Karakterisasi dengan Fourier Transform Infra Red FTIR

41 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus –OH untuk alkohol, fenol 2400-3600 cm -1 Supratman, 2010. Prediksi ini yang diperkuat dengan adanya serapan pada bilangan gelombang 1376; 1258 dan 1120 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus –OH untuk alkohol sekunder 1350-1450; 1250-1350 dan 1050-1150 cm -1 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang 1672 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C=O 1635-1750 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang sekitar 1465 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus C-H 1405-1465 cm -1 dan serapan pada bilangan gelombang 1136 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur gugus C-O 1080-1300 cm -1 . Gambar 18 dibawah ini menunjukkan spektrum FTIR jerami padi yang telah diaktivasi asam sitrat 1,75 N. Gambar 18 . Spektrum FTIR Jerami Padi yang Diaktivasi Asam Sitrat 1,75 N Hasil identifikasi gugus fungsi pada jerami padi yang telah diaktivasi asam asetat 1,25 N terdapat serapan lebar pada bilangan gelombang 3312 cm -1 yang 42 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus fungsi –OH untuk alkohol primer 3100- 3500 cm -1 Lambert, 1987. Prediksi ini diperkuat dengan adanya serapan pada bilangan gelombang 1401; 1301 dan 1034 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus fungsi –OH untuk alkohol primer 1400-1450; 1250-1350 dan 1000- 1100 cm -1 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang 2888 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus –OH untuk alkohol, fenol 2400-3600 cm -1 Supratman, 2010. Prediksi ini yang diperkuat dengan adanya serapan pada bilangan gelombang 1417; 1227 dan 1121 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus –OH untuk alkohol sekunder 1350-1450; 1250-1350 dan 1050-1150 cm -1 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang 1652 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C=O 1635-1750 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang sekitar 1438 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus C-H 1405-1465 cm -1 dan serapan pada bilangan gelombang 1110 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur gugus C-O 1080-1300 cm -1 . Gambar 19 dibawah ini menunjukkan spektrum FTIR jerami padi yang telah diaktivasi asam asetat 1,25 N. Gambar 19. Spektrum FTIR Jerami Padi yang Diaktivasi Asam Asetat 1,25N 43 Hasil identifikasi gugus fungsi pada jerami padi yang telah diaktivasi natrium dodesil sulfat 1,00 N terdapat serapan lebar pada bilangan gelombang 3445 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus fungsi –OH untuk alkohol primer 3100-3500 cm -1 Lambert, 1987. Prediksi ini diperkuat dengan adanya serapan pada bilangan gelombang 1410; 13255 dan 1097 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus fungsi –OH untuk alkohol primer 1400-1450; 1250-1350 dan 1000-1100 cm -1 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang 2934 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus –OH untuk alkohol, fenol 2400-3600 cm -1 Supratman, 2010. Prediksi ini yang diperkuat dengan adanya serapan pada bilangan gelombang 1437; 1257 dan 1127 cm -1 yang menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus –OH untuk alkohol sekunder 1350-1450; 1250-1350 dan 1050-1150 cm -1 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang 1664 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi ulur gugus C=O 1635-1750 Lambert, 1987. Serapan pada bilangan gelombang sekitar 1463 cm -1 menunjukkan adanya vibrasi tekuk gugus C-H 1405-1465 cm -1 dan serapan pada bilangan gelombang 1115 cm -1 menunjukkan vibrasi ulur gugus C-O 1080-1300 cm -1 . Gambar 20 dibawah ini menunjukkan spektrum FTIR jerami padi yang telah diaktivasi natrium dodesil sulfat 1,00 N. 44 Gambar 20. Spektrum FTIR Jerami Padi yang Diaktivasi Natrium Dodesil Sulfat 1,00 N Safrianti et al., 2012 melakukan modifikasi jerami padi yang diaktivasi asam nitrat sebagai sorben logam PbII dan mengidentifikasi adanya serapan pada bilangan gelombang 3749,62 cm -1 yang merupakan serapan vibrasi regangan gugus N-H. Pita serapan pada bilangan gelombang 3425,58-3448,72 cm -1 adalah vibrasi regangan gugus –OH Sastrohamidjojo, 1991. Pita serapan pada bilangan gelombang 1635,64 cm -1 yang menunkukkan adanya gugus fungsi karbonil C=O. Dan pita serapan pada bilangan gelombang 1049,28-1056,99 cm -1 menunjukkan adanya gugus C-O. Spektrum FTIR jerami padi yang diaktivasi memperlihatkan kemiripan dengan jerami padi tanpa aktivasi, namun perbedaan yang jelas terlihat yakni munculnya serapan pada bilangan gelombang 1635 – 1750 cm -1 Lambert, 1987 yaitu regangan gugus fungsi karbonil C=O pada jerami padi yang diaktivasi. Tabel 3 dibawah ini menunjukkan prediksi gugus fungsi yang diperoleh dari hasil analisa spektrum FTIR. 45 Tabel 3. Prediksi Gugus Fungsi FTIR No. Bilangan Gelombang cm -1 Pustaka cm -1 Prediksi gugus fungsi Kontrol JPAS JPASE JPNDS 1 3317 3421 3312 3445 3100-3400 vibrasi ulur -OH primer 2 2957 2954 2888 2934 2400-3600 vibrasi ulur -OH sekunder 3 1672 1652 1664 1630-1750 vibrasi ulur C=O 4 1465 1465 1438 1463 1405-1465 vibrasi tekuk C-H 5 1443 1440 1401 1410 1400-1450 vibrasi tekuk -OH primer 6 1357 1376 1417 1437 1350-1450 vibrasi tekuk -OH sekunder 7 1250 1261 1301 1255 1250-1350 vibrasi tekuk -OH primer 8 1253 1258 1227 1257 1250-1350 vibrasi tekuk -OH sekunder 9 1030 1089 1034 1097 1000-1100 vibrasi tekuk -OH primer 10 1124 1120 1121 1127 1050-1150 vibrasi tekuk -OH sekunder 11 1090 1136 1110 1115 1080-1300 vibrasi ulur gugus C-O Keterangan Kontrol = jerami padi tanpa diaktivasi JPAS = jerami padi yang telah diaktivasi asam sitrat 1,75 N JPASE = jerami padi yang telah diktivasi asam asetat 1,25 N JPDS = jerami padi yang telah diaktivasi natrium dodesil sulfat 1,00 N Pengukuran kadar abu, lignin hemiselulosa dan selulosa dilakukan untuk mengetahui yang komponen berperan penting dalam terjadinya sorpsi oleh jerami padi. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi 2002 diperoleh kadar selulosa dalam jerami padi yaitu 37,71 , kadar hemiselulosa 21,99 dan kadar lignin 16,62 . Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa dalam jerami padi, komponen yang berperan sebagai sorben adalah selulosa. Kadar selulosa Lampiran 3 yang diperoleh setelah jerami padi diaktivasi dengan asam sitrat 1,75 N sebesar 51,89 , asam asetat 1,25 N sebesar 42,86 dan natrium dodesil sulfat 1,00 N adalah 44,88 . Sedangkan kadar selulosa jerami padi tanpa aktivasi pada penelitian ini adalah 38,55 . Setelah diaktivasi kadar selulosa mengalami peningkatan sehingga dapat meningkatkan nilai kapasitas sorpsi minyak. 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah: 1. Bahan pengaktivasi yang terbaik adalah asam sitrat dengan konsentrasi optimum 1,75 N. Kapasitas sorpsi minyak mentah oleh jerami padi sebesar 11,18 g minyakg sorben. 2. Terdapat penambahan gugus fungsi pada jerami padi yang diaktivasi asam sitrat, asam asetat dan natrium dodesil sulfat dengan bilangan gelombang masing-masing 1672, 1652 dan 1664 cm -1 . 5.2. Saran Sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan, penggunaan jerami padi dapat dijadikan alternatif sebagai penyerap minyak. Pada penelitian selanjutnya, perlu diuji coba aplikasi pemanfaatan jerami padi untuk reklamasi tanah dan pada perairan. Dan dilakukan karakterisasi dengan FTIR pada jerami padi setelah menyerap minyak. 47 DAFTAR PUSTAKA Abdel, E.S dan Halim. 2014. Chemical modification of cellulose extracted from sugarcane bagasse: Preparation of hydroxyethyl cellulose. Arabian Journal of Chemistry. Saudi Arabia. King Saud University Alfiany, H., Bahri, S., Nurakhirawati. 2013. Kajian Penggunaan Arang Aktif Tongkol Jagung Sebagai Adsorben Logam Pb Dengan Beberapa Aktivator Asam. Jurnal Natural Science Vol.2 No.3 Hal: 75-86. Palu. Jurusan Kimia Universitas Tadulako Amaria. 2012. Adsorpsi Ion Sianida Dalam Larutan Menggunakan Adsorben Hibrida Aminopropil Silika Gel Dari Sekam Padi Terimpregnasi Aluminium. J. Manusia Dan Lingkungan, Vol. 19, No.1: 56 – 65. Surabaya. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya Apriliani, Ade. 2010. Pemanfaatan Arang Ampas Tebu Sebagai Adsorben Ion Logam Cd,Cr,Cu dan Pb Dalam Air Limbah. Skirpsi. Tangerang. Program Studi Kimia FST UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Asip, F., Afrizal, R., Rosa, S.S. 2008. Pembuatan Oil Adsorbant dari Eceng Gondok. Jurnal Teknik Kimia Vol. 15 No.4. Palembang. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya Bahl, B.S., Tuli, G.D., Bahl, A. 1997. Essential of Physical Chemistry. New Delhi. S.Chand and Company Ltd. Bahri, S., Muhdarina., Fitrah, A. 2010. Lempung Alam Termodifikasi Sebagai Adsorben Larutan Anorganik: Kesetimbangan Adsorpsi Lempung Terhadap Ion Cu 2+ . Jurnal Sains dan Teknologi Vol. 9 No.1: 9-13. Riau. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Riau Barlianti, V dan Wiloso, E.I. 2008. Potensi Pemanfaatan Lignoselulosa pada Coir Dust sebagai Penyerap Tumpahan Minyak pada Air. Majalah Ilmiah No. 18 Vol. 432 Hal. 101-106. Serpong. AKRED-LIPIB2MBI Belitz HD Grosch W. 1987. Food Chemistry. Heidelberg. Springer-Verlag Berlin Buana, E. S. 2013. Pengaruh Penambahan Surfaktan Anionik Sodium Dodesil Sulfat Terhadap Karakteristik Membran Selulosa Asetat. Skripsi. Jember. Jurusan Kimia Fmipa Universitas Jember 48 Day, R.A dan Underwood, A.L . 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta. Erlangga Dewi. 2002. Hidrolisis Limbah Hasil Pertanian Secara Enzimatik. Jurnal Akta Agrosia Vol.5 No. 2 Hal: 67-71 Dobermann, A., T.H. Fairhurst. 2002. Rice Straw Management. Better Crops International, Vol.16. Special Supplement Fatoni, A., H., Hindryawati, N., Sari, N. 2010. Pengaruh pH Terhadap Adsorpsi Ion Logam Kadmium II Oleh Adsorben Jerami Padi. Jurnal Kimia Mulawarman Vol.7 No.5: 59-61. Samarinda. Program Studi Kimia Universitas Mulawarman Garcia, P.S., Maria, V.E.G.,Marianne, A.S., Marcela, M.L., Fabio, Y, Carmen M.O., Mullera, Suzana,M. 2014. Improving action of citric acid as compatibiliser in starchpolyesterblown films. Journal Industrial Crops and Products 52: 305 – 312. Brazil. State University of Londrina Indriany. 2013. Pemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Zea Mays untuk Produksi Bioetanol Menggunakan Sel Ragi Amobil Secara Berulang. Online Jurnal Of Natural Science: Vol 2 3 :54-65 Kardjono, S.A. 1976. Petrokimia. PPT Migas Cepu Hal. 2.1-2.7, Hal: 121 Khasanah. 2009. Adsorpsi Logam Berat. Oseana Kim, S dan Dale, B.E. 2004. Global Potential Bioethanol Production From Wasted Crops and Crop Residues. Biomass and Bioenergy 26:361-375 Lambert, J.B. 1987. Introduction to Organic Spectroscopy. New York. Macmillan Publ Makarim, A.K., Sunarno dan Suyamto. 2007. Jerami Padi: Pengelolaan dan Pemanfaatan. Bogor. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan Nurhasni. 2007. Penyerapan Ion Logam Kadmium Dan Tembaga Oleh Genjer Limnocharis flava. Jurnal Valensi, Vol. 1, No. 1: 24-29. Jakarta. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Nurhasni., Firdiyono, F., Sya’ban, Q. 2012. Penyerapan Ion Aluminium dan Besi dalam Larutan Sodium Silikat Menggunakan Karbon Aktif. Jurnal Valensi Vol. 2 No. 4: 516-525. Jakarta. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah