Pengaruh Variasi Konsentrasi Bahan Pengaktivasi Terseleksi
34 dalam jerami padi yang telah diaktivasi asam sitrat 1,75 N akan berinteraksi
dengan minyak sehingga kapasitas sorpsi minyak mentah mengalami peningkatan. Namun setelah dicapai konsentrasi optimum, asam sitrat 2,00 N mengalami
penurunan kapasitas sorpsi minyak mentah menjadi 7,03 g minyakg sorben ukuran partikel 355 µm dan 6,4 g minyakg sorben ukuran partikel 500 µm.
Dengan pengujian komposisi jerami padi yang telah diaktivasi asam sitrat 2,00 N yaitu kadar air 5,64 , kadar abu 13,5 , kadar lignin 5,57 , kadar hemiselulosa
40,06 dan kadar selulosa 40,86 . Penurunan kapasitas sorpsi minyak mentah oleh jerami padi yang
diaktivasi asam sitrat 2,00 N diduga disebabkan oleh konsentrasi asam sitrat yang berlebih maka asam sitrat akan menyebabkan hidrolisis pada sebagian selulosa
sehingga selulosa yang bereaksi menjadi lebih sedikit. Asam dan basa mampu melabilkan ikatan antar rantai selulosa, sedangkan hidrolisis ikatan glikosidik β-
1,4 akan terjadi jika dilakukan pemanasan dengan asam kuat dan konsentrasi tinggi Belitz dan Grosch, 1987.
Reaksi kimia akan terjadi dimana gugus OH pada selulosa akan tersubstitusi oleh gugus OH pada asam sitrat sehingga menghasilkan rantai karbon
yang lebih panjang yang menyebabkan peningkatan kapasitas sorpsi. Reaksi antara selulosa dengan asam sitrat disajikan pada Gambar 12 Garcia et al., 2014.
35
Gambar 12. Reaksi Selulosa dengan Asam Sitrat
Perbandingan konsentrasi asam asetat terhadap kapasitas sorpsi minyak mentah disajikan pada Gambar 13. Konsentrasi optimum asam asetat yaitu 1,25 N
dengan kapasitas sorpsi sebesar 11,06 g minyakg sorben ukuran partikel 355 µm dan 11,14 g minyakg sorben ukuran partikel 500 µm.
Gambar 13. Perbandingan Konsentrasi Asam Asetat terhadap Kapasitas Sorpsi
Minyak Mentah oleh Jerami Padi
2 4
6 8
10 12
0.00 0.25 0.50 0.75 1.00 1.25 1.50 1.75 2.00 K
a p
a sita
s S
o rp
si M
in y
a k
g m
in y
a k
g
so rb
en
Konsentrasi N
355 µm 500 µm
36 Jerami padi yang telah diaktivasi asam asetat 1,25 N memiliki kadar air
6,73 , kadar abu 13,59 , kadar lignin 7,54 , kadar hemiselulosa 35,99 dan kadar selulosa 42,86 . Setelah dicapai konsentrasi optimum, asam asetat 1,50 N
mengalami penurunan kapasitas sorpsi menjadi 8,54 g minyakg sorben ukuran 355 µm dan 9,15 ukuran partikel 500 µm.
Penurunan kapasitas sorpsi minyak mentah oleh jerami padi yang diaktivasi asam asetat 1,50 N diduga disebabkan oleh konsentrasi asam asetat
yang berlebih maka asam asetat akan menyebabkan hidrolisis pada sebagian selulosa sehingga selulosa yang bereaksi menjadi lebih sedikit. Asam dan basa
mampu melabilkan ikatan antar rantai selulosa, sedangkan hidrolisis ikatan glikosidik β-1,4 akan terjadi jika dilakukan pemanasan dengan asam kuat dan
konsentrasi tinggi Belitz dan Grosch, 1987.
O H
HO H
HO H
O OH
H H
OH
O H
H HO
H HO
OH H
H OH
O H
HO H
HO H
O OH
H H
O
O H
H HO
H HO
OH H
H OH
O OH
O
Gambar 14. Reaksi Selulosa dan Asam Asetat
Reaksi kimia akan terjadi dimana gugus OH pada selulosa akan tersubstitusi oleh gugus OH pada asam asetat sehingga menghasilkan rantai
37 karbon yang lebih panjang yang menyebabkan peningkatan kapasitas sorpsi.
Reaksi antara selulosa dengan asam asetat disajikan pada Gambar 14. Perbandingan konsentrasi natrium dodesil sulfat terhadap kapasitas sorpsi
minyak mentah disajikan pada Gambar 15. Konsentrasi optimum natrium dodesil sulfat 1,00 N dengan kapasitas sorpsi sebesar 8,85 g minyakg sorben ukuran
partikel 355 µm dan 9,3 g minyakg sorben ukuran partikel 500 µm.
Gambar 15. Perbandingan Konsentrasi Natrium Dodesil Sulfat terhadap
Kapasitas Sorpsi Minyak oleh Jerami Padi
Jerami padi yang telah diaktivasi natrium dodesil sulfat 1 N memiliki kadar air 4,41 , kadar abu 19,34 , kadar lignin 2,96 , kadar hemiselulosa
32,81 , dan kadar selulosa 44,88 . Setelah dicapai konsentrasi optimum, natrium dodesil sulfat 1,25 N mengalami penurunan kapasitas sorpsi menjadi 6,64
g minyakg sorben ukuran partikel 355 µm dan 7,28 g minyakg sorben ukuran partikel 500 µm.
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
0.00 0.25
0.50 0.75
1.00 1.25
1.50 1.75
2.00
K ap
asi tas
S o
rp si
M in
y ak
g m in
y ak
g
sor b
e n
Konsentrasi N
355 µm 500 µm
38 Reaksi kimia akan terjadi dimana gugus OH pada selulosa akan
tersubstitusi oleh gugus O Na pada natrium dodesil sulfat sehingga menghasilkan dodesil sulfat yang memiliki rantai hidrokarbon panjang. Reaksi antara selulosa
dengan natrium dodesil sulfat disajikan pada Gambar 16 Buana, 2013.
O H
HO H
HO H
O OH
H H
OH
O H
H HO
H HO
OH H
H OH
O H
HO H
HO H
O OH
H H
O
O H
H HO
H HO
OH H
H OH
O S
O
-
Na
+
O O
O S
O O
Gambar 16. Reaksi Selulosa dengan Natrium Dodesil Sulfat
Terjadi penurunan nilai kapasitas sorpsi minyak setelah konsentrasi optimum yang berarti bahwa jerami padi yang teraktivasi asam sitrat, asam asetat,
dan natrium dodesil sulfat mengalami penyerapan optimum pada konsentrasi masing-masing 1,75; 1,25 dan 1,00 N, setelah itu mengalami desorpsi yang
disebabkan oleh terhalangnya pori-pori jerami padi oleh keberadaan faktor sterik dari bahan pengaktivasi sehingga minyak yang dapat menempati pori tersebut
hanya sedikit dan hanya melekat pada permukaan pori yang bersifat lipofil saja Barlianti dan Wiloso, 2008.
39 Menurut Langmuir, molekul yang terserap ditahan pada permukaan oleh
gaya valensi yang tipenya sama dengan yang terjadi antara atom-atom dalam molekul. Adanya ikatan kimia pada permukaan sorben menyebabkan
terbentuknya suatu lapisan atau layer, dimana akan menghambat proses sorpsi selanjutnya oleh sorben sehingga kapasitas sorpsi berkurang.