20
3.6.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan
Sebanyak 70 g dari masing-masing formula sediaan dimasukkan ke dalam pot plastik. Selanjutnya dilakukan pengamatan berupa perubahan
konsistensi, warna dan aroma pada saat sediaan selesai dibuat serta dalam penyimpanan selama 12 minggu pada suhu kamar.
3.6.2 Pemeriksaan homogenitas sediaan
Sejumlah tertentu sediaan dioleskan pada sekeping kaca atau bahan transparan lain yang cocok, sediaan harus menunjukkan susunan yang homogen
dan tidak adanya butiran kasar Ditjen POM., 1979.
3.6.3 Penentuan pH sediaan
Penentuan pH sediaan dilakukan dengan pH meter selama penyimpanan 12 minggu pada suhu kamar.
Cara kerja: alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar pH netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat
menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan kertas
tissue
. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1 yaitu ditimbang 1 gram sediaan dan dilarutkan dalam air suling hingga 100 ml.
Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut, sampai alat menunjukkan harga pH yang konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter
merupakan pH sediaan Rawlins, 2003.
3.6.4 Penentuan viskositas sediaan gel
Penentuan viskositas sediaan menggunakan viskometer
Brookfield
. Caranya: sediaan dimasukkan ke dalam beaker gelas sampai mencapai volume
100 ml, lalu spindel 64 dipasang, kemudian diturunkan hingga batas yang
Universitas Sumatera Utara
21 terdapat pada spindel tercelup ke dalam sediaan. Selanjutnya alat dihidupkan
dengan menekan tombol ON. Kecepatan spindel diatur 12 rpm, kemudian dibaca skalanya dimana jarum merah yang bergerak telah stabil. Nilai viskositas
ษณ dalam
centipoise
cps diperoleh dari hasil perkalian skala baca
dial reading
dengan faktor koreksi f khusus untuk masing- masing kecepatan spindel.
3.6.5 Uji iritasi terhadap kulit sukarelawan