bertaninya, manusia memperoleh pengalaman bahwa dia memberi tanda pada sebuah batu, pohon, papan, lempengan serta benda lainnya, ternyata manusia
dapat menyampaikan berita ke manusia lainnya. Pesan ini dipahatkan pada batu atu pohon atau benda lainnya. Selama itu manusia berhubungan dengan manusia
lain melalui bahasa lisan maupun bahasa isyarat. Setelah menggunakan berbagai tanda yang dipahatkan pada pohon, batu ataupun benda lainnya, manusia mulai
berkomunikasi dengan kelompok lain melalui bahasa tulisan. Dari segi lain, tanda ataupun tulisan yang dipahatkan pada pohon, batu,
atau benda lain dapat digunakan sebagai cantuman record mengenai apa yang dikatakan manusia maupun apa yang perlu diketahui seseorang. Adanya tulisan
tersebut dapat membantu daya ingat manusia karena kini manusia dapat melihat ”catatannya” pada pohon, batu, dan lempengan. Pesan dalam berbagai pahatan itu
dapat diteruskan ke generasi berikutnya. Bila kegiatan memberi tanda pada berbagai beda itu dilakukan dari satu generasi ke generasi berikutnya maupun dari
satu suku ke suku lainnya maka banyak dugaan bahwa perpustakaan dalam bentuknya yang sangat sederhana sudah mulai dikenal ketika manusia mulai
melakukan kegiatan penulisan pada berbagai benda. Walaupun demikian, kita tidak pernah mengetahui kapan perpustakaan pertama kali berdiri. Hanya
berdasarkan bukti arkeologis diketahui bahwa perpustakaan pada awal mulanya tidak lain berupa kumpulan catatan transaksi niaga. Dengan kata lain,
perpustakaan purba tidak lain merupakan sebuah kemudahan untuk menyimpan catatan niaga. Karena kegiatan perpustakaan purba tidak lain menyimpan kegiatan
niaga maka ada kemungkinan bahwa perpustakaan dan arsip semula bersumber pada kegiatan yang sama untuk kemudian terpisah.
Dari kegiatan itu, ternyata bahwa sejak semula salah satu kegiatan perpustakaan ialah menyimpan produk tulisan masyarakat sekaligus juga
perpustakaan merupakan produk masyarakat karena tak ada perpustakaan tanpa ada masyarakat..
2
C. Jenis-jenis Perpustakaan
Pada umumnya jenis-jenis perpustakaan yang berkembang di Indonesia kurang lebih sama dengan yang berkembang di negara-negara lain. Sebab
perpustakaan merupakan sesuatu yang bersifat universal. Pengertiannya adalah dimanapun keberadaannya, perpustakaan adalah sama. Meskipun begitu dalam
praktiknya terdapat hal-hal yang berbeda karena kondisi lingkungan dan masyarakatnya juga tidak sama. Perbedaannya tersebut yang sangat mungkin
adalah tingkat perkembangannya. Perkembangan perpustakaan tergantung kepada masyarakat setempat dan penyelenggaraannya. Seperti kita ketahui bahwa
perpustakaan telah ada sejak zaman keemasan kerajaan-kerajaan di Nusantara. Meskipun ketika itu perpustakaan baru berupa cikal bakal atau embrio. Karena
masih berupa kumpulan koleksi bahan pustaka yang dipergunakan terbatas pada kalangan kerajaan dan kaum bangsawan. Keberadaan perpustakaan di Indonesia
secara fisik dimulai ketika pada tanggal 24 April 1778 di Batavia oleh pemerintah Belanda didirikan sebuah perpustakaan bernama ”Bataviaach Genotschap Van
2
Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1993, h. 19
Kunsten en Wetenschapen”. Kemudian tahun 1908 didirikan Balai Pustaka sebagai lembaga induk bagi 680 perpustakaan di wilayah jajahan. Perkembangan
perpustakaan periode tersebut sangat pesat. Sampai dengan tahun 1930 di tengah seriusnya pemerintahan Belanda mempromosikan perpustakaan pada masyarakat
luas, telah didirikan 2.686 perpustakaan untuk umum.
3
Adapun jenis-jenis perpustakaan yang ada dan berkembang di Indonesia adalah:
1. Perpustakaan Nasional RI Perpustakaan Nasional di Indonesia terkenal dengan Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia Perpusnas RI. Perpustakaan tersebut merupakaan satu-satunya di Indonesia. Begitu juga di negara-negara lain
biasanya hanya memiliki satu perpustakaan nasional bagi negaranya. Perpustakaan Nasional berkedudukan di Ibukota Negara Indonesia. Tugas
Perpustakaan Nasional adalah melaksanakan tugas pemerintah di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Fungsi-fungsi Perpustakaan Nasional
RI adalah memfasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di
bidang perpustakaan. 2. Badan Perpustakaan Daerah
Badan Perpustakaan Daerah, atau lembaga lain yang sejenis, adalah yang berkedudukan di tiap provinsi di Indonesia yang mengelola
perpustakaan. Perpusatakaan tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan nama nomenklatur, meskipun peranan, tugas dan fungsinya
3
Mastrini Hardjoprakosa, Makalah Seminar Perpustakaan Jakarta: Perpusnas RI, 1984