Memakai Relevansi Data Analisis SWOT 1.

1 Banyaknya pesaing perusahaan 2 Faktor makro ekonomi setelah krisis

2. Pengisian Informasi untuk tiap variable atau aspek SWOT

Setelah mengenali pengertian atau batasan tiap aspek SWOT di atas, menjadi sangat diperlukan untuk mendapatkan isinya, yang paling memungkinkan untuk mendapat isi tersebut : a. Brainstorming : Saling mengajukan pendapat atas dasar pengalamannya untuk didiskusikan bersama-sama sampai didapat kesepakatan bahwa apa yang disampaikan memang sesuai untuk mengisi aspek SWOT. b. Kuisoner : Untuk menginventarisir berbagai pandangan atau pendapat tentang isi dari aspek SWOT untuk kasus tertentu.

3. Memakai Relevansi Data

1. Melalui mekanisme koleksi data seperti dimaksud di atas akan menghasilkan beberapa temuanidentifikasi yang berupa daftar panjang di tiap aspek SWOT yang ada. Dengan kedalaman informasi yang berbeda- beda, maka daftar panjang tersebut perlu disusun persepsi yang sama di antara stakehoder, yakni dengan cara menyusun bobot tiap temuan di masing-masing aspek SWOT, seperti table berikut. No. Aspek SWOT Hasil Identifikasi Bobot A B C Kekuatan 1. Perusahaan memiliki citra yang baik di masyarakat 2. Perusahaan memiliki jaringan kerja yang luas 3. Lokasi perusahaan strategis V V V Kelamahan 1. Promosi Perusahaan terhadap promosi masih kurang 2. Produk yang ditawarkan masih sedikitterbatas V V Peluang 1. Faktor ekonomi yang membaik 2. Meningkatnya kehidyupan masyarakat V V Ancaman 1. Banyaknya pesaing perusahaan 2. Faktor makro ekonomi setelah krisis V V Keterangan : ketegori bobot A adalah yang paling diutamakan signifikan nyata berpengaruh paling perlu diantisipasi segera, demikian selajutnya sampai katagori C sebagai ukuran yang paling rendah. Hasil akhir dari hasil keseluruhan proses berupa informasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang telah disepakati oleh seluruh stakeholder yang akam menjadi bahan masukan utama bagi penyusun strategi penanganan isu terkait. Informasi SWOT di sini mengandung bahwa: a. Pengelompokkan informasi ke dalam masing-masing aspek SWOT sudah tidak diragukan legi dengan adanya persepsi yang sama. b. peran atau keterkaitan antara tiap informasi di dalam tiap kelompok aspek SWOT sudah dapat dibedakan karena keberadaan bobot masing-masing. 2. Ancangan Strategi SWOT Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang opportunity dan ancaman threat dengan Faktor internal kekuatan strenght dan kelemahan weakness. 16 Faktor internal diperoleh dari data lingkungan perusahaan, seperti dari laporan keuangan, kegiatan operasional, kegiatan pemasaran, dan data staf atau karyawan. Sedangkan faktor eksternal diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti dari analisis pasar, kompetitor pesaing, komunitas, pemasok, pemerintah, dan analisis 16 Freddy Rangkut Analisis SWOT teknik membedah kasus bisnis, Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2006, cet ke-12. h.19 kelompok untuk kepentingna tertentu. Perencanaan usaha yang baik dengan metode analisis SWOT dirangkum dalam matrik SWOT yang dikembangkan oleh Kearns 1992. 17 IFAS EFAS Strenght Kekuatan Weaknesses Kelemahan Opportunities Peluang Strategi S-O Agresif Strategi W-O Turn-around Threaths Ancaman Strategi S-T Diversifikasi Strategi W-T Defensif IFAS adalah Internal strategic Faktors Analysis Summary yaitu faktor-faktor strategis internal suatu perusahaan. EFAS adalah Eksternal strategic Faktors Analysis Summary yaitu faktor-faktor strategis eksternal suatu perusahaan. Keduanya dibandingkan yang dapat menghasilkan alternatif strategi S-O, S-T, W-O dan W-T. hasil analisis pada table Matrik Evaluasi Faktor Eksternal dan Matrik Evaluasi Faktor Insternal dapat dipetakan pada matrik posisi Organisasi dengan cara sebagai berikut: 17 M. Ismail Yustanto, Pengantar Manajemen Syariat, Jakarta: khairul Bayan, 2003, h.21 a. Sumbu horizontal x menunjukkan kekuatan dan kelemahan sedangkan sumbu vertical y menunjukkan peluang dan ancaman b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut: c. Kalau peluang lebih besar dari pada ancaman maka nilai y0 dan sebaliknya apabila ancaman lebih besar dari pada peluang maka nilai y0 d. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x0 dan sebaliknya apabila kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x0 DIAGRAM POSISI PERUSAHAAN Peluang Kuadran III Kuadran I Kuadran IV Kuadran II Ancaman 1. Strategi S-O = Kuadran 1 18 a. Merupakan posisi yang sangat menguntungkan b. Perusahaan mempunyai peluang dan kekuatan sehingga ia dapat memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. c. Seyogyanya menerapkan strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif 2. Strategi S-T = Kuadran 2 a. Meskipun menghhadapi berbagai ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumberdaya b. Perusahaan-perusahaan pada posisi seperti ini dapat menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan pelung jangka panjang. c. Dilakukan melalui penggunaan strategi Diversivikasi produk atau pasar 3. Strategi W-O = Kuadran 3 a. Perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar tetapi sumber dayanya lemah. b. Karena itu tidak dapat memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. c. Focus strategi perusahaan pada posisi seperti ini ia meminimalkan kendala-kendala internal perusahaan. 4. Strategi W-T = Kuadran 4 a. Merupakan kondisi yang serba tidak menguntungkan 18 Freddy Rangkuti, Business Plan Teknik Membuat perancanaan Bisnis dan Analisis Kasus Jakarta : PT. Gramedia Pusaka Utama, 2001,Cet. ke-12 h.51 b. Perusahaan menghadapi berbagai ancaman eksternal sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak kelemahan c. Strategi yang diambil : defensif, penciutan atau likuidasi.

B. TABUNGAN 1.

Pengertian Tabungan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia : bahwa pengertian tabungan adalah tempat menabung uang, celengan atau uang yang disimpan di bank yang pengambilannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu. 19 Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh islam, karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa yang akan datang sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan.. 20 Dalam al-Quran terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung telah memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam al-Quran : ذ ْ ﻬ ْ ْ اْﻮآﺮ ْﻮ ْﺬ ا ﺶْ ْو ر ﺔ ﺿ ﺎ ﺎ ﺎ ْﻮا ْﻬ ْ ْ ﷲااﻮ و ْ ْﻮ ْﻮ ا ْﻮ ﺪْ ﺪ ا ء ﺎ ا 4 : 9 19 Penyusun kamus pusat pembinaan dan pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia , Jakarta : Balai Pustaka, 1989 cet.2, H. 881 20 M. Syafii Antonio, Bank Syariah, Suatu Pengenalan Umum, Jakarta, Tazkia Institut, th.1999, h. 205