multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. Hal ini dilakukan agar hasil perhitungan dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.
1. Pengujian Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali 2005:110 “uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal”. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Jika data normal akan digunakan statistik parametrik, dan jika data tidak
normal maka akan statistik nonparametrik atau melakukan treatment agar data normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non-
parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Menurut Ghozali 2005:115, pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal
berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat dari:
a
nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal,
b
nilai sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2005:91.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
independennya. Ada tidaknya multikolinearitas dapat dideteksi dengan melihat nilai tolerance dan VIF. Jika nilai tolerance tidak kurang dari 0,1 dan nilai
variance inflation factor VIF tidak lebih dari 10, maka model dikatakan terbebas dari multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Tujuan uji autokorelasi menurut Ghozali 2005:95 adalah “untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnnya”. Uji autokorelasi dapat dilakukan dengan menggunakan uji Durbin-Watson. Menurut
Sunyoto 2009:91, untuk melihat ada tidaknya autokorelasi dilihat dari: 1.
angka D-W dibawah –2 berarti ada autokorelasi positif, 2.
angka D-W di antara –2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi, 3.
angka D-Wdi atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
d. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali 2005:111 “uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain”. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas. Cara yang digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dari pola gambar Scatterplot model tersebut. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan
model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika:
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
1 titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2 titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
3 penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar
kemudian menyempit dan melebar kembali, 4
penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
2. Pengujian Hipotesis
Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini secara keseluruhan, peneliti menggunakan analisis regresi linear berganda. Data penelitian dianalisis dengan
model regresi sebagai berikut:
Y = а + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
+ b
4
X
4
+ b
5
X
5
+ e
Y =
return saham а
= konstanta
X
1
= debt to equity ratio
X
2
= return on equity
X
3
= earning per share X
4
= price earning ratio
X
5
= operating cash flow
b
1
, b
2
, b
3
, b
4
, b
5
= koefisien regresi
e =
variabel pengganggu
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
a. Uji signifikan simultan F-test
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari seluruh variabel independen terhadap variabel dependen secara bersama-sama
simultan. Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho = kinerja keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham secara
simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;
Ha = kinerja keuangan mempunyai pengaruh terhadap return saham secara simultan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F
hitung
dengan ketentuan:
− jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka Ha ditolak, dan
− jika F
hitung
F
tabel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
b. Uji signifikan parsial t-test
Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar masing-masing variabel independen mempengaruhi variabel dependen secara individual.
Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho = kinerja keuangan tidak mempunyai pengaruh terhadap return saham secara
parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia;
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Ha = kinerja keuangan mempunyai pengaruh terhadap return saham secara parsial pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t
hitung
dengan ketentuan: −
jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka Ha ditolak, dan
− jika t
hitung
t
tabel
pada α 0.05, maka Ha diterima.
G. Jadwal Penelitian
Adapun jadwal penelitian yang telah direncanakan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.
Tabel 3.1 Jadwal Penelitian
No Kegiatan
2010 Feb
Mar Apr
Mei Jun
1 Pengajuan proposal x
2 Bimbingan perbaikan proposal
x x x x x 3 Seminar Proposal
x 4 Pengumpulan Data
x x 5 Pengolahan data
x x 6 Bimbingan dan Penyelesaian
skripsi x x x x x x x
7 Sidang komprehensif x
Sumber : diolah penulis, 2010
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara