Kondisi Kesehatan Responden Kondisi Sosial Responden

5. Kondisi Kesehatan Responden

Kesehatan responden dalam penelitian ini, lansia mempunyai kesehatan baik yaitu sebanyak 24 orang 52,2 dan hanya terpaut dua angka responden mempunyai kondisi kesehatan kurang sebanyak 22 orang 47,8. Beberapa hal yang menyebabkan kondisi fisik responden yang mempunyai kategori baik. Pertama, karena mereka secara rutin memeriksa kesehatannya di klinik atau ruang pengobatan yang ada di PSTW tersebut. Kedua, mereka selalu mengikuti senam lansia dan kegiatan ketrampilan yang telah dijadwalkan. Ketiga, jalan-jalan setiap pagi mereka kerjakan setelah shalat subuh dalam waktu 1 sampai 1½ jam. Keempat, makan secara teratur dan istirahat yang cukup. Demikian juga dengan keadaan psikis responden berada pada keadaan baik, terlihat dengan penerimaan proses menua yang dialami, mampu untuk mengatasi cemas dan merasa bahagia dan bersyukur atas sebagian besar hidupnya.

6. Kondisi Sosial Responden

Hasil Penelitian menunjukkan kondisi sosial responden dalam keadaan baik yaitu sebanyak 36 orang 78,3, sedangkan sebagian dari responden mempunyai tingkat hubungan sosial yang kurang hanya 10 orang 21,7. Keadaan sosial baik pada responden dalam penelitian ini ditunjang oleh berbagai kegiatan keagamaan yang mereka lakukan, seperti: sebagian besar responden yang beragama Islam megikuti kegiatan sosial secara rutin yaitu pengajian Yasinan se tiap malam jum’at dan bimbingan kerohanian setiap 4 kali dalam seminggu. Sedangkan responden yang beragama Kristen secara rutin mengikuti Kebaktian yang diadakan setiap seminggu sekali. Dalam kegiatan ini selain melakukan kegiatan keagamaan mereka mendapatkan kegiatan keterampilan, kesenian dan olahraga sehingga dapat bertemu dan melakukan komunikasi dengan teman sebaya atau orang yang lebih muda. Reponden yang masih mempunyai keluarga, hubungan antar responden dengan keluarga terjalin dengan baik dengan berkunjungnya keluarga setiap minggu atau setiap bulan sekedar untuk menengok. Selain itu responden juga menggunakan waktu senggangnya untuk “ngobrol” dengan orang lebih muda seperti perawatpetugas Dinsos dan juga dengan para mahasiswa yang sedang praktek lapangan. Demikian sebaliknya perhatian perawat, petugas dan mahasiswa pada responden sangat baik, yaitu ketika memberikan pemeriksaan kesehatan dan menemani mereka mengisi waktu senggangnya.

7. Kemandirian Responden