Efektivitas Penyerapan Logam Cd

2010. Hal ini yang menyebabkan rendahnya kemampuan penyerapan logam Cr VI pada hari ke-5 dan 10. Tingginya nilai pH pada konsentrasi 1 dan 2 ppm juga diduga karena proses fotosintesis yang terjadi. Pada saat fotosintesis, sebagian besar mikroalga menggunakan karbondioksida CO 2 terlarut atau ion bikarbonat HCO 3 sebagai sumber karbon. Penyerapan CO 2 akan mengakibatkan konsentrasi ion H + dalam media menurun sehingga nilai pH meningkat Graham Wilcox, 2000.

4.1.2. Efektivitas Penyerapan Logam Cd

Hasil penelitian terhadap efektivitas penyerapan logam Cd dihari ke-5 pada masing-masing konsentrasi 0,1 , 1 dan 5 ppm menunjukkan terjadi peningkatan penyerapan seiring dengan semakin besarnya konsentrasi logam Cd Gambar 10. Gambar 10. Kemampuan penyerapan logam Cd oleh S. dimorpus pada hari ke-5 dan 10 Hal ini diduga karena S. dimorphus dapat memanfaatkan sebagian Cd untuk menggantikan fungsi Zn pada mikroalga Hunter Boyd, 1997 meskipun tidak semaksimal kerja Zn. Sebagaimana penelitian yang dilakukan oleh Lane dan 20 40 60 80 100 0,1 1 5 50.33 55.53 65.91 60.73 58,9 p en ye ra p an Konsentrasi ppm hari ke-5 hari ke-10 Morel 2000 dalam Rusmin 2005 menunjukkan bahwa Cd dapat digunakan oleh Thalassiosira weissflogii untuk mensintesis enzim karbonik anhidrase. Enzim ini dapat meningkatkan jumlah CO 2 yang tersedia untuk fotosintesis karena enzim tersebut merupakan katalis pada reaksi pengubahan ion bikarbonat HCO 3 - menjadi CO 2 Graham Wilcox, 2000. Meskipun demikian berdasarkan uji Anova, konsentrasi tersebut tidak mempengaruhi penyerapan logam Cd p≥0,05, dengan kata lain S. dimorphus mampu beradaptasi pada perlakuan yang diberikan. Selain kemampuan S. dimorphus dalam memanfaatkan logam Cd, hal ini juga berkaitan dengan kemampuan S. dimorphus melakukan mekanisme detoksifikasi eksteraseluler yang terjadi akibat interaksi Cd dengan gugus hidroksil pada selulosa yang melapisi diding sel S. dimorphus. Penyerapan Cd oleh dinding sel dapat mencegah Cd masuk kedalam sel atau mengurangi jumlah sel yang masuk kedalam sel Rusmin, 2005 sehingga akan mengurangi tingkat keracunan pada konsentrasi tinggi seperti pada konsentrasi 5 ppm dan S. dimorphus akan terus tumbuh. Mekanisme detoksifikasi intraseluler diduga juga terjadi pada penyerapan Cd melalui pembentukan fitokelatin. Niess 1999 menyatakan bahwa Cd yang berikatan dengan fitokelatin akan membentuk senyawa komplek yang tidak beracun. Senyawa komplek tersebut selanjutnya diakumulasi di vakuola organel sel. Pada hari ke-10 penyerapan tertinggi terdapat pada konsentrasi 1 ppm yakni sebesar 60,73. Hal ini diduga karena pada konsentrasi tersebut masih bisa ditoleransi oleh S. dimorphus sehingga penyerapan masih bisa terjadi meskipun sebagian Cd mengalami pengendapan, selain itu jumlah sel juga mempengaruhi kemampuan penyerapan karena setiap sel memiliki fase-fase tertentu dimana jumlahnya mencapai maksimal seperti pada fase eksponensial. Hal ini terkait dengan ukuran sel yang berukuran kecil, dimana rasio antar luas permukaan dan volume menjadi sangat besar bila jumlahnya juga maksimal dan akan sangat menguntungkan dalam penyerapan Nontji, 2006 dengan demikian semakin banyak jumlah sel maka kemampuan penyerapan Cd semakin tinggi. Berbeda halnya dengan konsentrasi 0,1 ppm penyerapan tidak terjadi karena diduga pada hari ke-10 nutrisi pada media semakin berkurang sehingga S. dimorphus memanfaatkan logam Cd terlarut untuk metabolismenya dan diduga juga sebagian Cd telah mengalami pengendapan sehingga tidak dapat diserap lagi oleh S. dimorphus. Konsentrasi 5 ppm pada hari ke-10 mengalami penurunan penyerapan karena selain sebagian Cd mengalami pengendapan sehingga tidak dapat diserap, konsentrasi tersebut mulai meracuni sel sehingga menurunkan kemampuan penyerapan S. dimorphus. Faktor lain yang turut berpengaruh dalam penyerapan Cd adalah perubahan pH media Lampiran 5. Perubahan pH media yang terjadi relatif sama antar setiap konsentrasi sampai hari terakhir, perubahan yang terjadi tidak dipengaruhi konsentrasi p≥0,05 Lampiran 11. Pada hari ke-5 pH media di masing-masing konsentrasi mengalami peningkatan menjadi ± 7,90-7,93 dan ± 8,12-8,18 pada hari ke-10. Skowronski 1986 menyatakan Cd akan mengalami pengendapan pada pH basa dan membentuk senyawa kompleks yang tidak larut dalam air sehingga tidak dapat diserap oleh S. dimorphus. Meningkatnya pH media menunjukkan adanya pertumbuhan pada masing-masing konsentrasi. Pertumbuhan S. dimorphus dapat menyebabkan kenaikan pH akibat perubahan reaksi kesetimbangan antara konsentrasi CO 2 , ion karbonat CO 3 2- dan ion bikarbonat HCO 3 dalam media Reynolds, 1984 dalam Rahmadi, 2005. Hal ini memberikan dampak yang kurang baik bagi penyerapan Cd karena pada pH basa Cd akan mengendap, tetapi berdampak baik bagi pertumbuhan sel karena sel tidak mengalami keracunan.

4.2. Kerapatan, Koloni dan Ukuran Sel S. dimorphus