2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka teoritis adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah
diketahui dalam suatu masalah tertentu Erlina, 2008. Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis yang telah diuraikan sebelumnya, peneliti membuat
kerangka konseptual sebagai berikut:
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
Undang undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah Telah menetapkan pengaturan, pembagian,
dan pemanfaatan sumber daya nasional yang berkeadilan, serta perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Hal ini disebabkan karena dalam
pelaksanaan wewenang tersebut juga melekat sumber-sumber pembiayaannya. Realisasi kewenangan tersebut adalah diberikannya kewenangan untuk memungut
Pajak dan Retribusi kepada daerah, dan diberikannya hak Dana perimbangan kepada daerah Soekarwo, 2003. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang
Dana Alokasi Umum DAU
X1 Pendapatan Asli Daerah
PAD X2
Belanja Derah Y
Universitas Sumatera Utara
Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah pada dasarnya menuntut kreativitas dari Pemerintah Daerah dalam menjalankan berbagai fungsi
daerah. Berdasarkan kewenangan yang ada, maka Pemerintah Daerah Dapat menetapkan berbagai jenis sumber penerimaan daerah. Kuantitas dan kualitas
jenis-jenis penerimaan baru tersebut sangat bergantung pada Pemerintah Daerah Soekarwo, 2003.
2.4 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah. Erlina 2011:30, “Menyatakan hipotesis adalah proporsi yang dirumuskan dengan
maksud untuk diuji secara emoiris”. Proposisi merupakan ungkapan atau pernyataan yang dapat dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya mengenai
konsep atau konstruk yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena. Dengan demikian hipotesis merupakan penjelasan sementara tentang perilaku,
fenomena atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau akan terjadi.
Dalam beberapa penelitian, hipotesis yang menyatakan bahwa pendapatan daerah mempengaruhi anggaran belanja Pemerintah daerah disebut
dengan tax-spend hypotesis. Hipotesis ini mengandung makna bahwa kebijakan Pemerintah Daerah dalam menganggarkan belanja daerah disesuaikan dengan
pendapatan daerah yang diterima.Namun di sisi lain, transfer yang diterima dari Pemerintah Pusat juga turut mempengaruhi besarnya anggaran belanja daerah
yang akan dianggarkan oleh Pemerintah Daerah. dalam jangka panjang transfer berpengaruh terhadap belanja Daerah.Kebijakan-kebijkan belanja daerah jangka
pendek yang dibuat Pemerintah daerah sangat bergantung pada transfer yang
Universitas Sumatera Utara
diterima. Berdasarkan penelitian terdahulu tersebut maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:
H1 : DAU
t
berpengaruh signifikan terhadap BD
t
Flypaper effect merupakan sebuah fenomena yang terjadi saat pemerintah daerah melakukan belanja lebih banyak dengan menggunakan transfer
grants atau DAU daripada menggunakan kemampuan sendiri atau kapasitas fiskal. Untuk mendeteksi terjadi atau tidaknya flypaper effect, 1 DAU lebih
signifikan dimana kedua-duanya signifikan, 2 Kapasitas Fiskal Tidak signifikan secara parsial. Untuk menentukan hubungan DAU sebagai prediksi belanja daerah
periode selanjutnya, Hipotesis yang digunakan adalah : H2 : Pengaruh DAUt-1 terhadap belanja daerah lebih besar daripada pengaruh
PADt-1 terhadap BD. Dalam Sukriy dan Halim 2003 menyatakan bahwa beberapa
penelitian mengenai perilaku Pemerintah Daerah dalam merespon transfer Pemerintah Pusat yang telah dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa respon
Pemda berbeda untuk transfer dan pendapatan daerahnya sendiri. Ketika respon Pemerintah Daerah lebih besar untuk transfer disbanding pendapatan daerahnya
sendiri maka disebut flypaper effect. Penelitian tentang analisis pengaruh Dana Alokasi Umum DAU
dan Pendapatan Asli Daerah PAD terhadap Belanja Daerah BD di Indonesia sebelumnya sudah pernah dilakukan yaitu pada Pemerintah kabupatenkota di
pulau Sumatera, Jawa dan Bali. Hasil penelitian pada kabupatenkota di Jawa dan Bali menunjukkan bahwa secara terpisah, DAU dan PAD berpengaruh signifikan
Universitas Sumatera Utara
terhadap Belanja Daerah, baik dengan lag maupun tanpa lag. Ketika tanpa menggunakan lag, pengaruh PAD terhadap belanja daerah lebih kuat daripada
DAU, tetapi dengan digunakan lag, pengaruh DAU terhadap Belanja Daerah justru lebih kuat daripada PAD. Hal ini berarti terjadi flypaper effect dalam respon
Pemda terhadap DAU dan PAD Sukriy dan Halim 2003. Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa stimulus
untuk melakukan Belanja Daerah pada tahun t dipengaruhi oleh transfer pemerintah pusat yang diterima daerah periode t-1. maka hipotesis untuk
mengetahui ada tidaknya flypaper effect adalah: H3
: DAU
t
dan PAD
t
secara simultan berpengaruh positif terhadap BD
t
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian