ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat dalam model regresi adalah tidak adanya masalah heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini untuk mengetahui terjadinya heterokedastisitas digunakan uji uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara
variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka c tidak terjadi
masalah heteroskedastisitas.
3.7.3 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis regresi berganda bertujuan untuk memprediksi kekuatan pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen. Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1DAU + β2PAD + e Keterangan:
Y = Belanja Modal
α = Konstanta
β = Slope atau Koefisien Regresi
DAU = Dana Alokasi Umum
PAD = Pendapatan Asli Daerah
e = error
3.7.3.1 Uji Signifikan Parsial Uji t
Universitas Sumatera Utara
Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependen, maka dilakukan
pengujian dengan uji t. Ada empat hipotesis yang akan di uji dengan uji t. Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t-hitung
dengan ketentuan: •
Jika t hitung t tabel pada α = 0,05, maka H1 ditolak, •
Jika t hitung t tabel pada α = 0,05, maka H1 diterima.
3.7.3.2 Uji Signifikan Simultan Uji F Statistik
Sifnifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat perbandingan antara F-tabel dan F-hitung. Selain itu akan dilihat nilai signifikansi
sig, dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen dinyatakan berpengaruh terhadap variabel dependen.
Uji F ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F-hitung dengan ketentuan:
• Jika F-hitung F-
tabel pada α = 0,05, maka H1 ditolak, •
Jika F-hitung F- tabel pada α = 0,05, maka H1 diterima.
3.7.3.3 Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R² maka semakin
baik pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Ciri-ciri dari R²: 1. Jumlah nilai R² tidak pernah negatif.
2. Nilai R² digunakan antara 0 – 1 0 R² ≤ 1.
BAB IV
Universitas Sumatera Utara
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum
Populasi dalam penelitian ini adalah 33 kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara, dengan menggunakan data yang bersumber dari laporan APBD
selama periode tahun 2010-2014. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling, maka diperoleh sebanyak 19 kabupatenkota yang
memenuhi kriteria sampel yang ditetapkan sehingga data penelitian untuk pengamatan selama 5 tahun menjadi 95 unit analisis. Metode analisis data yang
digunakan untuk penelitian ini adalah metode analisis yang menggunakan persamaan regresi berganda.
4.2 Analisi Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif descriptive statistic berfungsi untuk memberi gambaran umum mengenai nilai rata-rata, nilai minimum, nilai
maksimum, dan standar deviasi dari data yang digunakan dalam penelitian. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dana alokasi
umum DAU dan pendapatan asli daerah PAD, sedangkan variabel dependen yang digunakan adalah belanja daerah BD. Berdasarkan analisis statistik
deskriptif diperoleh gambaran sampel sebagai berikut:
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Universitas Sumatera Utara