30 terdapat perbedaan yang signifikan p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
Formula 7 memberikan hasil yang sama dengan kontrol positif. Pada minggu ketiga dari data tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan
ketebalan rambut. Hasil statistik pada minggu ketiga menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen. Hasil pengujian ANOVA menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan signifikan p0,05 terhadap ketebalan rambut. Pengujian ANOVA dengan uji F juga menunjukkan adanya perbedaan signifikan karna nilai
F hitung lebih besar dari F tabel. Nilai F tabel diperoleh dengan menarik garis dari df1 yaitu jumlah perlakuan dikurangkan satu sehingga diperoleh nilai 5 dan df2
yaitu jumlah sampel dikurangkan jumlah perlakuan diperoleh nilai 18. Pada titik ini nilai F tabel adalah sebesar 2,77 sedangkan nilai F hitung adalah sebesar
105,87 maka sediaan gel mempunyai efek terhadap ketebalan rambut. Hasil uji Tukey menunjukkan Formula 3, 5 dan 7 berbeda secara bermakna bila
dibandingkan dengan kontrol negatif basis gel. Jadi dapat disimpulkan Formula 3, 5 dan 7 memiliki aktivitas terhadap ketebalan rambut. Formula 5 dan
7 tidak berbeda secara bermakna sehingga berdasarkan rata-rata ketebalan rambut dapat disimpulkan Formula 5 dan 7 memiliki aktivitas terhadap
ketebalan rambut yang lebih baik dibandingkan Formula 3, akan tetapi tidak sebaik kontrol positif.
4.3.2 Panjang rambut
Pengukuran panjang rambut dilakukan menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran panjang rambut semua kelompok hewan uji dapat dilihat di Tabel 4.8
halaman 31. Hasil perhitungan secara statistik dapat dilihat pada Lampiran halaman 58-60.
Universitas Sumatera Utara
31
Tabel 4.8 Pengukuran panjang rambut
Formula Hewan uji
Panjang rambut mm Minggu I
Minggu II Minggu III
F0 1
1,55 6,5
16,1 2
1,75 6,1
15,5 3
2 6,3
14,8 4
2,1 6,4
13,25 1,85±0,25
6,32±0,17 14,91±1,23
F1 1
2,55 6,15
14,13 2
2,75 6,4
15,43 3
1,95 6
15,5 4
1,8 6,65
16,6 2,26±0,46
6,3±0,28 15,41±1,01
F2 1
3,25 7,2
17,94 2
3,75 8,1
17,75 3
3,1 7,75
17,32 4
3,1 8
18,04 3,3±0,31
7,76±0,40 17,76±0,32
F3 1
3,35 9,2
19,1 2
3,55 8,8
18,75 3
3,6 9,1
18,9 4
3,85 8,3
18,64 3,59±0,20
8,85±0,40 18,85±0,20
F4 1
4,4 9,4
19,5 2
4,55 9,25
19,95 3
4,2 9,35
19,54 4
4,45 9,5
19,35 4,4±0,15
9,37±0,10 19,58±0,26
F5 1
5,75 10,55
21,39 2
5,6 11,2
21,82 3
5,85 12,1
20,59 4
5,9 10,75
21,75 5,77±0,13
11,15±0,69 21,39±0,56
Keterangan: F0: kontrol normal, F1: gel tanpa EBA kontrol negatif, F2: gel EBA 3, F3: gel EBA 5, dan F4: gel EBA 7, F5: gel Minoxidil
kontrol positif
Universitas Sumatera Utara
32
Gambar 4.2 Grafik hasil pengukuran panjang rambut tikus putih
Pada Tabel 4.8 dan Gambar 4.2 dapat dilihat adanya pertambahan panjang rambut tikus putih oleh masing-masing perlakuan mulai dari minggu pertama
sampai minggu ketiga. Berdasarkan hasil pengukuran, rata-rata panjang rambut kontrol negatif
basis gel pada minggu pertama yaitu 2,26±0,46 mm, sedangkan kontrol normal yaitu 1,85 ± 0,25 mm. Untuk melihat adanya perbedaan panjang pertumbuhan
rambut pada kontrol negatif dengan kontrol normal dapat diketahui dengan cara perhitungan secara statistik. Hasil perhitungan secara statistik menunjukkan data
terdistribusi normal dan homogen sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji ANOVA yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna antar kelompok.
Hasil Uji Tukey menunjukkan tidak adanya perbedaan secara bermakna p0,05 kontrol negatif dibandingkan kontrol normal. Artinya basis gel tidak memiliki
aktivitas terhadap pertumbuhan rambut. Pada minggu kedua dan ketiga, rata-rata panjang rambut kontrol negatif berturut-turut yaitu 6,3±0,28 mm dan 15,41±1,01
mm, sedangkan kontrol normal berturut-turut yaitu 6,32±0,17 mm dan 14,91±1,23
0,00 5,00
10,00 15,00
20,00 25,00
1 2
3
P anjang
ram bu
t m
m
Waktu minggu
kontrol normal kontrol negatif
formula 3 EBA formula 5 EBA
formula 7 EBA kontrol positif
Universitas Sumatera Utara
33 mm. Perhitungan secara statistik, baik pada minggu kedua dan minggu ketiga
menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji ANOVA yang menunjukkan tidak adanya perbedaan
secara bermakna p0,05, artinya kontrol negatif basis gel tidak memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut.
Data rata-rata panjang rambut kontrol negatif, formula 3, formula 5, formula 7 dan kontrol positif pada minggu pertama berturut-turut yaitu
2,26±0,46 mm, 3,3±0,31 mm, 3,59±0,20 mm, 4,4±0,15 mm dan 5,77±0,13 mm. Berdasarkan data tersebut terjadi peningkatan rata-rata panjang pertumbuhan
rambut. Perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa data terdistribusi normal dan homogen sehingga perhitungan dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil
perhitungan uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan secara bermakna antar kelompok. Hasil uji Tukey menunjukkan kontrol negatif dibandingkan dengan
formula 3, 5, 7 dan kontrol positif terdapat perbedaan secara bermakna, antara formula 3 dan 5 dengan formula 7 dan kontrol positif serta antara
formula 7 dengan kontrol positif juga terdapat perbedaan yang bermakna p0,05.
Pada minggu kedua dan ketiga dari data tersebut terlihat bahwa terjadi peningkatan panjang rambut. Hasil statistik, baik pada minggu kedua dan ketiga
menunjukkan data terdistribusi normal dan homogen sehingga dilanjutkan dengan uji ANOVA. Hasil uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan
p0,05 untuk setiap perlakuan yang diberikan. Hasil perhitungan dengan uji Tukey menunjukkan Formula 3, 5 dan 7 berbeda secara bermakna bila
dibandingkan dengan kontrol negatif basis gel. Jadi dapat disimpulkan Formula
Universitas Sumatera Utara
34 3, 5 dan 7 memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut. Formula 3,
5 dan 7 dibandingkan dengan kontrol positif, Formula 3 dibandingkan dengan Formula 5 dan 7 didapatkan hasil yaitu berbeda secara bermakna
p0,05. Formula 5 dan 7 tidak berbeda secara bermakna sehingga berdasarkan rata-rata panjang rambut dapat disimpulkan Formula 5 dan 7
memiliki aktivitas terhadap panjang rambut yang lebih baik dibandingkan Formula 3, akan tetapi tidak sebaik kontrol positif.
Sediaan untuk melebatkan atau merangsang pertumbuhan rambut pada kebotakan atau rambut rontok dapat menngandung zat manfaat yang dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa bagian yaitu antara lain kounteriritan, vasodilator, stimulan kelenjar sebum, zat kondisioner rambut, hormon,
antiseptikum serta aneka zat lain Azis dan Muktiningsih, 1999; Ditjen POM., 1985. Kandungan senyawa-senyawa bermanfaat pada ekstrak buah alpukat dapat
memberi hasil positif dalam merangsang pertumbuhan rambut Diana dan Wahini, 2014. Kandungan nutrisi esensial seperti protein, vitamin A, D, E dan B6,
magnesium, besi, tembaga, asam amino dan asam folat pada buah alpukat, semuanya sangat penting untuk nutrisi dan pertumbuhan rambut Maregesi, dkk.,
2014. Dalam penelitian ini aktivitas gel yang mengandung ekstrak buah alpukat dalam merangsang pertumbuhan rambut lebih kecil jika dibandingkan dengan gel
yang mengandung minoxidil. Hal ini dapat disebabkan karna ekstrak buah alpukat merupakan herbal sehingga kemungkinan kinerjanya lebih lambat bila
dibandingkan dengan minoxidil yang merupakan senyawa murni Kuncari, dkk., 2015.
Universitas Sumatera Utara
35
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
a. Ekstrak buah alpukat EBA dapat diformulasikan ke dalam sediaan gel
yang homogen dengan pH 5,0-5,3 dan stabil dalam penyimpanan selama 12 minggu pada suhu kamar.
b. Hasil analisa statistik sediaan gel ekstrak buah alpukat dengan kontrol
negatif memiliki perbedaan yang signifikan p 0,05, artinya sediaan gel yang mengandung ekstrak buah alpukat memiliki aktivitas terhadap
pertumbuhan rambut tikus putih. Formula yang mengandung ekstrak buah alpukat 5 dan 7 tidak berbeda secara signifikan p 0,05. Formula
yang mengandung ekstrak buah alpukat 5 dan 7 memiliki aktivitas terhadap pertumbuhan rambut yang lebih besar dibandingkan formula
yang mengandung ekstrak buah apukat 3, tetapi lebih kecil dari kontrol positif.
5.2 Saran
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti uji aktivitas sediaan gel ekstrak buah alpukat terhadap pertumbuhan rambut manusia.
Universitas Sumatera Utara