Pertambahan tinggi bibit sukun Diameter batang bibit sukun Bobot kering tajuk bibit sukun

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian diperoleh dari pengamatan selama 17 minggu dengan 5 parameter yang telah diamati yaitu pertambahan tinggi, diameter batang, bobot kering tajuk , bobot kering akar dan luas daun total.

1. Pertambahan tinggi bibit sukun

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan penyiraman dengan intensitas yang berbeda lampiran 1, memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit sukun. Berikut rataan tinggi bibit sukun disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Rataan pengaruh penyiraman dengan intensitas berbeda pada bibit sukun terhadap tinggi bibit sukun cm Perlakuan Rataan A0 43.36 b A1 53.04 a A2 44.78 b A3 41.92 b A4 39.98 b A5 44.76 b Total 267.84 Keterangan : Nilai rataan yang diikuti notasi dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan A1 menghasilkan rataan tinggi yang tertinggi 53,04 cm, sedangkan rataan tinggi terendah pada perlakuan A4 39,98 cm. Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5, menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata antara A1 dengan perlakuan lainnya. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2. Diameter batang bibit sukun

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan penyiraman dengan intensitas yang berbeda lampiran 2, memberikan pengaruh nyata terhadap diameter bibit sukun. Berikut rataan diameter bibit sukun disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Rataan pengaruh penyiraman dengan intensitas berbeda pada bibit sukun terhadap diameter bibit sukun cm Perlakuan Rataan A0 0,90 a A1 0,92 a A2 0,84 ab A3 0,74 c A4 0,75 c A5 0,80 bc Total 4,95 Keterangan : Nilai rataan yang diikuti notasi dengan huruf yang sama tidak berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan A1 menghasilkan rataan diameter yang tertinggi 0,92 cm, sedangkan rataan diameter terendah pada perlakuan A3 0,74 cm. Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5, menunjukkan A1 berbeda nyata dengan A3, A4 dan A5 tetapi tidak berbeda nyata dengan A0 dan A2.

3. Bobot kering tajuk bibit sukun

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan penyiraman dengan intensitas yang berbeda lampiran 3, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk bibit sukun. Berikut rataan bobot kering tajuk bibit sukun disajikan pada Tabel 3. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 3. Rataan pengaruh penyiraman dengan intensitas berbeda pada bibit sukun terhadap bobot kering tajuk bibit sukun g Perlakuan Rataan A0 35,70 A1 38,41 A2 36,00 A3 28,58 A4 30,86 A5 29,47 Total 199,03 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan A1 menghasilkan rataan bobot kering tajuk yang tertinggi 38,41g, sedangkan rataan bobot kering tajuk terendah pada perlakuan A3 28,58 g.

4. Bobot kering akar bibit sukun