Efektivitas Penyerapan logam Cr VI

30

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Efektivitas Penyerapan Logam Cr VI dan Cd oleh S. dimorphus

4.1.1. Efektivitas Penyerapan logam Cr VI

Efektivitas penyerapan logam Cr VI oleh S. dimorphus memiliki perbedaan pada setiap konsentrasi yang diberikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata- rata penurunan konsentrasi Cr VI tertinggi pada hari ke-5 sebesar 94,24 dan 77,36 pada hari ke-10 yaitu terdapat pada konsentrasi 0,1 ppm Gambar 9. Perbedaan ini terkait dengan kemampuan S. dimorphus dalam menyerap logam Cr VI. Gambar 9. Kemampuan penyerapan logam Cr VI oleh S. dimorpus pada hari ke-5 dan 10 Berdasarkan penelitian Khotimah dkk 2010, proses penyerapan Cr VI pada konsentrasi rendah memiliki laju penyerapan yang lebih cepat. Tingginya 20 40 60 80 100 0,1 1 2 94,23 31,98 25,72 77,36 29,77 23,94 P en ye ra p an Konsentrasi ppm hari ke-5 hari ke-10 kemampuan penyerapan S. dimorphus pada konsentrasi 0,1 ppm terkait dengan struktur dinding sel yang salah satu penyusunnya adalah selulosa. Selulosa memiliki gugus hidroksil sehingga dapat berikatan dengan logam berat Gupta dkk, 2000. Adanya gugus hidroksil tersebut menyebabkan terjadinya mekanisme pertukaran ion antara selulosa dengan Cr VI Gambar 3. Interaksi yang terjadi antara selulosa deangan ion Cr VI tersebut merupakan mekanisme detoksifikasi ekstraluler atau disebut juga mekanisme toleransi. Detoksifikasi adalah proses pengubahan logam berat menjadi bentuk tidak beracun Rusmin, 2005. Selain itu dapat pula terjadi mekanisme detoksifikasi intraseluler yang disebut juga mekanisme resisten. Proses tersebut berlangsung melalui pembentukan protein pengikat logam dan protein yang terdapat pada mikroalga antara lain metalotionein dan fitokelatin. Kedua potein tersebut dapat berikatan dengan logam berat karena memiliki gugus sulfidril -SH Pinto dkk, 2002. Cobbet 2000 menyatakan bahwa fitokelatin membentuk kompleks dengan logam berat dan berfungsi sebagai detoksifikan. Tingginya penyerapan Cr VI konsentrasi 0,1 ppm pada hari ke-5 dan 10 tidak diikuti dengan konsentrasi 1 ppm yang hanya sebesar 31,98 dan 25,72 begitu pula dengan konsentrasi 2 ppm sebesar 29,77 dan 23,94. Semakin menurunnya kemampuan penyerapan seiring meningkatnya konsentrasi karena jumlah molekul yang berada pada media semakin banyak dan kemampuan S. dimorphus dalam menyerapa logam Cr VI semakin kecil. Lamanya masa inkubasi mengakibatkan berkurangnya nutrisi dan kemampuan penyerapan S. dimorphus menurun. Meskipun demikian, konsentrasi 0,1 , 1 dan 2 ppm tidak mempengaruhi penyerapan logam Cr ↑I p ≥ 0,05 Lampiran 9. Penyerapan logam Cr VI dipengaruhi faktor lingkungan salah satunya adalah pH media. Selama 11 hari pengamatan pH media terus mengalami perubahan. Nilai pH dipengaruhi oleh konsentrasi p≤0,05 dan bersadarkan uji lanjutan, konsentrasi 0,1 ppm dan kontrol berbeda nyata dengan konsentrasi 2 ppm Lampiran 10. Perbedaan ini menunjukkan respon yang diberikan S. dimorphus terhadap lingkungan yang berbeda di setiap konsentrasi. Perubahan pH terus mengalami kenaikan pada masing-masing konsentrasi sampai hari ke-5. Pada hari berikutnya nilai pH mengalami penurunan sampai nilai pH ± 5,92 dan ± 5,77 di hari ke-10 untuk konsentrasi 0,1 ppm dan kontrol Lampiran 5. Menurunnya nilai pH pada konsentrasi 0,1 ppm diduga karena berdasarkan persamaan reaksi penyerapan logam Cr VI oleh S. dimorphus menghasilkan ion H + sehingga dengan semakin banyaknya ion H + maka kesetimbangan akan bergesar ke kiri dan kecepatan penyerapan semakin menurun Gambar 3 Khotimah dkk, 2010. Nilai pH pada kontrol juga mengalami penurunan, hal ini diduga karena konsentrasi CO 2 terlarut tidak dimanfaakan oleh sel sehingga menyebabkan pH media semakin asam. Hal sebaliknya terjadi pada konsentrasi 1 da 2 ppm, pH media terus meningkat sampai hari ke-10. Semakin tinggi nilai pH media akan mengubah ion dikromat menjadi Cr 3+ . Ion Cr 3+ merupakan ion yang mudah mengendap. Pada pH yang tinggi, konsentrasi OH - larutan juga tinggi sehingga ion Cr lebih mudah mengikat OH - dari pada dengan adsorben Khotimah dkk, 2010. Hal ini yang menyebabkan rendahnya kemampuan penyerapan logam Cr VI pada hari ke-5 dan 10. Tingginya nilai pH pada konsentrasi 1 dan 2 ppm juga diduga karena proses fotosintesis yang terjadi. Pada saat fotosintesis, sebagian besar mikroalga menggunakan karbondioksida CO 2 terlarut atau ion bikarbonat HCO 3 sebagai sumber karbon. Penyerapan CO 2 akan mengakibatkan konsentrasi ion H + dalam media menurun sehingga nilai pH meningkat Graham Wilcox, 2000.

4.1.2. Efektivitas Penyerapan Logam Cd