Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultra violet Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri infra merah

3.13 Karakterisasi Isolat

Karakterisasi senyawa hasil isolasi dilakukan dengan spektrofotometri ultra violet dan spektrofotometri infra merah.

3.13.1 Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri ultra violet

Karakterisasi isolat A 1 dengan spektrofotometri ultra violet dilakukan dengan cara melarutkan zat hasil isolasi dengan kloroform kemudian diukur absorbansinya pada panjang gelombang 200-400 nm spektrum ultra violet dapat dilihat pada lampiran 10, gambar 9 halaman 66.

3.13.2 Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri infra merah

Karakterisasi isolat dengan spektrofotometri infra merah dilakukan dengan cara mencampur isolat dengan kalium bromida menggunakan alat mixture vibrator kemudian dicetak menjadi pellet pada tekanan 11,5 ton ; pellet yang terjadi dimasukkan ke dalam alat spektrofotometer infra merah lalu diukur spektrum ultra merahnya pada bilangan gelombamng 4000-650 cm -1 spektrum infra merah dapat dilihat pada lampiran 10, gambar 9 halaman 66 Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil identifikasi yang dilakukan oleh Pusat penelitian dan Pengembangan Biologi Bogor terhadap tumbuhan yang diteliti adalah tumbuhan Tephrosia vogelii Hook.f. suku Papilionaceae. Tephrosia vogelii Hook.f. termasuk dalam suku Papilionaceae yang mengandung berbagai jenis senyawa alam. Hasil penelusuran pustaka menunjukkan bahwa masyarakat menggunakan biji Tephrosia vogelii Hook .f. digunakan sebagai minyak gosok dengan cara: biji digongseng kemudian dihaluskan maka akan diperoleh minyaknya, misalnya digunakan sebagai obat terkilir, obat rematik. Informasi tentang tumbuhan ini masih sedikit sekali Anonim, 1995.. Tephrosia vogelii Hook.f. mengandung alkaloida, flavonoida , glikosida, saponin dan triterpenoida steroida. Hasil karakterisasi dari serbuk simplisia adalah sebagai berikut : kadar abu total 7,70, kadar abu yang tidak larut dalam asam 1,73, kadar sari yang larut dalam air 22,46, kadar sari yang larut dalam etanol 12,19, dan kadar air 7,96. Hal ini menunjukkan bahwa serbuk simplisia telah memenuhi persyaratan kadar air yaitu tidak lebih dari 10 Depkes, 1989 Pemeriksaan makroskopik simplisia dari pada Tephrosiae vogelii semen adalah biji berwarna hitam berukuran 0,5 cm, berbentuk lonjong tipis, bentuk permukaan licin dan tidak berbau. Hasil pemeriksaan mikroskopik serbuk simplisia dijumpai adanya parenkim, rambut penutup, epidermis, dan berkas pembuluh. Universitas Sumatera Utara