26
4.2.4 Hasil penentuan viskositas sediaan
Hasil penentuan viskositas sediaan gel dilakukan menggunakan viskometer
Brookfield
pada seluruh sediaan. Hasil penentuan viskositas sediaan dapat dilihat pada Tabel 4.5 di bawah ini.
Tabel 4.5 Data pengukuran viskositas
F Viskositas cP pada minggu ke-
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
F1 3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
F2 3000 3000 3000
3000 3000
3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000
F3 2250 2250
2250 2250
2250 2250
2250 2250
2250 2250
2250 2250
F4 2000 2000 2000
2000 2000
2000 2000 2000 2000 2000 2000 2000
F5 3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
3500 3500
Keterangan: F1: gel tanpa EBA kontrol negatif, F2: gel EBA 3, F3: gel EBA 5, dan F4: gel EBA 7, F5: gel Minoxidil kontrol positif
Berdasarkan data pada Tabel 4.5 dapat dilihat hasil viskositas sediaan gel stabil dalam penyimpanan. Viskositas berpengaruh terhadap laju penyerapan obat,
semakin kental akan semakin lama penyerapan obatnya Kuncari, dkk., 2014. Viskositas yang terlalu tinggi pada gel akan menyebabkan srtuktur gel lebih kaku
dan zat aktif akan lebih sulit berdifusi melewati matriks gel sehingga pelepasan zat aktif menjadi menurun Sanna, dkk., 2010; Fulviana, dkk., 2013.
Viskositas gel dipengaruhi oleh konsentrasi dari
gelling agent.
Peningkatan jumlah
gelling agent
dapat memperkuat matriks gel sehingga menyebabkan kenaikan viskositas
Dwiastuti, 2010. Nilai viskositas sediaan gel yang baik yaitu 2000-4000 cps
Arikumalasari, dkk., 2013 sehingga sediaan gel EBA memenuhi persyaratan viskositas gel.
4.2.5 Hasil uji iritasi terhadap kulit sukarelawan
Uji iritasi dilakukan pada kulit normal panel manusia dengan maksud untuk mengetahui apakah sediaan uji itu dapat menimbulkan iritasi atau kepekaan
kulit atau tidak. Umumnya, iritasi akan segera menimbulkan reaksi kulit sesaat
Universitas Sumatera Utara
27 setelah pelekatan atau penyentuhannya pada kulit, iritasi demikian disebut iritasi
primer. Jika reaksi tersebut timbul beberapa jam setelah pelekatan atau penyentuhannya pada kulit disebut iritasi sekunder Ditjen POM., 1985.
Tabel 4.6 Data pengamatan uji iritasi terhadap kulit sukarelawan.
Sukarelawan Reaksi kulit
Eritema Eritema dan
papula Disertai
pembentukan vesikula
Edema dan
vesikula I
II III
IV V
VI VII
VIII IX
X XI
XII XIII
XIV XV
Keterangan: = Tidak ada reaksi
+ = Eritema
++ = Eritema dan papula
+++ = Eritema, papula dan vesikula
++++ = Edema dan vesikula Berdasarkan data pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa sediaan gel yang
dibuat tidak menimbulkan iritasi.
4.3 Hasil Pengujian Aktivitas Sediaan 4.3.1 Ketebalan rambut