daerah perkotaan peluang kepada perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda dalam melakukan aktivitas sehingga jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap
kemandirian lansia diperkotaan. Pada penelitian ini, tidak diteliti hubungan antara jenis kelamin dengan kemandirian dan perlu diperhatikan bahwa
jumlah lansia laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lansia perempuan dari keseluruhan populasi.
3. Agama
Penelitian ini tidak menghubungkan antara agama dengan kemandirian lansia, hanya menggambarkan data demografi agama lansia, sehingga tidak
memberikan perlakuan khusus terhadap salah satu agama yang dianut, namun banyak penelitian menyatakan bahwa lansia yang lebih dekat dengan agama
menunjukkan tingkatan yang tinggi dalam hal kepuasan hidup, harga diri dan optimisme.
Agama dapat memenuhi beberapa kebutuhan psikologis yang penting pada
lansia dalam
hal menghadapi
kematian, menemukan
dan mempertahankan perasaan berharga dan pentingnya dalam kehidupan, dan
menerima kekurangan di masa tua. Secara sosial, komunitas agama memainkan peranan penting pada lansia, seperti aktivitas sosial, dukungan
sosial, dan kesempatan untuk menyandang peran sebagai guru atau pemimpin Santrock, 2001 dalam Gunarsa, 2004.
4. SukuAdat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suku jawa dan suku lain mempunyai nilai sama yaitu sebanyak 17 orang 36,96, sedangkan suku
sunda terdapat 7 orang 15,22 dan sisanya dari suku betawi terdapat 5 orang 10,87.
Karakteristik responden terkait dengan sukuadat tidak ada perlakuan khusus terhadap salah satu suku atau dibedakan antar suku minoritas dengan
mayoritas. Sehingga perbedaan suku bukan menjadi faktor utama yang berhubungan terhadap kemandirian lansia meskipun pada beberapa lansia
yang masih menjaga nilai dan norma-norma budayanya yang mungkin berpengaruh terhadap pembentukan sikap untuk mandiri serta cara mereka
berperilaku dan berinteraksi dengan orang lain. Adat kebudayaan dipahami sebagai sistem pengetahuan yang dimiliki
masyarakat yang dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku. Kebudayaan terdiri atas, sistem aturan-aturan, norma, nilai yang dimiliki oleh
masyarakat. Semua masyarakat mengakui adanya sejumlah tingkatan hidup, dimana setiap manusia akan menjadi tua. Tetapi bagaimana pembatasannya
akan berbeda-beda menurut kebudayaan. Masyarakat dan kebudayaannya akan menentukan pola kegiatan, sikap, larangan, dan kewajiban mereka.
Kedudukan dan peranan orang lansia dalam keluarga dan masyarakat sangat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh keluarga dan masyarakat.
5. Kondisi Kesehatan Responden