SISTEM HUKUM Pengantar Ilmu Hukum Indonesia

Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 26

BAB III SISTEM HUKUM

I I I .3 Pe n da h u lu a n Sist em hukum adalah kesat uan ut uh dari t at anan- t at anan yang t erdiri dari bagian- bagian at au unsur- unsur yang sat u sam a lain saling berhubungan dan berkait an secara erat . Unt uk m encapai suat u t uj uan kesat uan t ersebut perlu kerj a sam a ant ara bagian- bagian at au unsur- unsur t ersebut m enurut rencana dan pola t ert ent u. Dalam sist em hukum yang baik t idak boleh t erj adi pert ent angan- pert ent angan at au t um pang t indih di ant ara bagian- bagian yang ada. Jika pert ent angan at au kont radiksi t ersebut t erj adi, sist em it u sendiri yang m enyelesaikan hingga t idak berlarut . Hukum yang m erupakan sist em t ersusun at as sej um lah bagian yang m asing- m asing j uga m erupakan sist em yang dinam akan subsist em . Kesem uanya it u bersam a- sam a m erupakan sat u kesat uan yang ut uh. Marilah kit a m engam bil cont oh sist em hukum posit if I ndonesia. Dalam sist em hukum posit if I ndonesia t ersebut t erdapat subsist em hukum perdat a, subsist em hukum pidana, subsist em hukum t at a negara, dan lain- lain yang sat u sam a lain saling berbeda. Sist em hukum di dunia ini ada berm acam - m acam , yang sat u dengan lainnya saling berbeda. I I I .2 Sist e m H u k u m Er opa Kon t in e n t a l Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 27 Sist em hukum Eropa Kont inent al berkem bnag di negara- negara Eropa dan sebagian disebut dengan ist ilah Civil Law . Sem ula sist em hukum it u berasal dari kodifikasi hukum yang berlaku di kekaisaran Rom awi pada m asa Pem erint ahan Kaisar Yust inianus. Kodifikasi hukum it u m erupakan kum pulan dari berbagai kaidah hukum yang ada sebelum m asa Yust inianus yang disebut Corpus Juris Civilis. Corpus Juris Civilis dij adikan prinsip dasar dalam perum usan dan kodifikasi hukum dinegara- negara Eropa darat an sepert i Jerm an, Belanda, Prancis, I t alia, Am erika Lat in, Asia t erm asuk I ndonesia pada m asa penj aj ahan Belanda . Prinsip ut am a at au prinsip dasar sist em hukum Er opa Kont inent al ialah bahw a hukum it u m em peroleh kekuasaan m engikat karena berupa perat uran yang berbent uk undang- undang yang t ersusun secara sist em at is dalam kodifikasi. Kepast ian hukum lah yang m enj adi t uj uan hukum . Kepast ian hukum dapat t erw uj ud apabila segala t ingkah laku m anusia dalam pergaulan hidup diat ur dengan perat uran t ert ulis. Dalam sist em hukum ini, t erkenal suat u adagium yang berbunyi ” t idak ada hukum selain undang- undang” . Dengan kat a lain hukum selalu diident ifikasikan dengan undang- undang. Hakim dalam hal ini t idak bebas dalam m encipt akan hukum baru, karena hukum hanya m enerapkan dan m enafsirkan perat uran yang ada berdasarkan w ew enang yang ada padanya. Put usan hakim t idak m engikat um um t et api hanya m engikat para pihak yang berperkara saj a. I I I . Sist e m h u k u m An glo- Sa x on An glo- Am e r ik a Sist em hukum Anglo- Saxon Anglo- Am erika m ula- m ula berkem bang di negara I nggris, dan dikenal de ist ilah Com m on Law at au Unw rit en Law hukum Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 28 t idak t ert ulis . Sist em hukum ini dianut di negara- negara anggot a persem akm uran I nggris,Am erika Ut ara,Kanada, Am erika Serikat . Sist em hukum Anglo- Saxon bersum ber pada put usan–put usan hakim put usan pengadilan at au yurisprudensi. Put usan- put usan hakim m ew uj udkan kepast ian hukum , m aka m elalui put usan- put usan hakim it u prinsip- prinsip dan kaidah- kaidah hukum dibent uk dan m engikat um um . Kebiasaan- kebiasaan dan perat uran hukum t ert ulis yang berupa undang- undang dan perat uran adm inist rasi negara diakui j uga, kerena pada dasarnya t erbent uknya kebiasaan dan perat uran t ert ulis t ersebut bersum ber dari put usan pengadilan. Put usan pengadilan, kebiasaan dan perat uran hukum t ert ulis t ersebut t idak t ersusun secara sist em at is dalam kodifikasi sebagaim ana pada sist em hukum Eropa Kont inent al. Hakim berperan besar dalam m encipt akan kaidah- kaidah hukum yang m engat ur t at a kehidupan m asyarakat . Hakim m em punyai w ew enang yang luas unt uk m enafsirkan perat uran- perat uran hukum dan m encipt akan prinsip- prinsip hukum baru yang berguna sebagai pegangan bagi hakim –hakim lain dalam m em ut uskan perkara sej enis. Oleh karena it u, hakim t erikat pada prinsip hukum dalam put usan pengadilan yang sudah ada dari perkara- perkara sej enis asas doct rine of precedent . Nem un, bila dalam put usan pengadilan t erdahulu t idak dit em ukan prinsip hukum yang dicari, hakim berdasarkan prinsip kebenaran dan akal sehat dapat m em ut uskan perkara dengan m enggunakan m et ode penafsiran hukum . Sist em hukum Anglo- Am erika sering disebut j uga dengan ist ilah Case Law . Dalam pem bagian hukum nya, sist em hukum ini j uga m em bagi hukum m enj adi dua golongan, yait u hukum publik dan hukum privat . Hukum privat Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 29 m enurut sist em hukum ini lebih dit uj ukan kepada kaidah hukum t ent ang hak m ilik, hukum t ent ang orang, hukum perj anj ian dan hukum t ent ang perbuat an m elaw an hukum . I I I . Sist e m H u k u m Ada t Sist em hukum adat t erdapat dan berkem bang dilingkungan kehidupan sosial di I ndonesia, Cina, I ndia, Jepang, dan negara lain. Di I ndonesia asal m ula ist ilah hukum adat adalah dari ist ilah ” Adat recht ” yang dikem ukakan oleh Snoucg Hugrony. Sist em hukum adat um um nya bersum ber dari perat uran- perat uran hukum t idak t ert ulis yang t um buh dan berkem bang sert a dipert ahankan berdasarkan kesadaran hukum m asyarakat ny a. Sifat hukum adat adalah t radisional dengan berpangkal pada kehendak nenek m oyangnya. Hukum adat berubah- ubah karena pengaruh kej adian dan keadaan sosial yang silih bergant i. Karena sifat nya yang m udah berubah dan m udah m enyesuaikan dengan perkem bangan sit uasi sosial, hukum adat elast is sifat nya. Karena sum bernya t idak t ert ulis, hukum adat t idak kaku dan m udah m enyesuaikan diri. Sist em hukum adat di I ndonesia dibagi dalam t iga kelom pok, yait u : a. hukum adat m engenai t at a negara, yait u t at anan yang m engat ur susunan dan ket ert iban dalam persekut uan- persekut uan hukum , sert a susunan dan lingkungan kerj a alat - alat perlengkapan, j abat an- j abat an, dan penj abat nya. b. Hukum adat m engenai w arga hukum w arga t erdiri dari : 1. hukum pert alian sanak kekerabat an 2. hukum t anah Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 30 3. hukum perut angan c. Hukum adat m engenai delik hukum pidana Yang berperan dalam m enj alankan sist em hukum adat adalah pem uka adat penget ua- penget ua adat , karena ia adalah pim pinan yang disegani oleh m asyarakat . I I I .5 Sist e m H u k u m I sla m Sist em hukum I slam berasal dari Arab, kem udian berkem bang ke negara- negara lain sepert i negara- negara Asia, Afrika, Eropa, Am erika secara individual m aupun secara kelom pok. Sist em hukum I slam bersum ber pada : a. Qur’an, yait u kit ab suci kaum m uslim in yang diw ahyukan dari Allah kepada Nabi Muham m ad SAW m elalui Malaikat Jibril. b. Sunnah Nabi, yait u cara hidup dari nabi Muham m ad SAW at au cerit a t ent ang Nabi Muham m ad SAW. c. I j m a, yait u kesepakat an para ulam a besar t ent ang suat u hak dalam cara hidup. d. Qiyas, yait u analogi dalam m encari sebanyak m ungkin persam aan ant ara dua kej adian. Sist em hukum I slam dalam ” Hukum Fikh” t erdiri dari dua bidang hukum , yait u : 1. hukum rohaniah ibadat , ialah cara- cara m enj alankan upacara t ent ang kebakt ian t erhadap Allah sholat , puasa, zakat , m enunaikan ibadah haj i , yang t idak dipelaj ari di fakult as hukum . 2. hukum duniaw i, t erdiri dari : Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 31 a. Muam alat , yait u t at a t ert ib hukum dan perat uran m engenai hubungan ant ara m anusia dalam bidang j ual- bei, sew a m enyew a, perburuhan, hukum t anah, perikat an, hak m ilik, hak kebendaan dan hubungan ekonom i pada um um nya. b. Nikah, yait u perkaw inan dalam art i m em bet uk sebuah keluar ga yang t ediri dari syarat - syarat dan rukun- rukunnya, hak dan kew aj iban, dasar- dasar perkaw inan m onogam i dan akibat - akibat hukum perkaw inan. c. Jinayat , yait u pidana yang m eliput i ancam an hukum an t erhadap hukum Allah dan t indak pidana kej ahat an. Sist em hukum I slam m enganut suat u keyakinan dan aj aran islam dengan keim anan lahir bat in secara individual. Negara- negara yang m enganut sist em hukum I slam dalam bernegara m elaksanakan perat uran- perat uran hukum nya sesuai dengan rasa keadilan berdasarkan perat uran perundangan yang bersum ber dari Qur’an. Dari penj elasan ini t am pak j elas bahw a di negara- negara penganut asas hukum I slam , agam a I slam berpengaruh sangat besar t erhadap cara pem bent ukan negara m aupun cara bernegara dan berm asyarakat bagi w arga negara dan penguasanya. I I I . 6 Sist e m H u k u m Ka n on ik Kit ab Hukum Kononik KHK t erdiri at as t uj uh buku : Buku I : m em uat t ent ang norm a- norm a um um Buku I I : m em uat t ent ang Um at Allah Buku I I I : m em uat t ent ang Tugas gerej a m engaj ar Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 32 Buku I V : m em uat t ent ang t ugas gerej a m enguduskan Buku V : m em uat t ent ang hart a benda duniaw i gerej a Buku VI : m em uat t ent ang hukum an- hukum an dalam gerej a dan sanksi- sanksi dalam gerej a. Buku VI I : m em uat t ent ang proses at au hukum acara Set iap buku dibagi dalam bagian, seksi, j udul, bab dab art ikel. Nom or- nom or ket ent uan hukum disebut kanon. Kit ab Hukum Kanonik m enggunakan prinsip pem bagian dari yang t erbesar ke yang t erkecil. Seluruh Kit ab Hukum Kanonik 1983 m em uat 1.752 kanon. Buku I t erdiri dari sebelas j udul : Buku I m em uat at ur an- at uran um um yang dit erapkan dan m engat ur seluruh hukum dalam gerej a lat in. Buku I bersifat t eknis yuridis sehingga t idak m udah dipaham i oleh orang- orang yang m em ang t idak t erbiasa berkecim pung dalam bidang t eknik hukum . Jum lah kanon dalam buku I adalah 203. Judul I : t erdiri dari 16 kanon, m em uat t ent ang bagaim ana lahirnya undang- undang gerej ani, siapa yang t erikat , kapan m ulai m engikat , bagaim ana m enafsirkannya. Judul I I : m em uat t ent ang hukum kebiasaan dan hubungannya dengan undang- undang, t erdiri dari 6 kanon. Judul I I I : t erdiri dari 6 kanon, m em bahas t ent ang dekrit um um , inst ruksi, fungsinya, pem buat annya, m acam nya, dan perbedaannya. Judul I V : t erdiri dari 59 kanon, dibagi dalam 5 bab. Dalam j udul I V ini dibahas t ent ang t indakan- t indakan adm inist rat if khusus Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 33 nor m a- norm a um um t indakan t er sebut , dekrit , perint ah khusus, reskrip, privilegi, dan dispensasi. Judul V : t er diri dari 2 kanon, yait u t ent ang st at ut a dan t ert ib acara. Judul VI : t erdiri dari 28 kanon, dibagi dalam 2 bab. Bab I m em bahas t ent ang kedudukan kanonik dari orang perorangan, m isalnya kapan seor ang dianggap dew asa, dom isili, kuasi dom isili dan bagaim ana m em perolehnya, j uga bagi biar aw at i dan biaraw an m engenai hubungan persaudaraan dan cara penghit ungannya. Bab I I m em bicarakan t ent ang badan hukum , m isalnya bagaim ana m endirikannya, siapa yang dapat m endirikan, apa m acam nya. Judul VI I : t erdiri dari 5 kanon,m em bahas t ent ang t indakan yuridis, syarat - syarat sahnya t indakan yuridis, gant i rugi bagi orang yang dirugikan karena t indakan orang lain. Judul VI I I : m engenai kuasa kepem im pinan, t erdiri dari 16 kanon, didalam nya dibahas t ent ang kuasa yurisdiksi, kuasa legislat ive, yudikat if, kuasa j abat an, kuasa yang didelegasikan, dan bagaim ana m endelegasikan. Judul I X : m em bahas t ent ang j abat an- j abat an gerej ani, t erdiri dari 51 kanon dalam 2 bab. Dalam j udul ini dibahas t ent ang pem berian j abat an, penindakan, pem berhent ian, dan j abat an gerej ani dan pelet akan j abat an. Judul X : m em bahas t ent ang kadaluarsa, t erdiri dari 3 kanon. Dalam j udul ini dij elaskan t ent ang pengert ian kadaluarsa, dan apa saj a yang t idak t erkena kadaluarsa. Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 34 Judul XI : m em bahas t ent ang perhit ungan w akt u, t erdiri dari 4 kanon, ant ara lain m engenai w akt u yang t erus m enerus, w akt u guna, hari dan m inggu. Buku I I t erdiri dari lim a j udul : Judul I : m engat ur t ent ang kew aj iban dan hak sem ua orang krist iani. Judul I I : m engat ur t ent ang kew aj iban dan hak kaum krist iani aw am . Judul I I I : m engat ur t ent ang para pelayan rohani klerus Judul I V : m engat ur plerat ur personal. Judul V : m engat ur serikat - serikat kaum ber im an krist iani. Buku I I I t erdiri dari lim a j udul : Judul I : Mengat ur t ent ang kegiat an m isi gerej a Judul I I : Mengat ur t ent ang kegiat an m isi gerej a Judul I I I : Mengat ur t ent ang pendidikan Kat olik. Judul I V : Mengat ur t ent ang alat - alat kom unikasi Judul V : Mengat ur t ent ang pengakuan im an. Buku I V t erdiri dari t uj uh j udul : Judul I : Mengat ur t ent ang perm andian. Judul I I : Mengat ur t ent ang sakram en penguat an. Judul I I I : Mengat ur t ent ang Ekarist i Mahasuci. Judul I V : Mengat ur t ent ang Sakram en t obat Judul V : Mengat ur t ent ang Sakram en Pengurapan orang sakit Judul VI : Mengat ur t ent ang I m am at Judul VI I : Mengat ur t ent ang perkaw inan Buku V t erdiri dari em pat j udul : Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 35 Judul I : Mengat ur t ent ang bagaim ana m em peroleh hart a benda. Judul I I : Mengat ur t ent ang pengelolaan hart a benda. Judul I I I : Mengat ur t ent ang kont rak, t erut am a t ent ang peralihan m ilik. Judul I V : Mengenai kehendak saleh dan fondasi saleh. Buku VI m em euat t ent ang sanksi- sanksi dalam gerej a dan t erdiri dari enam j udul yait u : Judul I : Mengat ur t ent ang penghukum an t indak pidana pada um um nya. Judul I I : Mem uat undang- undang pidana dan perint ah pidana. Judul I I I : Mem uat t ent ang subj ek yang t erkena sanksi pidana. Judul I V : m em uat t ent ang hukum an dan penghukum an lainnya. Judul V : Mengat ur t ent ang m enj at uhkan hukum an Judul VI : Mengat ur t ent ang berhent inya hukum an. Hasim Purba : Pengantar Ilmu Hukum Indonesia – Diktat USU, 2007 USU Repository © 2008 36

BAB IV Hukum Tata Negara