiring Brahmana 1914-1964”.
1.2 Rumusan Masalah.
Universitas Sumatera Utara
Masalah merupakan landasan awal dari sebuah penelitian. Dengan adanya masalah maka sebuah penelitian memiliki orentasi, fokus dan sebuah kepastian dalam
aktivitasnya. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai biografi Rakutta Sembiring Brahamana sejak tahun 1914 sampai dengan 1964.
Adapun pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang kehidupan Rakutta Sembiring Brahmana ?
2. Bagaimana kegiatan politik Rakutta Sembiring Brahmana pada masa ia
menjabat sebagai Pemimpin ? 3.
Bagaiamana masa akhir hayat Rakutta Sembiring Brahmana ?
1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian.
Adapun tujuan penelitian ini adalah 1.
Menjelaskan latar belakang kehidupan Rakutta Sembiring Brahmana dari kecil hingga dewasa, pendidikannya dan pengalaman organisasi sosial
politiknya. 2.
Menjelaskan aktivitas politik Rakutta Sembiring Brahmana selama ia menjabat sebagai pemimpin.
3. Menjelaskan bagaimana akhir hayat Rakutta Sembiring Brahmana.
Manfaat Penelitian ini adalah:
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada mahasiswa
secara umum dan mahasiswa Ilmu Sejarah khususnya. 2.
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat Sumatera Utara khususnya masyarakat Tanah Karo, Simalungun dan Asahan karena dengan
adanya tulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai salah satu tokoh pemimpin daerahnya di masa lalu.
3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pemerintah dalam
hal membuat kebijakan yang berhubungan dengan pemimpin-pemimpin yang berjasa. Dengan adanya penelitian ini diharapkan agar pemerintah lebih
memahami mengenai peranan tokoh-tokoh yang pernah berjasa di republik ini, dengan demikian pemerintah lebih memperhatikan dan memberikan
penghargaan yang pantas terhadap tokoh tersebut.
1.4 Telaah Pustaka.
Dalam penulisan karya ilmiah memerlukan pembahasan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mendukung penelitian tersebut. Dalam hal ini
penulis memakai beberapa buku dari disiplin ilmu yang menurut penulis berkaitan langsung dengan permasalahan.
Definisi Biografi menurut Tridah Bangun dalam bukunya yang berjudul “Koran Karo-Karo Pejoang ’45 Multi Dimensi” adalah riwayat hidup seorang
pejuang yang disebarluaskan kepada generasi penerus supaya kaum muda itu lebih mengetahui secara rinci hal-hal yang diperjuangkan para pejuang terutama, semasa
Universitas Sumatera Utara
perang kemerdekaan 1945-1949.
2
Dalam buku “Pemikiran Biografi dan Kesejarahan: suatu kumpulan prasaran pada berbagai lokakarya” biografi adalah salah satu cara atau usaha menghormati
dan menghargai jasa-jasa seorang pahlawan dan tokoh perjuangan kemerdekaan dan kejayaan Indonesia, ialah mengabdikan beliau itu dengan segala cita-cita dan
gagasan-gagasan beliau, perjuangan dan jasa-jasa beliau dalam bentuk sebuah penulisan riwayat hidup atau biografi.
Buku ini dapat dijadikan penulis sebagai sarana perbandingan untuk menulis biografi Rakutta Sembiring Brahmana. Di samping itu
juga, buku ini dapat dijadikan penulis sebagai sumber informasi karena buku ini juga mengisahkan mengenai kondisi Tanah Karo pada masa Jepang dan Kemerdekaan,
serta mengisahkan mengenai tokoh-tokoh pergerakan yang ada pada zaman itu salah satunya adalah Rakutta Sembiring Brahmana.
3
Menurut Charles J Keating dalam bukunya yang berjudul Kepemimpinan: Teori dan Pengembangannya, mengatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu
proses dengan berbagai cara mempengaruhi orang atau sekelompok orang untuk Penulisan dan buku-buku biografi pahlawan–
pahlawan dan tokoh-tokoh nasional Indonesia juga dan terutama dimaksudkan untuk membina jiwa pahlawan dan memelihara kesegaran jiwa pahlawan di dada rakyat
Indonesia terutama generasi muda Indonesia dan mewujudkan cita–cita perjuangan para pahlawan dan tokoh nasional kita.
2
Tridah Bangun, Koran Karo-Karo Pejoang’45 Multi Dimensi, Medan: Tani Namura, 2002, hal. 1.
3
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Pemikiran Biografi dan Kesejarahan: Suatu Kumpulan Prasaran Pada Berbagai Lokakarya,
Jakarta,1983, hal. 70.
Universitas Sumatera Utara
mencapai suatu tujuan bersama.
4
Pembahasan tentang kepemimpinan menyangkut tugas, gaya kepemimpinan dan faktor–faktor yang mempengaruhi kepemimpinan
seseorang. Tugas kepemimpinan ada dua yaitu Task Function dan Relation Function.
5
Sedangkan menurut J Kaloh dalam bukunya yang berjudul “Kepemimpinan Kepala Daerah” arti kepemimpinan dibagi atas tiga. Pertama, kepemimpinan adalah
sesuatu yang melekat pada diri seseorang pemimpin yang berupa sifat-sifat tertentu seperti kepribadian, kemampuan, dan kesanggupan. Kedua, kepemimpinan adalah
serangkaian kegiatan pemimpin yang terkait dengan kedudukan serta gaya atau perilaku pemimpin itu sendiri. Dan yang ketiga, pemimpin itu sendiri adalah sebagai
proses antar hubungan atau interaksi antara pemimpin, bawahan, dan s ituasi.
6
Di dalam suatu penelitian sejarah yang ilmiah pemakaian metode sejarah
1.6 Metode Penelitian.