Setelah melakukan uji validitas, langkah selanjutnya adalah melakukan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha. Uji reliabilitas dilakukan pada siswa kelas
VIII B SMP Negeri 10 Jember yang berjumlah tiga puluh lima siswa. Hasil uji coba tes selanjutnya dianalisis untuk menentukan tingkat reliabilitas tes tersebut dengan
menggunakan rumus alpha. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil uji validitas dan reliabilitas tersebut, maka didapatkan tes yang valid dan reliabel sehingga tes
dapat digunakan.
4.2. Hasil Analisis Data
4.2.1 Validitas Tes Pemecahan Masalah
Uji validitas tes pemecahan masalah didasarkan pada validitas isi dan validitas konstruksi. Validitas isi dan konstruksi tes merupakan suatu proses pengujian
terhadap tes dari segi kesesuaian, efisiensi, dan kemantapannya. Untuk menguji validitas isi tes, soal tes dibuat dengan berpedoman pada materi geometri dari tingkat
Sekolah Dasar SD hingga tingkat Sekolah Menengah Pertama SMP. Untuk menguji validitas konstruksi, soal tes dibuat disesuaikan dengan indikator pada
masing-masing karakteristik kecerdasan visual spasial dan logis matematis. Pada penelitian ini, terdapat tiga validator yang terdiri dari dua dosen Program Studi
Pendidikan Matematika dan seorang guru matematika SMP Negeri 10 Jember. Validator tersebut kemudian disebut V1, V2, dan V3. Data hasil validasi kemudian
dianalisis sesuai dengan metode analisis data hasil validasi. Hasil validasi oleh ketiga validator dapat dilihat pada Lampiran E1, E2, dan E3. Analisis data hasil validasi
terdapat pada Lampiran E4. Berdasarkan analisis data hasil validasi tes pemecahan masalah, nilai rerata
total Va untuk seluruh aspek dihitung berdasarkan rerata nilai untuk setiap aspek I
i
. Berdasarkan perhitungan, diperoleh Va = 4,46 sehingga termasuk pada kategori valid dan tidak perlu dilakukan validasi kembali. Namun, perlu dilakukan revisi
mengenai tata bahasa, alokasi waktu, dan skala gambar sesuai dengan saran revisi yang diberikan oleh validator, sehingga instrumen tes pemecahan masalah sudah
dapat digunakan dalam penelitian. Adapun saran revisi yang diberikan oleh validator diantaranya:
a. menggunakan equation dalam menuliskan simbol perkalian, b. p
enggunaan kata “dimiliki” diubah menjadi “diterima” pada soal nomor 1 untuk tes kecerdasan logis matematis,
c. gambar pada nomor 1 untuk tes kecerdasan logis matematis disesuaikan dengan skala yang benar,
d. memikirkan kembali kesesuaian alokasi waktu yang disediakan dengan jumlah soal untuk tes kecerdasan logis matematis.
Hasil revisi tes dapat dilihat pada Lampiran C2 dan C4. Selanjutnya dilakukan uji reliabilitas tes pemecahan masalah untuk kecerdasan logis matematis dan
kecerdasan visual spasial sebelum digunakan pada penelitian. 4.2.2 Uji Validitas Pedoman Wawancara
Uji validitas pedoman wawancara bertujuan untuk mengetahui tingkat kesesuian setiap pertanyaan pada pedoman wawancara dengan indikator pada
masing-masing karakteristik kecerdasan visual spasial dan logis matematis. Ketiga validator menilai bahwa semua indikator telah tersurat pada pertanyaan yang akan
diajukan pada pedoman wawancara. Validator 1 memberi saran agar menggunakan kalimat lain yang bisa menggali pengetahuan yang dimiliki Lampiran F nomor 4
dan agar menyebutkan nomor soal pada pertanyaan nomor 1, 4, 8, dan 12 untuk wawancara tes kecerdasan visual spasial. Hasil revisi pedoman wawancara terdapat
pada Lampiran F1. Hasil validasi oleh ketiga validator terdapat pada Lampiran G1, G2, dan G3.
4.2.3 Uji Coba Tes Setelah dilakukan uji validitas isi dan konstruksi, selanjutnya tes pemecahan
masalah untuk kecerdasan visual spasial dan logis matematis yang telah direvisi dilakukan uji coba untuk mengetahui tingkat reliabilitas. Uji coba tes dilakukan di
SMP Negeri 10 Jember kelas VIII B. Rekapitulasi hasil uji coba tes dan perhitungan reliabilitas tes dapat dilihat pada Lampiran H1. Berdasarkan hasil perhitungan dengan
menggunakan rumus alpha, menunjukkan bahwa tes untuk kecerdasan visual spasial memiliki koefisien reliabilitas 0,6150, sedangkan tes untuk kecerdasan logis
matematis memiliki koefisien reliabilitas 0,6711. Kategori reliabilitas kedua tes tersebut adalah tinggi. Berdasarkan uji validitas dan reliabilitas yang telah dilakukan,
maka tes tersebut dikatakan valid dan reliabel. Sehingga tes pemecahan masalah dapat digunakan dalam penelitian.
4.2.4 Hasil Tes Pemecahan Masalah Tes pemecahan masalah dilaksanakan pada Selasa, 10 Februari 2015 di kelas
VIII A dengan jumlah siswa tiga puluh lima orang. Tes yang pertama diberikan adalah tes pemecahan masalah untuk mengetahui karakteristik kecerdasan visual
spasial dan selanjutnya diberikan tes pemecahan masalah untuk mengetahui kecerdasan logis matematis. Setelah siswa menyelesaikan permasalahan yang
diberikan, kemudian hasil tes dikelompokkan pada indikator masing-masing karakteristik kecerdasan visual spasial dan logis matematis.
4.3. Analisis Data