Umur Jenis Kelamin Karakteristik Responden Analisis Univariat

3. Adanya kesulitan dalam menentukan deskripsi isi dari kuesioner yang benar- benar mencakup seluruh permasalahan penelitian karena tidak adanya standar yang baku. 4. Belum adanya standar yang baku dari instrumen dalam hal kemandirian pada lansia, sehingga peneliti hanya mengacu kepada teoritis dalam tinjauan pustaka. Tidak kalah pentingnya yaitu responden adalah lanjut usia, dimana mengalami penurunan segala sistem organ, maka peneliti kesulitan dalam memberikan penjelasan atau pemahaman kepada responden.

B. Karakteristik Responden Analisis Univariat

1. Umur

Hasil penelitian menggambarkan, sebagian besar responden merupakan lansia resiko tinggi yaitu lansia yang berumur 70 tahun keatas, Seiring dengan bertambahnya usia, maka akan semakin menurun kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga ketergantungan pada orang lain semakin meningkat. Hasil ini mendukung hasil penelitian dari Rustika 2005 dan Riasmini 2002 yang menggambarkan semakin tua umur seseorang maka akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hal ini dikarenakan bertambahnya usia pada lansia menyebabkan kemunduran fisik sel-sel dan organ tubuh yang menyebabkan gangguan fisik sehingga lansia terlambat dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Selain itu, hasil penelitian dari Yan Hao 1998 juga menyatakan bahwa tingkat ketergantungan usia lanjut dipengaruhi umur. Semakin tua umur lanjut usia, semakin tinggi ketergantungannya pada keluarga. Hasil penelitian ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Lueckenotte 2000 bahwa lansia yang berumur 70 tahun yang mengalami kesulitan dalam ADL sekitar 7,3, lansia yan g berusia ≥ 70 tahun yang mengalami kesulitan ADL sekitar 11,9, dengan demikian lansia yang berusia lebih muda memiliki tingkat kemandirian lebih besar dalam melakukan aktivitas sehari-hari dibanding dengan lansia yang berusia lebih tua.

2. Jenis Kelamin

Ditinjau dari hasil penelitian jumlah responden perempuan lebih banyak daripada jumlah responden laki-laki, karena sebagian besar populasi adalah perempuan sekitar kurang lebih 67 dari total populasi yang ada di PSTW Budi Mulia 04 Margaguna Jakarta Selatan. Hal ini sesuai dengan Darmojo, 2001, dalam Mubarak dkk 2006 bahwa angka harapan hidup perempuan pada tahun 1980 adalah 54 tahun dan laki-laki adalah 50,9, sedangkan pada tahun 2000 angka harapan hidup perempuan adalah 70 tahun dan laki-laki 65 tahun. Penelitian Riasmini 2002 didapatkan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara jenis kelaminan dengan kemandirian lansia. Sedangkan pada penelitian Rustika 1997 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang berarti antara jenis kelamin lansia dengan kemandiriannya melakukan aktivitas sehari-hari. Perbedaan ini kemungkinan dikarenakan daerah pengambilan sampel yang berbeda, yaitu antara daerah pedesaan dan perkotaan. Pada daerah perkotaan peluang kepada perempuan dan laki-laki tidak jauh berbeda dalam melakukan aktivitas sehingga jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap kemandirian lansia diperkotaan. Pada penelitian ini, tidak diteliti hubungan antara jenis kelamin dengan kemandirian dan perlu diperhatikan bahwa jumlah lansia laki-laki lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah lansia perempuan dari keseluruhan populasi.

3. Agama