Pengembangan sistem peminjaman peralatan broadcast pada bagian logistik Trans TV Jakarta

(1)

PENGEMBANGAN SISTEM PEMINJAMAN PERALATAN BROADCAST

PADA BAGIAN LOGISTIK TRANS TV JAKARTA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Ahmad Burhani Sulthon NIM: 104093002987

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2009 M / 1430 H


(2)

PENGESAHAN UJIAN

Skripsi yang berjudul “Pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan

Broadcast pada Bagian Logistik Trans TV Jakarta” telah diuji dan dinyatakan

lulus dalam siding munaqosyah Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada hari Jumat, 20 Februari 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi.

Jakarta, Februari 2009 Tim Penguji,

Penguji I

Nur Aeni Hidayah, MMSI NIP. 150 368 820

Penguji II

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP.

Mengetahui, Dekan Fakultas Sains dan Teknologi

DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis NIP. 150 317 956

Ketua Program Studi Sistem Informasi

A’ang Subiyakto, M. Kom NIP.


(3)

ABSTRAK

AHMAD BURHANI SULTHON (104093002987). Pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast pada Bagian Logistik Trans TV Jakarta. (Di bawah bimbingan NIA KUMALADEWI dan ZULFIANDRI).

Trans TV memiliki bagian yang berfungsi untuk mengelola peralatan broadcast yang digunakan untuk kebutuhan shooting, yaitu Bagian Logistik. Dalam penggunaan peralatan broadcast pada sistem yang sedang berjalan, kinerja staf logistik menjadi kurang efektif jika harus meng-input pengajuan booking oleh PA (Produser Assistant) ke dalam daftar booking, terlebih jika peralatan yang diajukan tidak tersedia di logistik maka bagian logistik harus meminjam ke pihak luar untuk memenuhi kebutuhan PA tersebut, sehingga peralatan lain yang seharusnya bisa menjadi alternatif tanpa harus meminjam ke pihak luar menjadi kurang dimaksimalkan. Hal ini dikarenakan PA tidak mengetahui peralatan apa saja yang masih tersedia di bagian logistik. Kurang efisiennya penggunaan waktu ketika terjadi antrian form pengajuan booking yang diberikan PA dari berbagai program acara memungkinkan terjadinya human error seperti kekeliruan data yang di-input kedalam daftar booking dari form pengajuan booking.

Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang penulis ajukan adalah sistem berbasis web yang dibuat untuk mengatasi dan meminimalisasi masalah di atas. Dalam pengembangan sistem ini, penulis menggunakan metodologi pengembangan dengan strategi waterfall. Dan untuk system analysis and design, penulis menggunakan model-driven development dengan UML (Unified Modeling Language) sebagai tools-nya. Secara garis besar, sistem ini meliputi proses booking peralatan broadcast berbasis web, peminjaman, pengembalian, dan dilengkapi dengan pengelolaannya yang disertai dengan laporan yang terkait didalamnya.

Dengan diterapkannya Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast, diharapkan proses booking, peminjaman, dan pengembalian menjadi lebih efektif, dan didalam penggunaan peralatan broadcast yang ada, waktu, dan tenaga menjadi lebih maksimal.

V Bab + xxxiv Halaman + 265 Halaman + 20 Daftar Pustaka + 159 Gambar + 92 Tabel + 6 Daftar Simbol + 4 Lampiran

Kata Kunci: Booking, Peminjaman, Pengembalian peralatan broadcast, Waterfall, Pemodelan berorientasi objek, Unified Modelling Language (UML). Pustaka Acuan: 20 Buku (1994-2008)


(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis dalam kehidupan di dunia ini sehingga penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan skripsi dengan lancar. Shalawat serta salam penulis curahkan kepada junjungan, suri tauladan, dan Rasul kita baginda Nabi besar Muhammad SAW yang telah menyampaikan ajaran Islam ke muka bumi ini, dan juga kepada keluarga dan para sahabatnya beserta alim ulama yang senantiasa meneruskan ajaran Islam sebagai penerang jalan kehidupan hingga akhir zaman.

Skripsi ini berjudul “Pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan

Broadcast pada Bagian Logistik Trans TV Jakarta”, yang disusun sebagai

salah satu syarat dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya skripsi ini. Karena tanpa dukungan dari mereka, penulis tidak akan mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Mereka yang telah mendukung penulis adalah :

1. Bapak DR. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak A’ang Subiyakto, M. Kom sebagai Ketua Program Studi Sistem Informasi dan Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI sebagai Sekretaris Program Studi Sistem Informasi.


(5)

3. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI, selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dan Bapak Zulfiandri, S.Kom, selaku Dosen Pembimbing yang selalu membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibuku tercinta dan tersayang, tanpa cinta, kasih sayang, dan doa dari kalian, penulis tidak akan bisa menjadi seperti sekarang ini. Dan tentunya adikku Ummi tersayang yang telah banyak memberikan memotivasi.

5. Teman-temanku yang sudah menemani penulis selama kuliah, terutama Dicky yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini, dan Morteza yang sudah banyak membantu dalam pembuatan program aplikasi dari skripsi ini ini, terima kasih banyak ya!

6. Seluruh Dosen dan staf karyawan Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berjasa kepada penulis selama kuliah.

7. Mba Herty, Mba Milie, Bang Christ, Mas Tommi, Mba Mega, Mba Nana, Mba Eno, Mas Agung, Mas Aziz, dan Mas Yosep yang sudah berbagi pengalaman dan pengetahuan kepada penulis selama melaksanakan magang di Trans TV. Dan juga Mas Sigit yang sudah menyempatkan waktunya untuk wawancara dengan penulis walaupun tengah malam.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penulisan skripsi ini. Atas dasar itulah penulis memohon maaf yang sebesar- besarnya kepada semua pihak jika terdapat kesalahan yang kurang berkenan di


(6)

hati. Untuk saran dan kritik dapat disampaikan melalui sulthon_abs@yahoo.com. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Jakarta, Februari 2009

Ahmad Burhani Sulthon


(7)

... ... ... ... ... ... ... .... ... ... ... .. .... .... ... ... ... ... ... DAFTAR ISI Halaman Judul... Halaman Persetujuan Pembimbing... Halaman Pengesahan... Halaman Pernyataan... Abstrak... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Gambar... Daftar Tabel... Daftar Simbol... Daftar Lampiran...

BAB I PENDAHULUAN... 1.1 Latar Belakang Masalah... 1.2 Perumusan Masalah... 1.3 Batasan Masalah... 1.4 Tujuan Penelitian... 1.5 Manfaat Penelitian... 1.6 Metodologi Penelitian ... 1.7 Sistematika Penulisan...

i ii iii iv v vi ix xiv xxii xxvii xxviii 1 1 2 3 3 4 4 6 ix


(8)

.. .. .... .... ... .. .. . .. .. .... .... ... .. .... ... .... .... ... .... ..

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Konsep Dasar Sistem... 8

2.1.1 Pengertian Sistem... 8

2.1.2 Karakteristik Sistem... 9

2.1.3 Klasifikasi Sistem... 10

2.2 Konsep Dasar Informasi... 12

2.2.1 Data dan Informasi... 12

2.2.2 Siklus Informasi... 12

2.2.3 Nilai Informasi... 13

2.2.4 Kualitas Informasi... 13

2.3 Sistem Informasi... 14

2.3.1 Perangkat Sistem Informasi... 15

2.4 Pengembangan Sistem... 16

2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language)... 20

2.5.1 Use-case Model Diagram... 22

2.5.2 Activity Diagram... 24

2.5.3 Class Diagram... 24

2.5.4 Sequence Diagram... 25

2.5.5 Statechart Diagram... 26

2.6 Perancangan Database... 26

2.6.1 Konsep Database... 27


(9)

... .... .... ... ... ... ... ... ...

... ...

... . ..

... . ... ...

... .

2.6.2 DBMS (Database Management System)... 29

2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System)... 30

2.6.4 SQL (Structured Query Language)... 30

2.6.5 Normalisasi... 31

2.7 Internet... 32

2.8 Keamanan... 35

2.9 PHP (Personal Home Page) ... 36

2.10 MySQL... 37

2.11 Logistik... 38

2.12 Peminjaman... 39

2.13 Sistem Peminjaman... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 41

3.1 Teknik Pengumpulan Data... 41

3.2 Metodologi Pengembangan Sistem... 44

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN... 49

4.1 System Initiation... 49

4.1.1 Identifikasi Masalah... 49

4.1.2 Lingkup Sistem... 51

4.1.3 Tujuan... 52

4.1.4 Jadwal... 52


(10)

... ... ... ... ... . ... ... .. ... ... ... ... .... .... ... ... ... .. ... 4.2 System Analysis...

4.2.1 Gambaran Umum... 4.2.1.1 Profil... 4.2.1.2 Visi dan Misi...

4.2.1.2.1 Visi... 4.2.1.2.2 Misi... 4.2.1.3 Struktur Organisasi bagian Logistik pada

Technical Services Department PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) Jakarta Selatan 4.2.2 Sistem yang Sedang Berjalan... 4.3 System Design... 4.3.1 Use case Model Diagram... 4.3.1.1 Identifikasi Actor... 4.3.1.2 Identifikasi Use Case... 4.3.1.3 Narasi Use Case... 4.3.2 Activity Diagram... 4.3.3 Class Diagram... 4.3.4 Sequence Diagram... 4.3.5 Statechart Diagram... 4.4 Perancangan Database... 4.5 Perancangan Antar Muka...

4.5.1 Perancangan Halaman Account Staf Logistik... 4.5.2 Perancangan Halaman Account PA (Produser Asisstant)....

52 52 52 53 53 53 54 54 79 85 85 87 92 128 144 150 156 165 192 192 203 xii


(11)

.. ... .

... ...

.. .. ...

.... ... 4.5.3 Perancangan Halaman Account KaBag (Kepala Bagian)

Logistik... 4.5.4 Perancangan Halaman Account Administrator... 4.6 System Implementation... 4.6.1 Pembuatan Sistem... 4.6.2 Pengujian Sistem...

BAB V PENUTUP... 5.1 Kesimpulan... 5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN...

208 211 224 224 224

231 231 232

233 235


(12)

..

... ...

...

... ... .... ... …..

... ...

n

rt ... ...

. ... DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus informasi... 12

Gambar 2.2 Hirarki data... 27

Gambar 2.3 Arsitektur DBMS... 29

Gambar 2.4 Tiga layer keamanan internet... 35

Gambar 4.1 Struktur Organisasi bagian Logistik pada Technical Services Department PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)... 54

Gambar 4.2 Use case Model Diagram Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang Sedang Berjalan... 66

Gambar 4.3 Activity Diagram dari use case Booking Request... 67

Gambar 4.4 Activity Diagram dari use case Revisi Booking Request... 68

Gambar 4.5 Activity Diagram dari use case Mengambil form Bukti Booking... 69

Gambar 4.6 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Pihak Luar 69 Gambar 4.7 Activity Diagram dari use case Peminjaman Peralatan... 70

Gambar 4.8 Activity Diagram dari use case Pengembalian Peralatan... 70

Gambar 4.9 Activity Diagram dari use case Buat Laporan Transaksi Peminjama 71 Gambar 4.10 Activity Diagram dari use case Menyerahkan pernyataan log repo 71 Gambar 4.11 Activity Diagram dari use case Edit Account Staf Logistik... 72

Gambar 4.12 Activity Diagram dari use case Request Perbaikan Peralatan... 72

Gambar 4.13 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan yang Diperbaiki... 73

Gambar 4.14 Activity Diagram dari use case Request Peralatan Baru... 73


(13)

... ... .... ... …… ... ... ... ... … ….. ... …… … …. … ….. …….. …… Gambar 4.15 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Baru... Gambar 4.16 Activity Diagram dari use case Buat Laporan Pengelolaan... Gambar 4.17 Activity Diagram dari use case Super User... Gambar 4.18 Activity Diagram dari use case Memberikan daftar karyawan... Gambar 4.19 Activity Diagram dari use case Edit Account Admin……… Gambar 4.20 Use case Model Diagram Sistem Informasi Peminjaman Peralatan Broadcast yang Diajukan... Gambar 4.21 Activity Diagram dari use case Booking Peralatan... Gambar 4.22 Activity Diagram dari use case Revisi Booking... Gambar 4.23 Activity Diagram dari use case Edit Account PA...

74 74 75 76 77 91 128 129 129 Gambar 4.24 Activity Diagram dari use case Request Peralatan Pihak Luar…… 130 Gambar 4.25 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Pihak Luar Gambar 4.26 Activity Diagram dari use case Peminjaman Peralatan……….

131 132 Gambar 4.27 Activity Diagram dari use case Pengembalian Peralatan ………… 133 Gambar 4.28 Activity Diagram dari use case Konfirmasi Status…... Gambar 4.29 Activity Diagram dari use case Edit Account Staf Logistik………

134 135 Gambar 4.30 Activity Diagram dari use case Lihat Laporan Transaksi………… 135 Gambar 4.31 Activity Diagram dari use case Request Perbaikan Peralatan…… Gambar 4.32 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan yang

Diperbaiki……… Gambar 4.33 Activity Diagram dari use case Request Peralatan Baru………… Gambar 4.34 Activity Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Baru……

136

137 138 139 Gambar 4.35 Activity Diagram dari use case Lihat Laporan Pengelolaan……… 140


(14)

.... …. ….. ….. … ….. ……. ….. r ….. … …… … ……. … …. …….. …… …… ….. …… Gambar 4.36 Activity Diagram dari use case Super User... 140 Gambar 4.37 Activity Diagram dari use case Memberikan Daftar Karyawan…… 141 Gambar 4.38 Activity Diagram dari use case Edit Account Admin……… 142 Gambar 4.39 Activity Diagram dari use case Monitoring User…..……… 143 Gambar 4.40 Class Diagram Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang

Diajukan……….………149 Gambar 4.41 Sequence Diagram dari use case Booking Peralatan……… 150 Gambar 4.42 Sequence Diagram dari use case Revisi Booking……… 151 Gambar 4.43 Sequence Diagram dari use case Request Peralatan Pihak Luar…… 151 Gambar 4.44 Sequence Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Pihak Lua Gambar 4.45 Sequence Diagram dari use case Peminjaman Peralatan…………

152 152 Gambar 4.46 Sequence Diagram dari use case Pengembalian Peralatan………… 153 Gambar 4.47 Sequence Diagram dari use case Request Perbaikan Peralatan…… 154 Gambar 4.48 Sequence Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan yang

Diperbaiki……… 154

Gambar 4.49 Sequence Diagram dari use case Request Peralatan Baru………… 155 Gambar 4.50 Sequence Diagram dari use case Menyerahkan Peralatan Baru……155 Gambar 4.51 Statechart Diagram dari object booking………156 Gambar 4.52 Statechart Diagram dari object request_peralatan_pihak_luar…… 157 Gambar 4.53 Statechart Diagram dari object peminjaman……… 157 Gambar 4.54 Statechart Diagram dari object pengembalian……… Gambar 4.55 Statechart Diagram dari object request_perbaikan_peralatan…… Gambar 4.56 Statechart Diagram dari object request_peralatan_baru…………

158 159 159


(15)

….. ……. ….. ….. ….. …….. yang ……. …….. ……. ………. ….. …….. …. ……… ….. ….. …….. ….. … …. …… Gambar 4.57 Statechart Diagram dari object administrator………160 Gambar 4.58 Statechart Diagram dari object program acara……… Gambar 4.69 Statechart Diagram dari object user………

160 161 Gambar 4.70 Statechart Diagram dari object pa……… 162 Gambar 4.61 Statechart Diagram dari produser ………

Gambar 4.62 Statechart Diagram dari object peralatan……… Gambar 4.63 Physical Database Schema Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast diajukan……… Gambar 4.64 Perancangan input login staf logistik……… Gambar 4.65 Perancangan input peralatan……… Gambar 4.66 Perancangan input update peralatan……… Gambar 4.67 Perancangan input request peralatan baru……… Gambar 4.68 Perancangan input nomor request peralatan pihak luar………

163 164 182 192 192 192 193 193 Gambar 4.69 Perancangan input nomor booking untuk input peralatan pihak luar 193 Gambar 4.70 Perancangan input peralatan pihak luar……… 194 Gambar 4.71 Perancangan input nomor booking untuk proses peminjaman……… 194 Gambar 4.72 Perancangan input peminjaman peralatan………

Gambar 4.73 Perancangan input nomor peminjaman untuk revisi tanggal

195

Pengembalian……… 195 Gambar 4.74 Perancangan input revisi tanggal pengembalian peralatan………… 195 Gambar 4.75 Perancangan input nomor peminjaman untuk proses pengembalian 196 Gambar 4.76 Perancangan input pengembalian peralatan………196 Gambar 4.77 Perancangan input update blacklist PA……… 196


(16)

….. ….. ….. ….. … … .. …. …. ….. ….. …….. …… …. . …. …. ….. …. …… …. Gambar 4.78 Perancangan input ganti password staf logistik……… 197 Gambar 4.79 Perancangan output halaman home staf logistik……… Gambar 4.80 Perancangan output daftar peralatan………..…

197 197 Gambar 4.81 Perancangan output konfirmasi hapus peralatan………..….… 198 Gambar 4.82 Perancangan output form request pembelian peralatan………. Gambar 4.83 Perancangan output daftar peralatan bermasalah……….…… Gambar 4.84 Perancangan output form request perbaikan peralatan……….…….… Gambar 4.85 Perancangan output daftar peralatan pihak luar……….… Gambar 4.86 Perancangan output daftar request peralatan habis……….… Gambar 4.87 Perancangan output form request peralatan pihak luar………

198 198 199 199 199 200 Gambar 4.88 Perancangan output daftar pengembalian peralatan pihak luar……… 200 Gambar 4.89 Perancangan output form pengembalian peralatan pihak luar……… Gambar 4.90 Perancangan output outgoing form (form peminjaman)……… Gambar 4.91 Perancangan output revisi tanggal pengembalian……… Gambar 4.92 Perancangan output data Booking untuk peminjaman hari ini……… Gambar 4.93 Perancangan output incoming form (form pengembalian)………. Gambar 4.94 Perancangan output daftar PA……… Gambar 4.95 Perancangan output daftar program acara……….. Gambar 4.96 Perancangan input login PA……… Gambar 4.97 Perancangan input tanggal booking……… Gambar 4.98 Perancangan input peralatan booking……… Gambar 4.99 Perancangan input request peralatan habis……… Gambar 4.100 Perancangan input revisi tanggal booking………

200 201 201 201 202 202 202 203 203 203 204 204 xviii


(17)

…… …. …. ….. . …… ……. ….. … … … ….. …… … .. ….. …. …. …… . …. Gambar 4.101 Perancangan input revisi peralatan booking……… 204 Gambar 4.102 Perancangan input revisi tambah peralatan booking……… 205 Gambar 4.103 Perancangan input ganti password PA……… 205 Gambar 4.104 Perancangan output halaman home PA……… Gambar 4.105 Perancangan output daftar Booking terakhir………. Gambar 4.106 Perancangan output hasil booking……… Gambar 4.107 Perancangan output Booking form……….. Gambar 4.108 Perancangan output sudah melakukan booking……… Gambar 4.109 Perancangan output konfirmasi hapus peralatan booking………… Gambar 4.110 Perancangan input login KaBag……… Gambar 4.111 Perancangan input bulan dan tahun laporan transaksi………

205 206 206 206 207 207 208 208 Gambar 4.112 Perancangan input bulan dan tahun laporan pengelolaan……… 208 Gambar 4.113 Perancangan input ganti password KaBag……… Gambar 4.114 Perancangan output halaman home KaBag………. Gambar 4.115 Perancangan output laporan transaksi………

209 209 210 Gambar 4.116 Perancangan output laporan pengelolaan……… 210 Gambar 4.117 Perancangan input login administrator……… Gambar 4.118 Perancangan input login PA (Produser Assistant)……… Gambar 4.119 Perancangan input edit PA……… Gambar 4.120 Perancangan input karyawan logistik……… Gambar 4.121 Perancangan input edit karyawan logistik……… Gambar 4.122 Perancangan input program acara……….

211 211 211 212 212 212 Gambar 4.123 Perancangan input edit program acara……… 213


(18)

…. … ….. ……. …. …. …. ……. . … . … …… …… . . …. …. ….. … … …… ……

Gambar 4.124 Perancangan input produser……… 213

Gambar 4.125 Perancangan input edit produser……… 213

Gambar 4.126 Perancangan input ganti password admin………214

Gambar 4.127 Perancangan input pencarian data booking……… Gambar 4.128 Perancangan input pencarian data peminjaman……….……… 214 214 Gambar 4.129 Perancangan input pencarian data pengembalian……… 215

Gambar 4.130 Perancangan input pencarian data peralatan……… 215

Gambar 4.131 Perancangan input pencarian data peralatan luar……… 216

Gambar 4.132 Perancangan input pencarian bulan dan tahun laporan transaksi…… Gambar 4.133 Perancangan input pencarian bulan dan tahun laporan pengelolaan… Gambar 4.134 Perancangan output halaman home admin……….. 216 216 217 Gambar 4.135 Perancangan output daftar PA……… 217

Gambar 4.136 Perancangan output konfirmasi hapus PA……… Gambar 4.137 Perancangan output daftar kayawan logistik……… Gambar 4.138 Perancangan output konfirmasi hapus kayawan logistik………... Gambar 4.139 Perancangan output daftar program acara………. 217 218 218 218 Gambar 4.140 Perancangan output konfirmasi hapus program acara……… 219

Gambar 4.141 Perancangan output daftar produser……… 219

Gambar 4.142 Perancangan output konfirmasi hapus produser……… 219

Gambar 4.143 Perancangan output halaman monitoring……… 220 Gambar 4.144 Perancangan output halaman super user……… Gambar 4.145 Perancangan output halaman data booking……… Gambar 4.146 Perancangan output halaman data peminjaman………

220 220 221


(19)

…… … ……

…… …… ……

…… …… Gambar 4.147 Perancangan output halaman data pengembalian………221 Gambar 4.148 Perancangan output halaman data peralatan………221 Gambar 4.149 Perancangan output halaman data request peralatan baru………… Gambar 4.150 Perancangan output halaman data request perbaikan peralatan……

221 222 Gambar 4.151 Perancangan output halaman data history peralatan……… 222 Gambar 4.152 Perancangan output halaman data peralatan pihak luar………

Gambar 4.153 Perancangan output halaman data reuest peralatan luar……… 222 222 Gambar 4.154 Perancangan output halaman data history peralatan luar……… 223 Gambar 4.155 Design jaringan internet Sistem Peminjaman Peralatan

Broadcast………. 230


(20)

... ... ... . ... ... . . . .. ... ... .. . ... ... ... .... . DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Actor Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang Sedang Berjalan... Tabel 4.2 Daftar Use Case Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang Sedang

Berjalan... Tabel 4.3 Daftar Actor Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang Diajukan... Tabel 4.4 Daftar Use Case Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast yang Diajukan Tabel 4.5 Narasi dari use case Booking Peralatan... Tabel 4.6 Narasi dari use case Revisi Booking... Tabel 4.7 Narasi dari use case Edit Account PA... Tabel 4.8 Narasi dari use case Request Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.9 Narasi dari use case Menerima Request Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.10 Narasi dari use case Menyerahkan Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.11 Narasi dari use case Input Data Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.12 Narasi dari use case Peminjaman Peralatan... Tabel 4.13 Narasi dari use case Input Peminjaman Peralatan... Tabel 4.14 Narasi dari use case Pengembalian Peralatan... Tabel 4.15 Narasi dari use case Verifikasi Peralatan... Tabel 4.16 Narasi dari use case Mengembalikan Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.17 Narasi dari use case Menerima Pengembalian Peralatan Pihak Luar... Tabel 4.18 Narasi dari use case Konfirmasi Status... Tabel 4.19 Narasi dari use case Edit Status PA...

60 61 85 87 92 93 95 96 97 98 98 100 101 102 103 105 105 106 107 xxii


(21)

... ... …… ….. .. ... ….. …….. . ... .. …… ... ... ... ... ... .. .... .... ... …….. .. Tabel 4.20 Narasi dari use case Edit Account Staf Logistik... Tabel 4.21 Narasi dari use case Lihat Laporan Transaksi...

108 109 Tabel 4.22 Narasi dari use case Edit Account Kepala Bagian Logistik……….…… 110 Tabel 4.23 Narasi dari use case Request Perbaikan Peralatan………..… Tabel 4.24 Narasi dari use case Menerima Request Perbaikan Peralatan... Tabel 4.25 Narasi dari use case Menyerahkan Peralatan yang Diperbaiki...

112 113 113 Tabel 4.26 Narasi dari use case Update Data Peralatan……… 114 Tabel 4.27 Narasi dari use case Request Peralatan Baru……… Tabel 4.28 Narasi dari use case Validasi Request Peralatan Baru... Tabel 4.29 Narasi dari use case Menerima Request Peralatan Baru... Tabel 4.30 Narasi dari use case Menyerahkan Peralatan Baru... Tabel 4.31 Narasi dari use case Input Data Peralatan Baru……… Tabel 4.32 Narasi dari use case Lihat Laporan Pengelolaan... Tabel 4.33 Narasi dari use case Super User... Tabel 4.34 Narasi dari use case Memberikan Daftar Karyawan... Tabel 4.35 Narasi dari use case Mengelola Data Karyawan... Tabel 4.36 Narasi dari use case Edit Account Admin... Tabel 4.37 Narasi dari use case Monitoring User... Tabel 4.38 Daftar potential object... Tabel 4.39 Daftar analisa potential object... Tabel 4.40 Daftar object... Tabel 4.41 Tabel booking (UNF)……….……… Tabel 4.42 Tabel peminjaman (UNF)………

115 117 118 118 119 120 121 123 123 125 126 144 145 148 165 166 xxiii


(22)

…… …….. .. …….. …… ….. ……. ……. …. ….. …. ….. ….. …. ….. …… …….. …… …. … …. Tabel 4.43 Tabel pengembalian (UNF)……….……… 166 Tabel 4.44 Tabel request_peralatan_pihak_luar (UNF)……….……… Tabel 4.45 Tabel request_ perbaikan_peralatan (UNF)……… Tabel 4.46 Tabel request_ peralatan_baru (UNF)………

167 168 168 Tabel 4.47 Tabel booking (1NF)……… 169 Tabel 4.48 Tabel peminjaman (1NF)……… Tabel 4.49 Tabel pengembalian (1NF)……… Tabel 4.50 Tabel request_peralatan_pihak_luar (1NF)……… Tabel 4.51 Tabel request_ perbaikan_peralatan (1NF)………

170 170 171 172 Tabel 4.52 Tabel request_ perbaikan_peralatan (1NF) ……… 172 Tabel 4.53 Tabel booking (2NF)……… 173 Tabel 4.54 Tabel peralatan (2NF) ……… Tabel 4.55 Tabel pa (2NF)………

173 174 Tabel 4.56 Tabel peminjaman (2NF) ……… 174 Tabel 4.57 Tabel user (2NF) ………... Tabel 4.58 Tabel pengembalian (2NF) ……….. Tabel 4.59 Tabel request_peralatan_pihak_luar (2NF dan 3NF) ……… Tabel 4.60 Tabel request_perbaikan_peralatan (2NF dan 3NF) ……… Tabel 4.61 Tabel request_peralatan_baru (2NF dan 3NF).……… Tabel 4.62 Tabel booking (3NF).……….… Tabel 4.63 Tabel peralatan (3NF)……… Tabel 4.64 Tabel pa (3NF)……… Tabel 4.65 Tabel produser (3NF)………

175 175 175 176 176 177 177 178 178 xxiv


(23)

….. ……. . ….. ….. …. …. ….. ... …… …. ….. …….. .. ... . …… …….. …… …. …….. Tabel 4.66 Tabel pa (3NF)……… Tabel 4.67 Tabel blacklist (3NF)……… Tabel 4.68 Tabel peminjaman (3NF)….………. Tabel 4.69 Tabel user (3NF)……… Tabel 4.70 Tabel pengembalian (3NF)……… Tabel 4.71 Tabel request_peralatan_pihak_luar (3NF)……… Tabel 4.72 Tabel request_perbaikan_peralatan (3NF)……… Tabel 4.73 Tabel request_ peralatan_baru (3NF)... Tabel 4.74 Tabel administrator (3NF)……… Tabel 4.75 Tabel booking... 179 179 179 180 180 180 181 181 181 183 Tabel 4.76 Tabel peralatan……… 183 Tabel 4.77 Tabel pa……… 184 Tabel 4.78 Tabel produser……… Tabel 4.79 Tabel program_acara_pa………

Tabel 4.80 Tabel blacklist………

Tabel 4.81 Tabel peminjaman...

Tabel 4.82 Tabel user………

Tabel 4.83 Tabel pengembalian………..………

184 185 185 186 186 187 Tabel 4.84 Tabel request_peralatan_pihak_luar……… 187 Tabel 4.85 Tabel request_perbaikan_peralatan……… Tabel 4.86 Tabel request_peralatan_baru……… Tabel 4.87 Tabel administrator………

187 188 188


(24)

... ... ... ... …… Tabel 4.88 Tabel data-to-location-CRUD matrix Sistem Peminjaman Peralatan

Broadcast yang diajukan... Tabel 4.89 Tabel testing Account staf logistik... Tabel 4.90 Tabel testing Account PA... Tabel 4.91 Tabel testing Account KaBag...

189 225 226 227 Tabel 4.92 Tabel testing Account administrator……… 227


(25)

…... ……... ……... .... ... ….... DAFTAR SIMBOL

Simbol Use-Case Model Diagrams……… xxix

Simbol Class Diagram………

Simbol Object/Class Associations and Multiplicity……… Simbol Sequence Diagram... Simbol Statechart Diagram...

Simbol Activity Diagram……….

xxx xxxi xxxii xxxiii xxxiv


(26)

… … …..

.. DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Jadwal Pengembangan Sistem………

Lampiran Wawancara………

Lampiran Tampilan Aplikasi……… Lampiran Source Code………

235 241 246 254


(27)

DAFTAR SIMBOL

SIMBOL USE-CASE MODEL DIAGRAMS (Jeffrey L. Whitten, dkk., 2004: 258-261)

Simbol Keretangan

Actor

Use case

Association

Extends

Uses (includes)

<<depends on>> Depends on

Inheritance


(28)

SIMBOL CLASS DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, dkk., 2004: 411-418)

Simbol Keterangan

Class 1. class name 1

2 2. attributes 3

3. behaviors Association

Agregation

Generalization


(29)

ASOSIASI OBJECT/CLASS DAN NOTASI MULTIPLICITY (Jeffrey L. Whitten, dkk., 2004: 415)

Multiplicity Notasi Multiplicity

UML

Exactly 1 1 or leave

blank

Asosiasi dengan Multiplicity Keterangan

Seorang karyawan bekerja pada satu

dan hanya satu

departement

Zero or 1 0..1 Seorang karyawan

tidak memiliki

suami/istri atau memiliki

satu suami/istri

Zero or more 0..* Customer dapat

tidak melakukan

pembayaran sampai beberapa kali

1 or more 1..* Universitas

menawarkan paling sedikit 1 matakuliah

sampai beberapa

matakuliah

Specific range 7..9 Tim memiliki jadwal

pertandingan sebanyak 7, 8, atau 9 pertandingan


(30)

SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, dkk., 2004: 664-665)

Simbol Keterangan

Object

Lifeline

Messages

Behaviors (operations)


(31)

SIMBOL STATECHART DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 662-663)

Simbol Keterangan

State

Transition Paths

Initial State

Final State


(32)

SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM (Jeffrey L. Whitten, 2004: 428-429)

Simbol Keterangan

Activity

Initiate Activities

Start of the Process

Termination of the Process

Synchronization Bar

Decision Activity


(33)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam penyampaian informasi, stasiun televisi membutuhkan peralatan broadcast yang sangat menunjang demi kelancaran penyampaian informasi tersebut. Peralatan broadcast yang digunakan pada stasiun televisi memiliki jumlah dan jenis yang tidak sedikit, sehingga dibutuhkanlah suatu sistem yang digunakan untuk mengelola peralatan broadcast yang dimiliki oleh stasiun televisi tersebut.

Dalam pengelolaan peralatan broadcast, bagian logistik PT. Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV) menggunakan sistem peminjaman peralatan broadcast yang didalam prosesnya seorang PA (Produser Assistant) pada suatu program acara bertanggung jawab untuk melakukan proses booking/memesan peralatan broadcast yang akan dipinjam pada saat hari dilaksanakannya kegiatan shooting maupun liputan dan akan dikembalikan sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan.

Namun dalam prosesnya, Trans TV masih menggunakan prosedur yang dapat memungkinkan terjadinya human error dalam pelaksanaannya seperti kesalahan input oleh staf logistik pada saat PA melakukan booking, tenaga yang kurang efisien dan menyita waktu PA yang harus datang ke bagian logistik saat proses booking, serta kurang maksimalnya penggunaan peralatan broadcast yang tersedia pada bagian logistik jika dilakukan menggunakan prosedur dari sistem yang sedang berjalan. Oleh karena itu


(34)

diperlukannya suatu sistem peminjaman yang beroperasi dalam jaringan internet yang diharapkan dapat memudahkan PA melakukan proses booking dari dalam maupun dari luar kawasan Trans TV, serta memaksimalkan penggunaan peralatan broadcast yang tersedia pada bagian logistik, waktu dan tenaga agar lebih efisien.

Saat penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Trans TV, penulis telah membahas hingga pada proses booking dalam pembuatan laporan PKL. Dan tentunya suatu sistem peminjaman belum lengkap jika tidak sampai pada proses peminjaman dan pengembalian. Oleh karena itu penulis mencoba melanjutkan pembahasan tentang sistem peminjaman peralatan broadcast untuk proses booking, peminjaman, pengembalian, pengelolaan peralatan broadcast, dan pembuatan laporan-laporan yang terkait di dalamnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

Mengembangkan sistem peminjaman peralatan broadcast yang sedang berjalan untuk meminimalisasi terjadinya human error seperti kesalahan input oleh staf logistik pada saat PA melakukan booking. Dan diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan peralatan broadcast yang tersedia pada bagian logistik, dan memaksimalkan penggunaan waktu dan tenaga dalam proses booking agar lebih efisien.


(35)

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka penulis akan membahas sistem peminjaman peralatan broadcast pada bagian logistik Trans TV Jakarta. Secara garis besar, sistem ini terdiri dari:

1. Booking peralatan broadcast. 2. Peminjaman peralatan broadcast. 3. Pengembalian peralatan broadcast. 4. Pengelolaan peralatan broadcast.

5. Laporan-laporan yang terkait dalam transaksi peminjaman dan pengelolaan peralatan broadcast.

Sistem ini akan dijalankan pada web browser dengan server Apache, bahasa pemrograman PHP dan database MySQL.

Perlu ditekankan bahwa penulis tidak akan membahas komunikasi serta keamanan data yang terkait dengan sistem ini secara terperinci.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Strata Satu (S1) Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Untuk mengembangkan sistem peminjaman peralatan broadcast yang sedang berjalan pada bagian logistik Trans TV Jakarta.


(36)

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang didapat dalam melakukan penelitian ini adalah: 1. Bagi Perusahaan:

a. Dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap sistem yang sedang berjalan.

b. Memaksimalkan penggunaan peralatan broadcast yang tersedia pada bagian logistik

2. Bagi Pemakai:

a. Meminimalisasi kemungkinan kesalahan input oleh staf logistik pada saat PA melakukan proses booking.

b. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi tenaga dan waktu dibandingkan jika menggunakan prosedur dari sistem yang sedang berjalan.

1.6 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah (Gorys Keraf, 1994:160-165):

a. Metode Observasi

Pengamatan yang langsung dilakukan penulis terhadap objek- objek yang ada pada perusahaan atau instansi terkait untuk mendapatkan data-data yang diperlukan.


(37)

b. Metode Wawancara

Wawancara langsung kepada sebagian orang yang terkait di dalam penggunaan sistem peminjaman peralatan broadcast pada bagian logistik Trans TV Jakarta.

c. Studi Pustaka

Pengumpulan data dan informasi dengan cara membaca buku- buku terkait yang dapat dijadikan bahan acuan bagi penulis, dan mencari melalui website-website khususnya tentang semua hal- hal yang terkait.

2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang akan penulis gunakan adalah dengan menggunakan metode berorientasi objek yang mencakup tahap- tahap sebagai berikut (Jeffrey L. Whitten, 2004:32):

a. Permulaan sistem (system initiation)

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi masalah dan juga merencanakan solusi untuk masalah tersebut.

b. Analisis sistem (system analysis)

Pada tahap ini akan dilakukan analisa sistem peminjaman peralatan broadcast yang sedang berjalan pada bagian logistik Trans TV Jakarta.

c. Desain sistem (system design)

Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. Kemudian membuat desain


(38)

untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam sistem peminjaman peralatan broadcast dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language).

d. Implementasi Sistem (system implementation)

Pada tahap ini akan dilakukan implementasi sistem yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai databasenya.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi yang merupakan analisa dan perancangan dari hasil penelitian meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penulisan, metodologi penulisan, serta sistematika penulisan skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan menguraikan teori-teori yang terkait dengan konsep dalam penulisan skripsi ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini akan menguraikan tentang metodologi penelitian yang dilakukan penulis pada sistem peminjaman peralatan broadcast di bagian logistik Trans TV Jakarta.


(39)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Pada bab ini akan membahas tentang analisa dan perancangan sistem peminjaman peralatan broadcast di bagian logistik Trans TV Jakarta.

BAB V PENUTUP

Bab ini merupakan bab terakhir dari penulisan skripsi yang terdiri dari kesimpulan dan saran dari apa yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya.


(40)

2.1 Konsep Dasar Sistem

BAB II LANDASAN TEORI

2.1.1 Pengertian Sistem

Berikut adalah pengertian tentang sistem yang diperoleh dari beberapa sumber yang berbeda. Menurut Teguh Wahyo no (2003:3) sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Hanif Al Fatta (2007:3) secara sederhana, sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variabel-variabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung sama lain. Murdick dan Ross (1993) mendefinisikan sistem sebagai seperangkat elemen yang bergabung satu dengan lainnya untuk suatu tujuan bersama. Sementara Mc. Leod (1995) mendefinisikan sistem sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. (Jogiyanto, 2005:1) a. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur

mendefinisikan sebagai berikut:

Menurut Jerry F. Gerald (1981) sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul


(41)

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

b. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada komponen atau elemennya mendefinisikan sebagai berikut:

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Untuk memahami atau mengembangkan suatu sistem, maka perlu membedakan unsur-unsur dari sistem yang membentuknya. Berikut adalah karakteristik sistem yang dapat membedakan suatu sistem dengan sistem lainnya (Hanif Al Fatta, 2007:3):

a. Batasan (boundary): Penggambaran dari suatu elemen atau unsur mana yang termasuk di dalam sistem mana yang di luar sistem b. Lingkungan (environment): Segala sesuatu di luar sistem,

lingkungan yang menyediakan asumsi, kendala, dan input terhadap suatu sistem.

c. Masukan (input): Sumber daya (data, bahan baku, peralatan, energi) dari lingkungan yang dikonsumsi dan dimanipulasi oleh suatu sistem.

d. Keluaran (output): Sumber daya atau produk (informasi, laporan, dokumen, tampilan layer komputer, barang jadi) yang disediakan untuk lingkungan sistem oleh kegiatan dalam suatu sistem.


(42)

e. Komponen (component): Kegiatan-kegiatan atau proses dalam suatu sistem yang mentransformasikan input menjadi bentuk setengah jadi (output). Komponen ini bisa merupakan subsitem dari sebuah sistem.

f. Penghubung (interface): Tempat dimana komponen atau sistem dan lingkungannya bertemu atau berinteraksi.

g. Penyimpanan (storage): Area yang dikuasai dan digunakan untuk penyimpanan sementara dan tetap dari informasi, energi, bahan baku, dan sebagainya. Penyimpanan merupakan suatu media penyangga diantara komponen tersebut bekerja dengan berbagai tingkatan yang ada dan memungkinkan komponen yang berbeda dari berbagai data yang sama.

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Suatu sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya adalah sebagai berikut ini. (Jogiyanto, 2005:6) a. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system)

dan sistem fisik (physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia yang merupakan pemikiran-pemikiran hubungan manusia dengan Tuhan. Sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik, misalnya sistem komputer.


(43)

b. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system).

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin, misalnya sistem informasi.

c. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system).

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Sedangkan sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi pada masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system).

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak luar. Dan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem lainnya.


(44)

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Data dan Informasi

Menurut Teguh Wahyono (2003:2) data adalah bahan baku informasi, didefinisikan sebagai kelompok teratur simbol-simbol yang mewakili kuantitas, tindakan, benda, dan sebagainya. Data terbentuk dari karakter, dapat berupa alfabet, angka, maupun simbol khusus.

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan suatu keputusan. (Teguh Wahyono, 2003:3)

2.2.2 Siklus Informasi

Pengolahan data menjadi suatu informasi dapat digambarkan sebagai berikut (Teguh Wahyono, 2003:5):

Gambar 2.1 Siklus Informasi


(45)

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa data diolah menjadi suatu informasi. Dan pada tahapan selanjutnya, sebuah informasi akan manjadi data untuk terciptanya informasi lain.

2.2.3 Nilai Informasi

Nilai suatu informasi berhubungan dengan keputusan. Hal ini berarti bila tidak ada pilihan atau keputusan, maka informasi menjadi tidak diperlukan. Sedangkan parameter untuk mengukur nilai sebuah informasi tersebut, ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (use) dan Biaya (cost). Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkannya.

2.2.4 Kualitas Informasi

Kualitas informasi sangat dipengarui oleh 3 hal, (Teguh Wahyono, 2003:7-9) yaitu:

a. Relevansi

Informasi dikatakan berkualitas jika relevan bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

b. Akurasi

Sebuah informasi dapat dikatakan akurat jika informasi tersebut tidak menyesatkan, bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Ketidak akuratan sebuah informasi


(46)

dapat terjadi karena sumber informasi mengalami gangguan atau kesengajaan sehingga merusak data-data yang asli

c. Tepat waktu

Informasi yang dihasilkan dari suatu proses pengolahaan data, datangnya tidak boleh terlambat. Informasi yang terlambat tidak akan mempunyai nilai yang baik, sehingga kalau digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dapat menimbulkan kesalahan dalam tindakan yang akan diambil.

2.3 Sistem Informasi

Menurut Teguh Wahyono (2003:17) sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.

Pada dasarnya sistem informasi merupakan suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

Sistem informasi menerima masukan data dan instruksi (input), mengelola data tersebut sesuai instruksi (process), dan mengeluarkan hasilnya (output).


(47)

2.3.1 Perangkat Sistem Informasi

Sebuah sistem informasi yang lengkap memiliki kelengkapan sistem sebagai berikut (Teguh Wahyono, 2003:19-20):

a. Hardware

Bagian ini merupakan bagian perangkat keras sistem informasi. Sistem informasi modern memiliki perangkat keras seperti komputer, printer, dan teknologi jaringan komputer.

b. Software

Bagian ini merupakan bagian perangkat lunak sistem informasi. Sistem informasi modern memiliki perangkat lunak untuk memerintahkan komputer melaksanakan tugas yang harus dilakukannya.

c. Data

Merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi.

d. Prosedur

Merupakan bagian yang berisikan dokumentasi prosedur atau proses-proses yang terjadi dalam sistem.

e. Manusia

Manusia merupakan bagian utama dalam suatu sistem informasi. Dalam sistem informasi, manusia dapat bertindak sebagai pembangun, pengelola, maupun sebagai pengguna (user) dari sistem tersebut.


(48)

2.4 Pengembangan Sistem

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:31-32) kebanyakan organisasi memiliki proses pengembangan sistem (system development process) resmi yang terdiri dari satu set standar proses-proses atau langkah-langkah yang mereka harapkan akan diikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Proses pengembangan sistem di kebanyakan organisasi mengikuti pendekatan pemecahan masalah (problem-solving). Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang umum, yaitu:

1. Mengidentifikasi masalah.

2. Manganalisis dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan.

4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan yang terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih.

6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.

7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya.)

Untuk mudahnya, pendekatan pemecahan masalah terdiri dari empat tahap atau fase yang harus diselesaikan untuk semua proyek pengembangan sistem yang terdiri dari: permulaan sistem (system initiation), analisis sistem (system analysis), desain sistem (system design), dan implementasi sistem (system implementation). (Jeffrey L. Whitten, 2004:32)


(49)

Tabel di bawah menunjukkan korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum dengan proses pengembangan sistem. (Jeffrey L. Whitten, 2004:32)

Tabel 2.1. Tabel korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah dengan proses pengembangan sistem.

Proses Pengembangan Sistem yang Disederhanakan

Langkah-langkah Pemecahan Masalah yang Umum

Permulaan sistem (system initiation) 1. Mengidentifikasi masalah (juga merencanakan so lusi untuk masalah).

Analisis sistem (system analysis) 2. Menganalisa dan memahami masalah.

3. Mengidentifikasi persyaratan dan solusi yang diharapkan.

Desain sistem (system design) 4. Mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih tindakan terbaik. 5. Mendesain solusi yang dipilih. Implementasi sistem (system

implementation)

6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih.

7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya.).


(50)

a. Permulaan sistem (system initiation)

Perencanaan awal untuk sebuah proyek untuk mengidentifikasikan lingkup, tujuan, jadwal, dan anggaran bisnis awal.

b. Analisis sistem (system analysis)

Analisis sistem ditujukan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih menyeluruh terhadap masalah-masalah dan kebutuhan-kebutuhan proyek. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan- hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. (Jogiyanto, 2005:129)

c. Desain sistem (system design)

Tahap ini memuat spesifikasi atau konstruksi solusi alternatif yang teknis dan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang diidentifikasikan dalam analisis sistem. Desain sistem adalah sebuah teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi dengan analisis sistem yang merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sistem yang lengkap dan yang diperbaiki. (Hanif Al Fatta, 2007:44) d. Implementasi sistem (system implementation)

Mengimplementasikan solusi yang dipilih, konstruksi, instalasi, pengujian, dan pengiriman sistem ke dalam operasi sehari-hari.


(51)

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:36) pengembangan sistem yang telah dijelaskan diatas secara alamiah adalah proses berurutan (sequential). Strategi ini mensyaratkan penyelesaian tiap proses secara satu per satu. Penyelesain sequential menghasilkan sistem informasi yang seluruhnya baru. Karena penampilan pengembangan ini seperti air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut dengan waterfall development.

Ada beberapa strategi alternatif dalam pengembangan sistem, salah satunya adalah pengembangan model-driven (model-driven development). pengembangan model-driven adalah sebuah startegi pengembangan sistem yang menekankan pembuatan gambar model-model sistem untuk membantu visualisasi dan analisis masalah, mendefinisikan persyaratan bisnis, dan mendesain sistem informasi. (Jeffrey L. Whitten, 2004:99)

Dalam pengembangan model-driven terdapat beberapa pemodelan, (Jeffrey L. Whitten, 2004:103-104) yaitu:

a. Pemodelan proses (process modeling)

Pemodelan proses (process modeling) merupakan sebuah teknik yang berpusat pada proses yang dipopulerkan oleh analisis dan desain terstruktur yang menggunakan model-model persyaratan proses bisnis untuk memperoleh desain perangkat lunak yang efektif untuk sebuah sistem. Analisis terstruktur menggunakan pemodelan yang disebut Data Flow Diagram (DFD) untuk mengilustrasikan aliran data melalui serangkaian proses bisnis. Desain terstruktur mengkonversikan DFD ke dalam model proses yang disebut structure chart untuk mengilustrasikan


(52)

struktur perangkat lunak yang memenuhi persyaratan-persyaratan proses bisnis.

b. Pemodelan data (data modeling)

Pemodelan data (data modeling) merupakan sebuah teknik yang berpusat pada data yang digunakan untuk memodelkan persyaratan- persyaratan data bisnis dan mendesain sistem database yang memenuhi persyaratan tersebut. Model-model data yang sering ditemukan adalah Entity Relationship Diagram (ERD).

c. Pemodelan objek (object modeling)

Pemodelan objek (object modeling) merupakan sebuah teknik yang mencoba untuk menyatukan data dan proses ke dalam konsepsi tunggal yang disebut objek. Model-model objek adalah diagram-diagram yang mendokumentasikan sebuah sistem dalam artian objek-objek dan interaksi-interaksinya. Pemodelan objek adalah basis atau dasar dari metodologi-metodologi analisis dan desain berorientasi objek.

2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and

Design) Menggunakan UML (Unified Modeling Language)

Pada bagian sebelumnya, penulis telah membahas tentang pengembangan model-driven yang didalamnya terdapat pemodelan berorientasi objek. Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:408) teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek-objek


(53)

menjadi aplikasi komputer yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan teknik lainnya. Pada akhir tahun 80-an dan awal tahun 90- an, digunakan beberapa metode berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah Metode Booch dari Grady Booch, Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh, dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson. Banyaknya metode dan teknik berorientasi objek yang ada menjadi industri pengembangan berorientasi objek. Banyaknya teknik yang digunakan membatasi kemampuan untuk memakai model-model pada proyek lain dan tim pengembang. Masalah ini dan yang lainnya mendorong dilakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan standar.

Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung untuk menggunakan metode pengembang berorientasi objek dengan tujuan membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek. Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau metode berorientasi objek yang sebelumnya. Berdasarkan hasil kerja mereka dihasilkanlah Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 yang dirilis tahun 1997. Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:408) UML merupakan satu kumpulan konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek. Object Management Group (OMG), badan


(54)

standar industri, mengadopsi UML pada bulan November 1997 dan terus bekerja untuk meningkatkan kebutuhan industri.

UML menawarkan diagram yang dikelompokan menjadi beberapa perspektif berbeda untuk memodelkan suatu sistem; seperti satu set blueprint yang digunakan untuk membangun sebuah rumah. (Jeffrey L. Whitten, 2004:417)

Beberapa diagram UML yang digunakan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut (Jeffrey L. Whitten, 2004:418-419): 2.5.1 Use-case Model Diagram

Use-case diagram adalah diagram yang menggambarkan interaksi antara sistem dengan sistem eksternal dan pengguna. Dengan kata lain, secara grafis menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem dan dengan cara apa pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Simbol-simbol use-case diagram dapat dilihat dalam daftar simbol. Dalam use-case diagram memiliki pemodelan sebagai berikut:

a. Use-case

Pemodelan use-case mengidentifikasi dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem dari sudut pandang pengguna eksternal dan dalam sebuah cara dan terminologi yang mereka pahami. Use-case merupakan urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (scenario), baik otomatis maupun secara manual.


(55)

b. Actor

Actor merupakan segala sesuatu yang perlu berinteraksi dengan sistem untuk pertukaran informasi. Actor dapat berupa orang, peralatan, atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang sedang dibangun.

c. Relationship

Pada diagram use-case, relationship digambarkan sebagai sebuah garis antara dua simbol. Berikut adalah perbedaan diantara relationship yang ada pada sebuah diagram use-case.

1. Association

Association merupakan relationship antara actor dengan use- case dimana terjadi interaksi diantara mereka.

2. Extends

Extension use-case merupakan use-case yang terdiri dari langkah yang terekstraksi dari use-case yang lebih kompleks untuk menyederhanakan masalah dan karena itu memperluas fungsinya.

3. Uses (includes)

Hubungan uses menggambarkan bahwa satu use case seluruhnya meliputi fungsionalitas dari use case lainnya. 4. Depends on

Terkadang suatu use-case memiliki keterggantungan dengan use-case yang lainnya. Ketergantungan ini dimodelkan dengan menggunakan depends on relationship. Hubungan depends on


(56)

sangat membantu untuk mengetahui use-case mana yang memiliki ketergantungan pada use-case lainnya yang bertujuan untuk menentukan urutan dalam pengembangan use-case. 5. Inheritance

Hubungan inheritance terjadi ketika dua atau lebih actor menggunakan use-case yang sama.

2.5.2 Activity Diagram

Activity diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktifitas baik proses bisnis atau use-case. Diagram ini berbeda dengan flowchart dimana diagram ini menyediakan sebuah mekanisme untuk menggambarkan kegiatan yang tampak secara pararel. Simbol-simbol activity diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.5.3 Class Diagram

Class diagram menggambarkan struktur object sistem. Diagram ini menunjukkan class object yang menyusun sistem dan juga hubungan antara class object tersebut. Dalam diagram ini terdapat associations and multiplicity, generalization/specialization relationship, dan agregation relationship. Simbol-simbol class diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.


(57)

a. Associations and multiplicity

Associations terdapat diantara objects dan classes (kelompok). Sekali associations telah diidentifikasikan, multiplicity yang menentukan harus didefinisikan. Asosiasi object/class dan notasi multiplicity dapat dilihat pada daftar simbol. Notasi multiplicity ini akan digunakan dalam perancangan class diagram.

b. Generalization/specialization relationship

Setelah mengidentifikasikan dasar associations and multiplicity, selanjutnya menentukan apakah ada Generalization/specialization relationship. Generalization/specialization relationship dapat ditemukan dengan melihat class diagram.

c. Agregation relationship

Agregation adalah tipe relationship yang unik dimana satu object adalah bagian dari object yang lain. Relationship ini sering disebut whole-part relationship dan dapat dibaca sebagai “Object A terdiri dari object B dan object B adalah bagian dari object A”.

2.5.4 Sequence Diagram

Sequence diagram secara grafis menggambarkan bagaimana object berinteraksi dengan satu sama lain melalui pesan pada eksekusi sebuah use-case atau operasi. Diagram ini mengilustrasikan bagaimana pesan terkirim dan diterima diantara object dan sequence apa. Menurut Sholiq (2006:9) diagram ini digunakan untuk menunjukan aliran fungsionalitas dalam use-case. Misalkan, dalam


(58)

use-case “menarik uang”, mempunyai beberapa kemungkinan, seperti penarikan uang secara normal, percobaan penarikan uang tanpa ada dana yang cukup, dan penarikan dengan menggunakan PIN yang salah. Sequence diagram menunjukan aliran proses dalam use-case “menarik uang”. Simbol-simbol sequence diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.5.5 Statechart Diagram

Statechart diagram digunakan untuk memodelkan object behavior khusus yang dinamis. Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:419) diagram ini mengilustrasikan siklus hidup object dan keadaan yang dapat diasumsikan oleh object dan events yang menyebabkan object beralih dari satu state ke state yang lain. Menurut Sholiq (2006:15) diagram ini menunjukkan kegiatan object, misalkan sebuah account di bank dapat eksis dalam beberapa keadaan yang berbeda. Seperti dapat buka, tutup, atau kondisi overdraw (kondisi dimana jumlah pengambilan lebih besar dari simpanan yang ada). Simbol-simbol statechart diagram dapat dilihat dalam daftar simbol.

2.6 Perancangan Database

Menurut Jogiyanto (2005:217) database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di simpanan luar computer dan digunakan software tertentu untuk memanipulasinya. Database merupakan salah satu komponen penting dalam


(59)

sistem, karena berfungsi sebagai basis penyedia informasi bagi para pemakainya.penerapan database dalam sistem disebut dengan database system. Database system adalah suatu sistem yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lain dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di suatu organisasi atau perusahaan. Inti dari database system adalah database management system (DBMS), yang membolehkan pembuatan, modifikasi, dan pembaharuan database system, menggunakan database, dan membuat laporan. (Kendall, 2003:128)

2.6.1 Konsep Database

Penting untuk mengerti bagaimana data ditampilkan sebelum mempertimbangkan kegunaan kegunaan database. Berikut adalah hirarki/jenjang data (Faried Irmansyah, 2008:2):

Gambar 2.2 Hirarki data

a. Characters merupakan bagian data yang terkecil, dapat berupa karakter numerik, huruf ataupun karakter-karakter khusus (special characters) yang membentuk suatu item data/field.


(60)

b. Field merepresentasikan suatu atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data, seperti misalnya nama, alamat dan lain sebagainya. Kumpulan dari field membentuk suatu record. Ada empat tipe field yang dapat disimpan, (Jeffrey L. Whitten, 2004:520) yaitu:

1. Primary key adalah field yang merupakan identitas unik sebuah record di dalam sebuah file.

2. Secondary key adalah sebuah field yang mengidentifikasikan record tunggal atau subnet dari record yang terkait.

3. Foreign key adalah field yang menunjuk pada record di dalam file yang berbeda di dalam sebuah database. 4. Descriptive field adalah field yang bukan key. Record

merupakan kumpulan dari field yang membentuk suatu record.

c. Record menggambarkan suatu unit data individu tertentu. Kumpulan dari record membentuk suatu file. Misalnya file personalia, tiap-tiap record dapat mewakili data tiap-tiap karyawan.

d. File terdiri dari record-record yang menggambarkan satu kesatuan data yang sejenis. Misalnya file mata pelajaran berisi data tentang semua mata pelajaran yang ada.


(61)

2.6.2 DBMS (Database Management System)

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:524) DBMS (Database Management System) adalah software khusus yang disediakan untuk membuat, mengontrol, dan mengelola database. Menurut Bambang Hariyanto (2004:4) tujuan utama dari DBMS adalah menyediakan lingkungan yang nyaman dan efisien untuk penyimpanan dan pengambilan data dari database. Terdapat Arsitektur DBMS yang terdiri dari tiga level, (Bambang Hariyanto, 2004:21) yaitu:

Gambar 2.3 Arsitektur DBMS

a. Level Internal / Physical Level adalah tingkat rendah. Level ini mendeskripsikan cara menyimpan fisik data. Pada level ini, struktur data tingkat rendah yang kompleks dideskripsikan secara rinci. Tingkat ini mencakup implementasi fisik database untuk memperoleh kinerja dan ruang penyimpanan yang optimal.

b. Conceptual Level adalah level yang mendeskripsikan data apa yang sesungguhnya disimpan dan relationships diantara database.


(62)

Seluruh database dideskripsikan dengan sejumlah struktur yang sederhana.

c. View Level/External Level mendefinisikan suatu bagian untuk suatu kelompok pemakai (user) tertentu. Kebanyakan user hanya memerlukan sebagian dari yang ada di database.

2.6.3 RDBMS (Relational Database Management System)

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:525) RDBMS (Relational Database Management System) merupakan database system yang mengimplementasikan data sebagai serangkaian table dua dimensi yang dihubungkan melalui foreign key. Bahasa SQL (Structured Query Language) digunakan pada RDBMS dalam menyediakan perintah-perintah untuk membuat (create), memperbaharui (update), memodifikasi (edit), dan menghapus (delete) record, juga mengkategorikan record dalam database.

2.6.4 SQL (Structured Query Language)

SQL (dibaca "ess-que-el") singkatan dari Structured Query Language. SQL adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dengan database. Menurut ANSI (American National Standards Institute), bahasa ini merupakan standar untuk relational database management systems (RDBMS). (Faried Irmansyah, 2008:11)

Pernyataan-pernyataan SQL digunakan untuk melakukan beberapa tugas seperti: update data pada database, atau menampilkan


(63)

data dari database. Beberapa software RDBMS dan dapat menggunakan SQL, seperti: Oracle, Sybase, Microsoft SQL Server, Microsoft Access, Ingres, dsb. Setiap software database mempunyai bahasa perintah/sintaks yang berbeda, namun pada prinsipnya mempunyai arti dan fungsi yang sama.

Perintah-perintah tsb antara lain: "Select", "Insert", "Update", "Delete", "Create", dan "Drop", yang dapat digunakan untuk mengerjakan hampir semua kebutuhan untuk memanipulasi sebuah database.

2.6.5 Normalisasi

Menurut Jeffrey L. Whitten (2004:306) normalisasi merupakan teknik analisis data yang mengelola data kedalam kelompok- kelompok untuk membentuk entity yang nonreduden (tidak berulang/rangkap), stabil, fleksibel, dan adaptif. Menurut Kendall (2003:145) normalisasi adalah transformasi tinjauan pemakai yang kompleks dan data tersimpan ke sekumpulan bagian-bagian struktur data yang kecil dan stabil. Disamping lebih sederhana dan lebih stabil, struktur data yang dinormalisasikan lebih mudah diatur daripada struktur data lainnya. Sebelum dilakukannya normalisasi, data berada dalam bentuk unnormalized form karena memiliki kelompok berulang. Dalam membangun suatu normalisasi, terdapat tiga format tahapan yaitu:


(64)

a. First Normal Form (1NF)

Jika tidak ada attribute yang dapat memiliki lebih dari satu nilai untuk contoh entity tunggal. Attribute yang dapat memiliki banyak nilai sebenarnya mendeskripsikan entity terpisah, mungkin sebuah entity dan relationship.

b. Second Normal Form (2NF)

Jika sudah 1NF dan jika nilai semua attribute nonprimary key bergantung pada primary key secara lengkap dan bukan hanya sebagian. Attribute nonkey yang hanya bergantung pada sebagian primary key seharusnya dipindahkan ke entity lain dimana partial key tersebut sebenarnya merupakan full key. Mungkin pada model tersebut perlu dibuat entity dan relationship yang baru.

c. Third Normal Form (3NF)

Jika sudah 2NF dan jika nilai attribute nonprimary key tidak bergantung pada attribute nonprimary key lainnya. Attribute nonkey yang bergantung pada attribute nonkey lainnya harus dipindahkan atau dihapus. Sekali lagi, entity dan relationship baru mungkin harus ditambahkan ke model data.

2.7 Internet

Internet berasal dari kata Interconnection Networking yang mempunyai arti hubungan komputer dengan berbagai tipe yang membentuk sistem jaringan yang mencakup seluruh dunia (jaringan komputer global)


(65)

dengan melalui jalur telekomunikasi seperti telepon, radio link, satelit dan lainnya. (Eko Purwanto, 2008:1)

Dalam mengatur integrasi dan komunikasi jaringan komputer ini digunakan protokol yaitu TCP/IP. TCP (Transmission Control Protocol) bertugas memastikan bahwa semua hubungan bekerja dengan benar, sedangkan IP (Internet Protocol) yang mentransmisikan data dari satu komputer ke komputer lain. TPC/IP secara umum berfungsi memilih rute terbaik transmisi data, memilih rute alternatif jika suatu rute tidak dapat di gunakan, mengatur dan mengirimkan paket-paket pengiriman data.

Untuk dapat ikut serta menggunakan fasilitas Internet, biasanya Anda harus berlangganan ke salah satu ISP (Internet Service Provider) yang ada di kota Anda. ISP ini biasanya disebut penyelenggara jasa internet ataupun Anda dapat menggunakan fasilitas dari Telkom yakni Telkomnet Instan.

Dengan memanfaatkan internet, pemakaian komputer di seluruh dunia dimungkinkan untuk saling berkomunikasi dan pemakaian bersama informasi dengan cara saling kirim e-mail, menghubungkan ke komputer lain, mengirim dan menerima file, membahas topik tertentu pada newsgroup dan lain-lain.

Fasilitas-Fasilitas yang dapat Anda manfaatkan dengan menggunakan internet, (Eko Purwanto, 2008:2) diantaranya:

a. Web, adalah fasilitas hypertext untuk menampilkan data berupa teks, gambar, bunyi, animasi dan data multimedia lainnya, yang diantara data tersebut saling berhubungan satu sama lain. Untuk memudahkan Anda


(66)

membaca data dan informasi tesebut Anda dapat mempergunakan web browser seperti Internet Explorer ataupun Netscape.

b. E-Mail (Electronic Mail), dengan fasilitas ini Anda dapat mengirim dan menerima surat elektronik (e-mail) pada/dari pemakai komputer lain yang terhubung di internet, dan dapat menyertakan file sebagai lampiran (attachment).

c. Newsgroup, fasilitas ini digunakan untuk mendistribusikan artikel,

berita, tanggapan, surat, penawaran ataupun file ke pemakai internet lain yang tergabung dengan kelompok diskusi untuk topik tertentu. Dengan fasilitas ini pula Anda dapat melakukan diskusi, seminar ataupun konferensi dengan cara elektronik tanpa terikat waktu, ruang dan tempat.

d. FTP (File Transfer Protocol), fasilitas ini digunakan untuk menghubungkan ke server komputer tertentu dan bila perlu menyalin (download) file yang Anda butuhkan dari server tersebut dan menyimpannya di komputer Anda.

Ada beberapa istilah yang sering digunakan apabila Anda bekerja dalam Internet, (Eko Purwanto, 2008:2) diantaranya yaitu:

a. WWW (World Wide Web), merupakan kumpulan web server dari seluruh dunia yang berfungsi menyediakan data dan informasi untuk digunakan bersama. Berbagai informasi dapat Anda temukan pada WWW, seperti informasi po litik, ekonomi, sosial, budaya, sastra, sejarah, teknologi, pendidikan dan sebagainya. Kita dapat


(1)

5.1 Kesimpulan

BAB V PENUTUP

Berdasarkan paparan yang telah dibahas pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan Analisa dan Perancangan Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast sebagai berikut:

a. PA (Produser Assistant) tidak perlu lagi melakukan pengajuan booking

peralatan secara manual dan PA juga tidak lagi menunggu satu hari untuk mendapatkan bukti booking kecuali jika peralatan di logistik habis. Hal ini dikarenakan PA dapat melakukan proses booking

peralatan secara online ke bagian logistik, cukup dengan membuka

website sppb.com maka PA dapat melakukan booking peralatan dari

mana saja dan kapan saja.

b. Staf logistik tidak perlu lagi meng-input data booking yang diajukan PA dan mencetak booking form untuk PA. Hal ini dikarenakan PA sudah dapat melakukan booking secara online tanpa harus datang ke bagian logistik sehingga diharapkan kinerja staf logistik dapat lebih optimal.

c. Tidak ada lagi antrian form pengajuan booking peralatan yang harus

di-input oleh staf logistik sehingga dapat meminimalisasi terjadinya

human error karena kesalahan input.


(2)

d. Dengan adanya sistem berbasis web ini, PA menjadi lebih tahu peralatan apa saja yang tersedia di bagian logistik sehingga dapat memilih peralatan alternatif jika peralatan yang ia inginkan tidak ada. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan penggunaan peralatan broadcast yang tersedia di bagian logistik dan meminimalisasi peminjaman peralatan ke pihak luar.

e. KaBag (Kepala Bagian) Logistik dapat langsung melihat laporan transaksi dan pengelolaan peralatan broadcast dengan login

ke sistem ini.

5.2 Saran

Saran-saran yang penulis berikan untuk Pengembangan Sistem Peminjaman Peralatan Broadcast ini lebih lanjut adalah:

a. Pengelolaan keamanan data sangat diperlukan sehingga data-data dalam sistem tidak terganggu dari hal-hal yang tidak diinginkan. b. Dalam pengembangan selanjutnya, sebaiknya dibuatkan tim

dalam pengembangan sistem ini agar hasil yang dicapai dapat lebih sesuai dengan yang diharapkan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Fatta, Hanif Al. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi: untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Yogyakarta: Andi, 2007.

Glass, Michael, dkk. Beginning PHP, Apache, MySQL Web Development.

Indianapolis: Wiley Publishing, 2004.

Hariyanto, Bambang, Ir., MT. Sistem Manajemen Basisdata. Bandung: Informatika, 2004.

HM., Jogiyanto, MBA., Akt., Ph.D. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis.

Yogyakarta: Andi, 2005.

Irmansyah, Faried. Pengantar Database. www.ilmukomputer.com, diakses 26 Mei 2008.

Kendall, Kenneth E., dan Julie E. Kendall. Analisis dan Perancangan Sistem

Sistem. Ed. 5, Jld. 2, terj. Thamir Abdul Hafedh, Jakarta: Indeks, 2003.

Keraf, Gorys, Prof. Dr. Komposisi. NTT: Nusa Indah, 1994.

Muharram, Asep Taufik. Pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Web (Studi Kasus: Perpustakaan Utama Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta). Jakarta: UIN, 2008.

NN. Highlight PT. Televisi Transformasi Indonesia. Jakarta: Trans TV, 2006.


(4)

. Peminjaman: kata kunci “pinjam”. http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi, diakses 5 Mei 2008.

NN. Sistem Informasi Perpustakaan. http://www.airmediapersada.com/index.php/

sistem-informasi-perpustakaan.html, diakses 24 Februari 2009.

NN. Sistem Pelayanan Perpustakaan. http://edolib.blogspot.com/2008_03_01_ archive.html, diakses 24 Februari 2009.

Purwanto, Eko. Membangun Web Bisnis dengan Frontpage 2000.

www.ilmukomputer.com, diakses 7 September 2008.

Sholiq. Pemodelan Sistem Informasi Berorientasi Objek dengan UML.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006.

Syukur, Mark Ade. Aplikasi Web dengan PHP. www.ilmukomputer.com, diakses 7 September 2008.

Turban, Efraim. Information Technology for Management:

Transforming Organizations in the Digital Economy 4th Edition.

United States: John Wiley & Sons, Inc, 2004.

Wahyono, Teguh. Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2003.

Welling, Luke, dkk. PHP and MYSQL Development. Ed. 2. Indianapolis: Sams Publishing, 2003.

Whitten, Jeffrey L., dkk. Metode Desain & Analisis Sistem. Ed. 6, terj. Tim Penerjemah Andi, Yogyakarta: Andi, 2004.


(5)

40


(6)

i v