5. Masukan Sistem Merupakan suatu energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input.
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan
keluaran.
6. Keluaran Sistem
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat berupa masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan Sistem
Suatu sistem dapat berupa bagian pengolah yang akan merubah suatu masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah suatu masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi.
8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai suatu sasaran goal atau sasaran objective.
Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya.
2.3.3 Klasiflkasi Sistem
Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Sistem Abstrak
Sistem abstrak adalah sebuah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Dan hanya dapat dirasakan oleh sipemakai.
Misalnya sistem Teologika, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antar manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang
Universitas Sumatera Utara
ada secara fisik, misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem Alamiah
Sistem alamiah adalah suatu sistem yang terjadi secara proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi.
3. Sistem Tertentu
Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksikan. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan
pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
4. Sistem Tertutup
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis sampai adanya
turut campur tangan pihak luarnya.
2.3.4 Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti lagi yang menerimanya Jogiyanto, 1980: 8.
Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi Manager. Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya yang lain, dan
perhatian pada topik ini bersumber dari dua pengaruh. Pertama, bisnis akan semakin rumit, kedua komputer telah mencapai kemampuan yang semakin baik Raymond Mc
Leod, jr dan George Schell, 2001: 3.
1. Kualitas Informasi
a. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai
Universitas Sumatera Utara
kepenerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.
b. Tepat pada waktunya
Berarti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat Informasi yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena
informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka akan dapat berakibat fatal untuk
organisasi.
c. Relevan
Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevan suatu informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.
2. Nilai Informasi
Nilai dari suatu informsi ditentukan oleh dua hal, diantaranya yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan tetapi perlu perhatian bahwa informasi yang digunakan didalam suatu sistem
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak memungkinkan informasi pada suatu masalah yang tertentu dengan biaya
untuk memperolehnya, karena sebagian besar informasi dinikmati tidak hanya oleh suatu pihak didalam perusahaanya. Lebih lanjut sebagian besar informasi
tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektifnya.
Pengukuran nilai informasinya biasanya dihubungkan dengan analisis efektif biaya.
2.3.5 Pengertian Sistem Informasi