Hubungan Pekerjaan Dengan Penderita TB Paru BTA+ Hubungan Penghasilan Dengan Penderita TB Paru BTA+ Hubungan Pendidikan Dengan Penderita TB Paru BTA +
4.1.2.3 Hubungan Status Gizi Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.4 Hubungan Status Gizi Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Status Gizi TB Paru BTA +
Total p
value OR
95 CI Kasus
Kontrol n
n n
Kurang 52
65,0 28
35,0 80
100,0 0,001
2,513 1,441-
4,382 Cukup
68 42,5
92 57,5
160 100,0
Total 120
50,0 120
50,0 240
100,0
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,001 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara status gizi dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 2,513 CI= 1,441-4,382, artinya responden yang
status gizinya kurang, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 2,5 kali dibandingkan dengan responden yang status gizinya baik.
4.1.2.4. Hubungan Pekerjaan Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.5 Hubungan Pekerjaan Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Pekerjaan TB Paru BTA +
Total p
value OR
95 CI Kasus
Kontrol n
n n
Tidak Bekerja 75
67,0 37
33,0 112
100,0 0,000
3,739 2,189-
6,386 Bekerja
45 35,2
83 64,8
128 100,0
Total 120
50,0 120
50,0 240
100,0
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,000 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara pekerjaan dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 3,739 CI= 2,189-6,386, artinya responden yang
tidak bekerja, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 3,7 kali dibandingkan dengan responden yang bekerja.
4.1.2.5. Hubungan Penghasilan Dengan Penderita TB Paru BTA+
Tabel 4.6 Hubungan Penghasilan Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Penghasilan TB Paru BTA +
Total p
value OR
95 CI Kasus
Kontrol n
n n
Rendah 104
65,4 55
34,6 159
100,0 0,000
7,682 4,062-
14,527 Cukup
16 19,8
65 80,2
81 100,0
Total 120
50,0 120
50,0 240
100,0
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,000 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara penghasilan dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 7,682 CI= 4,062-14,527, artinya responden yang
penghasilannya rendah, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 7,6 kali dibandingkan dengan responden yang penghasilannya cukup.
4.1.2.6. Hubungan Pendidikan Dengan Penderita TB Paru BTA +
Tabel 4.7 Hubungan Pendidikan Dengan Penderita TB Paru BTA+ di Puskesmas Wilayah Kecamatan Serang Kota Serang Tahun 2014
Pendidikan TB Paru BTA +
Total p
value OR
95 CI Kasus
Kontrol n
n n
Rendah 55
59,8 37
40,2 92
100,0 0,012
1,898 1,119-
3,219 Tinggi
65 43,9
83 56,1
148 100,0
Total 120
50,0 120
50,0 240
100,
Hasil uji statistik diperoleh nilai p= 0,012 artinya p alpha 0,05, sehingga dengan alpha 5 dapat disimpulkan ada hubungan yang
bermakna antara pendidikan dengan penderita TB paru BTA+. Selain itu diperoleh nilai OR= 1,898 CI= 1,119-3,219, artinya responden yang
pendidikannya rendah, akan beresiko menderita TB Paru BTA+ sebesar 1,8 kali dibandingkan dengan responden yang pendidikannya tinggi.
4.1.2.7. Hubungan Imunisasi BCG Dengan Penderita TB Paru BTA +