rangka preservasi dan konservasi untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.
3. Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal. Perpustakaan, sebagai pusat informasi yang menyimpan berbagai ilmu
pengetahuan, memberikan layanan informasi yang ada untuk diberdayakan kepada masyarakat pengguna, sehingga perpustakaan
menjadi agen perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya masyarakat. Termasuk dalam tugas ini adalah
upaya promosi dan publikasi serat sosialisasi agar masyarakat pengguna mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat
dimanfaatkan dari perpustakaan.
10
F. Fungsi Perpustakaan
Secara umum perpustakaan mengemban beberapa fungsi umum sebagai berikut:
1. Fungsi Informasi Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya agar pengguna perpustakaan dapat:
a. Mengambil berbagai ide dari buku yang ditulis oleh para ahli dari berbagai bidang ilmu,
10
Suwarno, Psikologi Perpustakaan, hal. 41
b. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menyerap informasi dalam berbagai bidang serta mempunyai
kesempatan untuk dapat memilih informasi yang layak sesuai dengan kebutuhannya,
c. Memperoleh kesempatan unutuk mendapatkan berbagai informasi yang tersedia di perpustakaan dalam rangka
mencapai tujuan yang diinginkan, d. Memperoleh informasi yang tersedia di perpustakaan
untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.
2. Fungsi Pendidikan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya sebagai sarana untuk menerapkan tujuan pendidikan. Melalui fungsi ini manfaat
yang diperoleh adalah: a. Agar pengguna perpustakaan mendapat kesempatan
untuk mendidik diri sendiri secara berkesinambungan, b. Untuk membangkitkan dan mengembangkan minat yang
telah dimiliki pengguna yaitu dengan mempertinggi kreatifitas dan kegiatan intelektual,
c. Mempertinggi sikap sosial dan menciptakan masyarakat yang demokratis,
d. Mempercepat penguasaan dalam bidang pengetahuan dan teknologi baru.
3. Fungsi Kebudayaan Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi
bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya yang dapat dimanfaatkan oleh pengguna untuk:
a. Meningkatkan mutu kehidupan dengan memanfaatkan berbagai informasi sebagai rekaman budaya bangsa untuk
meningkatkan taraf hidup dan mutu kehidupan manusia baik secara individu maupun secara kelompok,
b. Membangkitkan minat terhadap kesenian dan keindahan, yang merupakan salah satu kebutuhan manusia terhadap
cita rasa seni, c. Mendorong tumbuhnya kreatifitas dalam berkesenian,
d. Mengembangkan sikap dan sifat hubungan manusia yang positif serta menunjang kehidupan antar budaya secara
harmonis, e. Menumbuhkan budaya baca di kalangan pengguna
sebagai bekal penguasaan alih teknologi. 4. Fungsi Rekreasi
Perpustakaan menyediakan berbagai informasi yang meliputi bahan tercetak, terekam maupun koleksi lainnya untuk:
a. Menciptakan kehidupan yang seimbang antara jasmani dan rohani,
b. Mengembangkan minat rekreasi pengguna melalui berbagai bacaan dan pemanfaatan waktu senggang,
c. Menunjang berbagai kegiatan kreatif serta hiburan yang positif.
5. Fungsi Penelitian Sebagai fungsi penelitian perpustakaan menyediakan
berbagai informasi untuk menunjang kegiatan penelitian. Informasi yang disajikan meliputi berbagai jenis dan bentuk informasi.
6. Fungsi Deposit Sebagai fungsi deposit perpustakaan berkewajiban
menyimpan ddan melestarikan semua karya cetak dan karya rekam yang diterbitkan di wilayah Indonesia. Perpustakaan yang
menjalaankan fungsi deposit secara nasional adalah Perpustakaan Nasional.
Sebagai fungsi
deposit Perpustakaan
Nasional merupakan perpustakaan yang ditunjuk oleh UU. No. 4 Tahun
1990 yaitu Undang-Undang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam untuk menghimpun, menyimpan, melestarikan, dan
mendayagunakan semua karya cetak dan karya rekam yang dihasilkan di wilayah Republik Indonesia, atau karya cetak dan
rekam tentang Indonesia yang diterbitkan di luar negeri, dan oleh lembaga atau importir diedarkan di wilayah Republik Indonesia.
11
Menurut Taslimah Yoesoef dalam makalahnya yang berjudul “Pengantar Bahan Pustaka” dikatakan bahwa fungsi perpustakaan
mengandung unsur edukatif dan informatif adalah tanggung jawab administrasi dan rekreasi.
1. Fungsi Edukatif Perpustakaan menyediakan bahan pustaka non-fiksi untuk
membiasakan siswa belajar mandiri tanpa bimbingan guru, siswa akan menguasai teknik membaca yang cepat dan tepat untuk
mencari bacaaninformasi yang diinginkannya. 2. Fungsi Informatif
Perpustakaan tidak hanya menyediakan buku, tetapi juga non-buku yang berupa majalah, surat kabar, kliping, brosur yang
kesemuanya itu mengandung informasi aktual dan akurat agar siswa dan pengguna jasa lainnya dapat dengan cepat mendapatkan
berita-berita tentang masalah-masalah yang menarik perhatiannya. 3. Fungsi Tanggung Jawab Administrasi
Kegiatan sehari-hari di perpustakaan ialah meminjam dan mengembalikan bahan pustaka selain kegiatan pengolahan teknis
dan tata usaha dan harus melalui tata cara dan peraturan yang berlaku. Tata cara dan peraturan itu harus dipatuhi oleh setiap
11
Darmono, Manajemen dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah Jakarta: PT. Grasindo, 2001, hal. 3
pengguna jasa perpustakaan demi untuk kelancaran pelaksanaan tugas karyawannya.
12
4. Fungsi Rekreasi Di Negara-negara yang maju, perpustakaan sudah lama
digunakan sebagai tempat rekreasi atau hiburan bagi keluarga. Tetapi di negara kita dewasa ini juga sudah mulai banyak
perpustakaan yang menjalankan fungsi rekreasi, misalnya perpustakaan di taman hiburan di taman hiburan Ancol, Taman
Mini Indonesia Indah, Ragunan, dan lain-lain. Sebagai tempat rekreasi perpustakaan harus menyediakan berbagai bahan bacaan
yang asyik untuk dibaca oleh anak-anak dan orang dewasa dengan santai.
13
Dari penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan fungsi sebuah perpustakaan tidak terlepas dari: Fungsi EdukatifPendidikan,
Informasi dan Rekreasi.
12
Mahfudz A. Junaidy. ”Pengenalan Bahan Pustaka”, Makalah disampaikan pada Program Pelatihan Tenaga Pengelola Perpustakaan Proyek Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar,
Jakarta: Kampus Diklat BPG Depdikbud, 1999, h. 3-4.
13
Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, h.30
34
BAB III PERPUSTAKAAN PP-IPTEK TAMAN MINI INDONESIA INDAH TMII
Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi biasa disingkat PP- IPTEK merupakan Science Centre pertama di Indonesia yang mempromosikan
bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK itu mudah, menarik, berkesan dan sangat lekat dengan kehidupan sehari-hari. PP-IPTEK merupakan wahana
pembelajaran untuk menumbuh-kembangkan budaya IPTEK di masyarakat untuk segala generasi secara mudah, menghibur, berkesan dan kreatif, melalui berbagai
program pembelajaran IPTEK dan peragaan interaktif, sehingga mampu berdialog dengan pengunjung mengenai hakikat dan konsep dasar IPTEK. Peragaan dan
program juga mempromosikan tentang apa, mengapa dan bagaimana IPTEK digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar lebih nyaman dan sejahtera.
PP-IPTEK berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah TMII, Jakarta.
A. Sejarah PP-IPTEK TMII
Gagasan pendirian Science Centre di Indonesia diprakarsai pada tahun 1984 oleh Menristek pada waktu itu, Prof. DR. BJ. Habibie, dengan
dibentuknya Panitia Kerja dengan SK Menristek No. 15MKpIX1984 untuk melakukan studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan,
tema peragaan, sistem pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Pada tahun 1987 dilakukan usaha sosialisasi Science Centre kepada masyarakat luas
melalui penyelenggaraan pameran fisika dan matematika di Gedung Pengelolaan TMII yang dibuka oleh Menteri PK, Prof. Dr. Fuad Hasan.
Pada tahun 1988-1990 usaha sosialisasi dilanjutkan dengan peragaan 20 alat peraga interaktif bidang IPA di Istana Anak-anak
Indonesia-TMII, sebagai hasil kerjasama dengan Fakultas Pendidikan Matematika IPA, IKIP Jakarta. Usaha ini dimaksud untuk pengenalan
dan studi penjajakan animo masyarakat. Kesan yang diperoleh dari pengunjung sangat positif dan para remaja dapat mengenal IPTEK secara
lebih mudah dan nyata. Peragaan tersebut digunakan juga sebagai media pengajaran dalam sanggar kerja bidang oleh beberapa mahasiswa IKIP
Jakarta yang bertindak sebagai pemandunya. Konsep awal perencanaan PP-IPTEK kemudian dibantu oleh US
Agency for International Development dan Asia Foundation. Sesuai dengan konsep awal tersebut, Master Plan PP-IPTEK dikembangkan oleh
Tim Kementerian Ristek, PT Tripanoto Sri Konsultan, Tim dari Musee de La Villete dan Sopha Development dari Perancis.
Pada tanggal 20 April 1991, PP-IPTEK diresmikan oleh Presiden Soeharto, bertempat di Terminal B Skylift TMII sebagai gedung sementara
berlantai 2 seluas 1.000 m2. sejumlah alat peraga telah dibuat sendiri oleh tenaga ahli dari Puslitbang KIM-LIPI, LUK BPPT, BATAN, juga
sumbangan dari industri strategis dan IBM. Barulah pada 10 November 1995 PP-IPTEK menempati gedung
baru yang berlokasi di poros utama kompleks TMII menghadap Plaza Perdamaian Monumen KTT Non-Blok. Dengan filosofi konsep desain
baru futuristik, menjelalah tanpa batas, Konsultan Perencana PT Tripanoto