menjadikannya bentuk disiplin yang semakin kuat. Umumnya disiplin kerja dapat terlihat apabila pegawai datang ke kantor dengan hati-hati, jika mereka
menghasilkan jumlah dan kualitas pekerjaan yang memuaskan dengan mengikuti cara kerja yang telah ditentukan oleh kantor atau instansi dan jika mereka
menyelesaikan pekerjaan dan semangat kerja. Menurut Lateiner dalam Soejono 2003 : 72, umunya disiplin kerja
pegawai dapat diukur dari: a
Para pegawai datang ke kantor dengan tertib, tepat waktu dan teratur. Dengan datang ke kantor secara tertib, tepat waktu dan teratur, maka
disiplin kerja dapat dikatakan baik. b
Berpakaian rapi di tempat kerja. Berpakaian rapi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi disiplin kerja pegawai, karena dengan
berpakaian rapi suasana kerja akan terasa nyaman dan rasa percaya diri dalam bekerja akan tinggi.
c Menggunakan perlengkapan kantor dengan hati-hati. Sikap hati-hati dapat
menunjukkan bahwa seseorang memiliki disiplin kerja yang baik. Karena apabila dalam menggunakan perlengkapan kantor tidak secara hati-hati,
maka akan terjadi kerusakan yang mengakibatkan kerugian. d
Mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi. Dengan mengikuti cara kerja yang ditentukan oleh organisasi maka dapat menunjukkan
bahwa pegawai memiliki disiplin kerja yang baik, juga menunjukkan kepatuhan pegawai terhadap organisasi.
e Memiliki tanggung jawab. Tanggung jawab sangat berpengaruh terhadap
disiplin kerja dengan adanya tanggung jawab terhadap tugasnya maka menunjukkan disiplin kerja pegawai tinggi.
2. Jenis – Jenis Disiplin Kerja
Pemimpin perusahaan harus mampu mengenal dan mempelajari perilaku dan sifat karyawannya. Hal ini dapat membantu pemimpin dalam memilih jenis
motivasi kerja mana yang sesuai dengan karyawannya. Selain itu, perilaku dan sifat karyawan juga berpengaruh terhadap pemilihan jenis pendisiplinan mana
yang dapat diterapkan kepada karyawan. Terdapat beberapa tipe kegiatan pendisiplinan menurut Handoko
2008:208, antara lain : 1.
Disiplin Preventif Adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk mendorong para karyawan
agar mengikuti berbagai standar dan aturan, sehingga penyelewengan- penyelewengan dapat dicegah.
2. Disiplin Korektif
Adalah kegiatan yang diambil untuk menangani pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk menghindari pelanggaran-
pelanggaran lebih lanjut. 3.
Disiplin Progresif Adalah memberikan hukuman-hukuman yang lebih berat terhadap
pelanggaran-pelanggaran yang berulang.
Penerapan disiplin yang efektif adalah menghukum kegiatan karyawan yang salah, bukan menyalahkan karyawan tersebut. Para manajer harus
mempertimbangkan perasaan karyawan dalam tindakan pendisiplinan, yaitu melalui pelaksanaan tindakan disiplin secara pribadi bukan didepan karyawan
lain. Pada PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch OfficeMedan penerapan
kedisiplinan bagi karyawan ditentukan ke dalam kesepakatan bersama yang merupakan kesepakatan antara pihak perusahaan dengan pihak karyawan yang
mengatur seluruh kegiatan yang ada di perusahaan. Adapun bentuk disiplin tersebut adalah sebagai berikut :
1. Peraturan Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku untuk semua karyawan di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan yaitu :
a Senin – Kamis : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 –
13.30 wib b
Jum’at : Jam 08.00 – 17.00 wib. Istirahat : Jam 12.00 – 14.00 wib
c Sabtu : Libur
Bagi para karyawan yang terlambat masuk kerja sebanyak 3 tiga kali dalam satu bulan akan diberikan teguran oleh atasan yang berada dibawah
unit kerjanya. 2.
Setiap fungsionaris merupakan panutan dan teladan bagi para karyawan, untuk itu para fungsionaris harus menunjukkan tingkah laku yang baik
sehingga dapat mengarahkan para karyawam di lingkungan unit kerja dan fungsionaris bertanggung jawab penuh tentang disiplin kerja bawahannya.
3. Setiap karyawan Ticketing wajib memakai pakaian dinas setiap hari,
sedangkan para staff memakai pakaian kerja bebas dan rapi. 4.
Setiap individu meningkatkan rasa kepedulian terhadap perusahaan dan bersikap proaktif dalam membela dan menjaga nama baik perusahaan.
Perusahaan akan mengambil tindakan jika para karyawan melanggar peraturan-peraturan yang sudah ditetapkan tersebut.
Berikut contoh dari bentuk pelanggaran menurut Rivai 2004 : 1.
Pelanggaran yang dianggap berat a
Pencurian, penipuan atau penggelapan barang milik karyawan teman sekerja
b Menganiaya atau menyogok karyawan perusahaan
c Memberikan keterangan palsu
d Membuka rahasia perusahaan atau rahasia pribadi karyawan
perusahaan e
Mabuk atau menggunakan obat-obatan terlarang dalam perusahaan 2.
Pelanggaran yang diberi peringatan a
Menolak melaksanakan perintah atas tugas-tugas dan kewajiban yang diberikan
b Berulang-ulang mangkir tanpa alasan-alasan yang tepat dan jelas
c Mengabaikan tugas kedinasan
d Menyalahgunakan wewenang dan jabatan
3. Usaha-usaha dalam meningkatkan Disiplin Karyawan
Usaha-usaha yang dapat ditempuh oleh pimpinan perusahaan untuk meningkatkan disiplin karyawan antara lain :
a Pendisiplinan hendaknya disesuaikan dengan tingkat kesejahteraan yang diberikan.
b Pendisiplinan harus dengan tindakan yang tegas tetapi dilaksanakan secara adil.
c Pendisiplinan harus sesuai dengan peraturan tertulis maupun tidak tertulis
d Orang yang melakukan tindakan pendisiplinan hendaknya harus turut berdisiplin.
e Sikap pimpinan harus wajar kembali setelah melakukan tindakan pendisiplinan.
B. Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan
Menurut Siagian 2002 kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk memengaruhi orang lain, dalam hal ini para bawahannya sedemikian rupa
sehingga orang lain itu mau melakukan kehendak pimpinan meskipun secara pribadi hal itu mungkin tidak disenangi. Blancard dan Hersey dalam Tohardi,
2002 mengemukakan, kepemimpinan adalah proses memengaruhi kegiatan individu dan kelompok dalam usaha untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu.
Upaya untuk mempengaruhi banyak orang melalui komunikasi untuk mencapai
tujuan Dubrin, 2000. Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan Sunarto, 2005.
Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar- benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke
jurang.Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia. Sumber
:landasanteori.com201507pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html
2. Peran Pimpinan 1 Peran Antarpersonal
Peran ini mencakup pencarian pegawai perekrutan, melatih pegawai setelah diterima bekerja pelatihan, dan memberikan motivasi seperti fasilitas
yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja pemberian motivasi, dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung
jawab dalam tugas. Peran kepemimpinan General Manager di PT. Garuda Indonesia Persero
Tbk. Branch Office Medan sebagai peran antarpersonal terlihat dari General Manager sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan seremonial
seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh pejabat-pejabat Perusahaan dari dalam maupun luar negeri. General Manager juga mempunyai tanggung
jawab atas penggajian pegawai dan latihan kerja seperti memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti seminar-seminar yang dapat meningkatkan
keterampilan kerja.