42
sejauh mana suatu sumber informasi dapat dipercaya dari segi kualitas dan kebenarannya. Kriteria yang ketiga kemutakhiran yaitu dapat dilihat dari tahun
terbit karya tersebut, keterangan kapan direvisi terakhir kali, daftar pustaka dan kalau melalui sumber internet dapat dilihat dari kapan situs dibuat terakhir kali di
up date. Berdasarkan poin ketiga dan poin keempat pada pilar kedua literasi
informasi maka dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan sumber informasi mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital harus mengetahui sumber
informasi mana yang sesuai dengan kebutuhan informasinya. Setelah menemukan sumber informasi maka mereka memperhatikan apakah sumber informasi yang
dipilih telah memenuhi kriteria sumber informasi yang baik.
4.3.4 Kemampuan Membangun Strategi Penelusuran Pilar Ketiga
Salah satu yang menentukan seseorang dikatakan literat terhadap informasi
adalah kemampuan membangun strategi penelusuran. Kemampuan membangun
strategi penelusuran dapat dilihat dari kuisioner nomor 5 yaitu apakah mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital merumuskan topik permasalahan untuk
mencocokkan dengan sumber informasi yang dipilih dan nomor 6 yaitu apakah mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital memahami teknik atau strategi
pencarian pada mesin pencari seperti Google atau Yahoo. Jawaban responden dapat dilihat dari tabel 6 dan tabel 7.
Tabel 6. Kemampuan merumuskan topik permasalahan untuk mencocokkan dengan sumber informasi
Nomor pertanyaan 5 Jawaban Responden
Ya Persentase Tidak Persentase
Kemampuan merumuskan topik permasalahan untuk mencocokkan
dengan sumber informasi yang dipilih 86
87,7 12
12,3
Berdasarkan tabel di atas dapat diinterpretasikan bahwa pada umumnya 87,7 mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital merumuskan topik
Universitas Sumatera Utara
43
permasalahan untuk mencocokkan dengan sumber informasi yang dipilih dan sebagian kecil 12,3 mahasiswa tidak merumuskan topik permasalahan untuk
mencocokkan dengan sumber informasi. Hal ini sesuai dengan pilar ketiga model literasi Seven Pillar Seorang
mahasiswa dikatakan memiliki literat apabila memiliki kemampuan merumuskan topik permasalahan untuk mencocokkan dengan sumber informasi yang dipilih.
Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital memiliki kemampuan merumuskan topik
permasalahan untuk mencocokkan dengan sumber informasi yang dipilih. Dan sebagian kecil tidak memiliki keamampuan merumuskan topik permasalahan
untuk mencocokkan dengan sumber informasi yang dipilih. Sumber informasi yang baik adalah sumber informasi yang sesuai dengan
topik permasalahan. Kemampuan yang dimaksud dalam hal ini adalah kemampuan dalam memilih sumber informasi yang cocok dengan topik-topik
tertentu atau topik yang diinginkan. Misalnya informasi mengenai hukum maka sumber informasi yang cocok salah satunya adalah jurnal elektronik WEST LAW.
Jurnal WEST LAW ini berisi informasi mengenai kasus hukum, perundang- undangan, tinjauan hukum dan direktori-direktori hukum. Jurnal Westlaw juga
menyediakan informasi bisnis dan berita. Ada sekitar 1000 jurnal yang terdapat pada jurnal WEST LAW. Untuk menggunakan jurnal ini maka pengguna harus
terdaftar sebagai member. Jurnal WEST LAW ini ini dapat diakses diseluruh lokasi.
Tabel 7. Kemampuan memahami teknik atau strategi pencarian pada mesin pencari
Nomor pertanyaan 6 Jawaban Responden
Ya Persentase
Tidak Persentase
Kemampuan memahami teknik atau strategi
pencarian pada mesin pencari seperti Google atau Yahoo.
84 85,7
14 14,3
Universitas Sumatera Utara
44
Berdasarkan tabel di atas dapat dinterpretasikan bahwa pada umumnya 85,7 mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital memahami teknik atau
strategi pencarian pada mesin pencari seperti Yahoo dan Google dan sebagian kecil 14,3 tidak memahami teknik atau strategi pencarian pada mesin pencari.
Hal ini sesuai dengan pilar ketiga model literasi Seven Pillar. Seorang mahasiswa dikatakan literat apabila memliki kemampuan memahami teknik atau
strategi pencarian pada mesin pencari. Berdasarkan data di atas maka dapat disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan
digital memiliki kemampuan memahami teknik atau strategi pencarian pada mesin pencari misalnya Yahoo dan Google. Sebagian kecil tidak memiliki kemampuan
memahami teknik atau strategi pencarian pada mesin pencari misalnya Yahoo dan Google. Sehingga bagi mahasiswa tersebut perlu bantuan pustakawan dalam
mengetahui strategi penelusuran pada mesin pencari. Ada berbagai mesin pencari search engine di internet. Metode
pembuatan indeks pada setiap mesin pencari berbeda-beda, dan hasil pencariannya pun berbeda-beda. Misalnya strategi pencarian di mesin pencari
Google berbeda dengan strategi pencarian informasi di Yahoo. Search engine Google akan menampilkan link alamat keseluruhan situs yang berhubungan
dengan hasil pencarian terhadap kata tersebut. Google menyediakan fasilitas penelusuran informasi berbasis web dan juga gambar. Dimana pada Google
terdapat disediakan fasilitas batasan penelusuran yaitu penelusuran lanjutan dimana pengguna dapat memberikan batasan misalnya format, tahun, bahasa,
penerbit, cakupan geografis dan lain-lain. Hasil pencarian Google lebih fokus menuju apa yang diinginkan. Karena pada Google diperbolehkan menggunakan
simbol-simbol misalnya tanda + yang artinya mendampingi yang akan mempersempit hasil penelitian. Dan masih banyak simbol-simbol lain yang dapat
digunakan. Sedangkan pada Yahoo tidak langsung mengarah kesitus yang
bersangkutan. Melainkan keseluruhan situs yang ada digolongkan menjadi beberapa kategori sistem indeks. Sistem kategori ini dipergunakan untuk
Universitas Sumatera Utara
45
membantu pengguna menentukan informasi yang paling relevan dengan yang diingikannya. Namun pada Yahoo tidak disediakan penggunaan simbol-simbol
seperti yang disediakan oleh Google. Yahoo menyediakan fasilitas penelusuran web, gambar, email, up date, berita, musik dan lain sebagainya.
Berdasarkan poin kelima dan keenam pada pilar ketiga literasi informasi dapat disimpulkan bahwa ketika mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital
telah mengetahui sumber informasi yang sesuai dengan topik permasalahan kemudian dia akan mencari dengan alat pencari atau mesin pencari apa yang
dipakai untuk memperoleh informasi tersebut. Misalnya memilih menggunakan mesin pencari Google yang menyediakan berbagai fasilitas untuk mencari
informasi yang sesuai dengan topiknya.
4.3.5 Kemampuan Menentukan Lokasi dan Mengakses Informasi Pilar Keempat