Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+ Hubungan Pencahayaan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+ Resume Hasil Analisis Bivariat
4.1.2.9. Hubungan Pengetahuan Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.10 Hubungan Pengetahuan Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Pengetahuan TB Paru BTA +
Total p
value OR
95 CI Kasus
Kontrol n
n n
Kurang 35
40,7 51
59,3 86
100,0 0,022
0,557 0,326-
0,951 Baik
85 55,2
69 44,8
154 100,0
Total 120
50,0 120
50,0 00
100,
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,022 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara Pengetahuan dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 0,557 CI= 0,326-0,951, artinya responden yang
pengetahuannya kurang, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 0,5 kali dibandingkan dengan responden yang pengetahuannya baik.
4.1.2.10. Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.11 Hubungan Kepadatan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+ di WilayahPuskesmas Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Kepadatan Hunian
TB Paru BTA + Total
p value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
n n
n Padat
24 46,2
28 53,8
52 100,0
0,319 0,821
0,444- 1,521
Tidak Padat 96
51,1 92
48,9 188
100,0 Total
120 50,0
120 50,0
240 100,0
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,638 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan tidak ada hubungan
yang bermakna antara kepadatan hunian dengan penderita TB paru BTA+.
4.1.2.11. Hubungan Pencahayaan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.12 Hubungan Pencahayaan Hunian Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun
2014
Pencahayaan Hunian
TB Paru BTA + Total
p value
OR 95 CI
Kasus Kontrol
n n
n Gelap
25 75,8
8 24,2
33 100,0
0,001 3,684
1,588- 8,549
Terang 95
45,9 112
54,1 207
100,0 Total
120 50,0
120 50,0
240 100,0
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,003 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara pencahayaan hunian dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 3,684 CI= 1,588-8,549, artinya
responden yang pencahayaan huniannya gelap, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 3,6 kali dibandingkan dengan responden yang
pencahayaan huniannya terang.