40
4.3.3 Kemampuan Mengetahui Sumber Informasi yang Relevan dengan Kebutuhan Pilar Kedua
Pengetahuan akan sumber-sumber informasi dapat diperoleh dari situs- situs, iklan, surat kabar dan lain-lain.
Salah satu yang menentukan seseorang dikatakan literat terhadap informasi adalah kemampuan mengetahui sumber informasi yang relevan dengan
kebutuhan. Kemampuan mengetahui sumber informasi yang relevan dengan kebutuhan informasi diukur dengan kuisioner nomor 3 yaitu apakah mahasiswa
pascasarjana pada layanan digital mengetahui jenis sumber informasi yang sesuai dengan informasi yang dibutuhkan dan nomor 4 yaitu apakah mahasiswa
pascasarjana pada layanan digital memperhatikan kriteria sumber informasi seperti kesesuaian topik, sumber informasi terpercaya dan terbaru yang dapat
dilihat dari tabel 4 dan tabel 5.
Tabel 4. Kemampuan mengetahui jenis sumber informasi Nomor pertanyaan 3
Jawaban Responden Ya
persentase Tidak
Persentase Kemampuan mengetahui jenis
sumber informasi yang sesuai dengan informasi yang
dibutuhkan. 88
89,7 10
10,3
Berdasarkan tabel 4 dapat diinterpretasikan bahwa pada umumya 89,7 mahasiswa S2 pascasarjana mengetahui jenis sumber informasi sesuai dengan
kebutuhan informasi dan sebagian kecil 10,3 mahasiswa tidak mengetahui jenis sumber informasi sesuai dengan kebutuhan informasi.
Hal ini sesuai dengan pilar kedua model literasi Seven Pillar. Seorang mahasiswa yang literat akan memiliki kemampuan mengetahui jenis sumber
informasi sesuai dengan kebutuhan informasi. Berdasarkan data di atas
Universitas Sumatera Utara
41
disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital memiliki kemampuan mengetahui jenis sumber informasi yang sesuai
dengan kebutuhannya. Sebagian kecil tidak memiliki kemampuan mengetahui jenis sumber informasi sesuai dengan kebutuhan informasi.
Sumber informasi terdiri dari bermacam-macam baik bentuk elektronik maupun bentuk tercetak. Bentuk cetak dapat diperoleh pada perpustakaan, toko
buku dan pusat-pusat informasi lainnya. Bentuk cetak misalnya buku, jurnal majalah, ensiklopedi, kamus, laporan penelitian dan lain-lain. Bentuk elektronik
dapat diperoleh pada layanan internet. Bentuk elektronik misalnya jurnal online, artikel online, buku online , CD-ROM dan lain-lain.
Tabel 5. Kemampuan memperhatikan kriteria sumber informasi Nomor pertanyaan 4
Jawaban Responden Ya
Persentase Tidak
Persentase Kemampuan memperhatikan
kriteria sumber informasi seperti kesesuaian topik, sumber
informasi terpercaya dan terbaru 91
92,8 6
7,2
Berdasarkan tabel di atas dapat diintrerpretasikan pada umumnya 92,8 mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital memperhatikan kriteria sumber
informasi misalnya kesesuaian topik, sumber informasi terpercaya dan terbaru dan sebagian kecil 7,2 tidak memperhatikan kriteria sumber informasi.
Hal ini sesuai dengan pilar kedua literasi informasi. Seorang mahasiswa dikatakan literat apabila memiliki kemampuan mengetahui kriteria sumber
informasi. Berdasarkan data di atas disimpulkan bahwa pada umumnya mahasiswa telah memiliki kemampuann memperhatikan kriteria sumber
informasi. Kriteria sumber informasi terdiri dari tiga yaitu relevan kesesuaian yaitu
sejauh mana informasi yang dikandung suatu sumber informasi sesuai dengan masalah yang dibahas. Kriteria yang kedua kredibilitas kepercayaan yaitu
Universitas Sumatera Utara
42
sejauh mana suatu sumber informasi dapat dipercaya dari segi kualitas dan kebenarannya. Kriteria yang ketiga kemutakhiran yaitu dapat dilihat dari tahun
terbit karya tersebut, keterangan kapan direvisi terakhir kali, daftar pustaka dan kalau melalui sumber internet dapat dilihat dari kapan situs dibuat terakhir kali di
up date. Berdasarkan poin ketiga dan poin keempat pada pilar kedua literasi
informasi maka dapat disimpulkan bahwa dalam pemilihan sumber informasi mahasiswa S2 pascasarjana pada layanan digital harus mengetahui sumber
informasi mana yang sesuai dengan kebutuhan informasinya. Setelah menemukan sumber informasi maka mereka memperhatikan apakah sumber informasi yang
dipilih telah memenuhi kriteria sumber informasi yang baik.
4.3.4 Kemampuan Membangun Strategi Penelusuran Pilar Ketiga