3.2 Metodologi Pengembangan Sistem
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan strategi proses berurutan sequential atau yang biasa disebut dengan startegi
waterfall. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, strategi ini
mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu per satu sehingga lebih mudah dimengerti.
Tahapan metodologi pengembangan sistem dengan strategi waterfall
yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut: a. Permulaan sistem system initiation
Dalam tahap ini, terdapat beberapa poin penting yang perlu dilakukan dalam pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan
Broadcast, antara lain:
1. Identifikasi masalah, yaitu melakukan identifikasi terhadap masalah yang terjadi pada sistem yang sedang berjalan.
2. Lingkup sistem, yaitu menentukan batasan ruang lingkup sistem yang akan dibangun.
3. Tujuan, yaitu menentukan untuk apa dan untuk siapa sistem ini dibangun.
4. Jadwal, yaitu membuat alokasi waktu untuk keseluruhan pengembangan sistem, langkah demi langkah mulai dari system
initiation sampai system implementation.
b. Analisis sistem system analysis Dalam tahap ini, penulis akan menguraikan beberapa hal, yaitu:
44
1. Gambaran singkat profil dari PT. Televisi Transformasi Indonesia Trans TV Jakarta, dan termasuk bagian logistik tempat sistem ini
dijalankan. 2. Analisa dari Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang sedang
berjalan di bagian logistik Trans TV Jakarta, yang kemudian menyimpulkan hasil analisa dan mengidentifikasi solusi untuk
mengembangkan sistem yang sedang berjalan. c. Desain sistem system design
Dalam tahap ini, penulis merancang Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast berbasis web sebagai solusi yang diajukan untuk
pengembangan dari sistem yang sedang berjalan berdasarkan analisa yang telah dilakukan sebelumnya.
d. Implementasi sistem system implementation Dalam tahap ini akan dilakukan implementasi Sistem
Peminjaman Peralatan Broadcast yang telah dirancang. Implementasi sistem sistem yang dilakukan penulis adalah:
1. Membangun sistem; dalam tahap ini sistem dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, database MySQL, dan
server Apache.
2. Menguji sistem; untuk pengujian sistem dilakukan dengan dengan metode blackbox testing, dimana penulis melakukan input data
pada sistem dan melihat output-nya apakah sesuai dengan proses bisnis yang diharapkan.
45
Ada beberapa strategi dalam pengembangan sistem, salah satunya adalah pengembangan
model-driven model-driven development.
pengembangan model-driven adalah sebuah strategi pengembangan sistem yang menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk
membantu visualisasi dan analisis masalah, mendefinisikan persyaratan bisnis, dan mendesain sistem informasi. Jeffrey L. Whitten, 2004:99
Alasan penulis dalam menggunakan pengembangan model-driven dikarenakan pengembangan model-driven memiliki beberapa kelebihan
sebagai berikut Jeffrey L. Whitten, 2004:102: a. Spesifikasi
persyaratan cenderung
lebih menyeluruh
dan didokumentasikan dengan baik.
b. Persyaratan bisnis dan desain sistem lebih mudah divalidasi dengan gambar daripada kata-kata.
c. Lebih mudah mengidentifikasi, mengkonseptualkan, dan menganalisis solusi-solusi teknis alternatif.
d. Spesifikasi desain cenderung solid, stabil, dapat beradaptasi, dan fleksibel karena berbasis model dan dianalisis lebih menyeluruh
sebelum dibangun. e. Sistem dapat dikonstruksi dengan lebih tepat pertama kali saat
dibangun dari spesifikasi berbasis model yang menyeluruh dan jelas. Pada pengembangan model-driven terdapat beberapa teknik
pemodelan, salah satunya adalah pemodelan berorientasi objek. Pemodelan berorientasi objek digunakan penulis dikarenakan teknik ini
merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah pro yek yang
46
akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek-objek menjadi aplikasi
komputer yang berguna. Jeffrey L. Whitten, 2004:408 Dalam pemodelan berorentasi objek, penulis menggunakan UML
Unified Modeling Language sebagai tools dalam mengembangkan sistem ini, dan berikut adalah penjelasan singkat dari diagram-diagram UML
yang penulis gunakan: 1. Use-case diagram
Dalam use-case diagram, penulis menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna yang digambarkan
berupa actor yang merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi dan use-case yang
merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait scenario, baik otomatis maupun secara manual.
2. Activity diagram Activity diagram
digunakan penulis untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use-case.
3. Class diagram Class diagram
digunakan penulis dalam menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut.
4. Sequence diagram Pada sequence diagram, penulis menggambarkan bagaimana object
berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah
47
diterima diantara object dan sequence apa. 5. Statechart diagram
Statechart diagram digunakan peulis untuk memodelkan object behavior
khusus yang dinamis. Penggunaan diagram-diagram UML dalam pengembangan sistem peminjaman
peralatan broadcast secara terperinci dapat dilihat pada BAB IV.
48
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 System Initiation