Kepemimpinan 1. Pengertian Kepemimpinan Hubungan Disiplin Kerja Dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Branch Office Medan

tujuan Dubrin, 2000. Proses memberi inspirasi kepada semua karyawan agar bekerja sebaik mungkin untuk mencapai hasil yang diharapkan Sunarto, 2005. Kepemimpinan yang baik menggerakkan orang pada satu arah yang benar- benar merupakan minat jangka panjang mereka, bukan menyuruh orang pergi ke jurang.Tidak menyia-nyiakan sumber daya mereka yang langka dan tidak membangun sisi gelap keberadaan mereka sebagai manusia. Sumber :landasanteori.com201507pengertian-kepemimpinan-peran-gaya.html

2. Peran Pimpinan 1 Peran Antarpersonal

Peran ini mencakup pencarian pegawai perekrutan, melatih pegawai setelah diterima bekerja pelatihan, dan memberikan motivasi seperti fasilitas yang mendukung kinerjanya dalam bekerja sehingga dapat meningkatkan prestasi kerja pemberian motivasi, dan pendisiplinan pegawai agar lebih bertanggung jawab dalam tugas. Peran kepemimpinan General Manager di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan sebagai peran antarpersonal terlihat dari General Manager sebagai seorang pimpinan yang melaksanakan kegiatan seremonial seperti mengikuti seminar-seminar yang dihadiri oleh pejabat-pejabat Perusahaan dari dalam maupun luar negeri. General Manager juga mempunyai tanggung jawab atas penggajian pegawai dan latihan kerja seperti memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengikuti seminar-seminar yang dapat meningkatkan keterampilan kerja. 2 Peran Informasional Semua pimpinan sampai tingkat tertentu mengumpulkan informasi dari organisasiperusahaan dari institusi luar. Biasanya pimpinan mendapat informasi dengan membaca majalah dan berkomunikasi dengan individu lain untuk mempelajari perubahan selera masyarakat, apa yang mungkin direncanakan oleh para pesaing dan sebagainya.Para pimpinan juga bertindak sebagai penyalur untuk meneruskan informasi ini kepada pegawainya. General Manager selaku Pimpinan di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan, mempunyai kontak jaringan yang sangat luas. Sehingga memperoleh informasi-informasi dari banyak sumber. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa pimpinan PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan bertindak sebagai penerus informasi kepada bawahannya dalam rangka perbaikan kinerja perusahaan.Informasi tersebut diperoleh dari seminar-seminar, dan pertemuan antar pimpinan PT. Garuda Indonesiadi seluruh Indonesia. 3 Peran Pengambilan Keputusan Sebagai penyelesaian masalah, pimpinan melakukan tindakan korektif untuk menyelesaikan berbagai masalah yang tak terduga. Terakhir, peran pimpinan sebagai negosiator, dimana pimpinan mendiskusikan berbagai persoalan dan tawar menawar dengan perusahaan lain demi keuntungan perusahaan sendiri. General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan, melakukan peran ini dengan cara mengawasi dan memantau seluruh unit kerja perusahaan dan menyelesaikan masalah yang terjadi pada unit Bagian kerja pada perusahaan. General Manager PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan mengambil berbagai keputusan yang menyangkut aktivitas-aktivitas yang terjadi di lingkungan Perusahaan.

3. Gaya Kepemimpinan

Pengertian Gaya Kepemimpinan menurut Nawawi 2003 adalah perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pimpinan dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap dan perilaku para anggota organisasi atau bawahannya. Seseorang yang menduduki jabatan pimpinan mempunyai kapasitas untuk membaca situasi yang dihadapinya secara tepat dan menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai dengan tuntutan situasi yang dihadapinya meskipun penyesuaian itu hanya bersifat sementara. Menurut Sutarto dalam Tohardi, 2002, pendekatan perilaku berlandaskan pemikiran bahwa keberhasilan atau kegagalan pemimpin ditentukan oleh gaya bersikap dan bertindak seorang pemimpin yang bersangkutan. Gaya bersikap dan bertindak akan tampak dari: 1. Cara memberi perintah 2. Cara memberikan tugas 3. Cara berkomunikasi 4. Cara membuat keputusan 5. Cara mendorong semangat bawahan 6. Cara memberikan bimbingan 7. Cara menegakkan disiplin 8. Cara mengawasi pekerjaan bawahan 9. Cara meminta laporan dari bawahan 10. Cara memimpin rapat 11. Cara menegur kesalahan bawahan. Menurut Dharma 2003 terdapat 4 empat gaya kepemimpinan yang terdiri atas :

1. Kepemimpinan Instruksi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya instruktif dinamakan gaya bos karena gaya ini terutama dicirikan oleh komunikasi satu arah. Dengan gaya ini, pemimpin membatasi peranan bawahan dan memberitahu mereka tentang apa, bagaimana, dan dimana melakukan pekerjaan. General Manager PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan, memberikan arahan-arahan atau instruksi kepada Manajer untuk melaksanakan tugas. Kemudian, Manajer menginstruksikan pekerjaan tersebut kepada pegawai. Jenis kepemimpinan inilah yang cenderung di terapkan di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan.

2. Kepemimpinan Konsultasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya konsultatif dapat disebut sebagai gaya dokter karena dengan gaya ini pemimpin banyak memberikan arahan dan mengambil hampir semua keputusan. Pemimpin mengambil keputusan dan berusaha menjual gagasan keputusannya kepada bawahannya. Sekalipun demikian, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan masih dilakukan pemimpin. Kadang kala, General Manager selaku pimpinan di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan juga melakukan kepemimpinan konsultasi agar terciptanya suasana yang nyaman antara atasan dan bawahan agar menunjang kinerja yang lebih optimal.. Namun, pegawai harus tetap menghormati General Manager selaku pimpinan di PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan.

3. Kepemimpinan Partisipasi

Gaya kepemimpinan yang bersifat pastisipasif dapat dinamakan sebagai gaya konsultan karena mengikutsertakan bawahan dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Dengan menerapkan gaya ini, pemimpin dan bawahannya bertukar pikiran dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. General Manager selaku pimpinan PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan, juga melaksanakan kepemimpinan partisipasif dengan cara mengikut sertakan pegawainya dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlibat dari keikutsertaan pegawai dalam rapat-rapat seperti yang sering dilakukan dalam membahas aktivitasmasalah yang terjadi untuk perbaikan dan perkembangan Perusahaan.

4. Kepemimpinan Delegasi

Gaya kepemimpinan yang sifatnya mendelegasi dapat disebut dengan gaya bebas karena pemimpin dan bawahan hanya mendiskusikan batasan masalah bersama-sama hingga tercapai kesepakatan. Selanjutnya , proses pengambilan keputusan di delegasi kepada bawahan. Sekarang bawahanlah yang mengambil keputusan pelaksanaan pekerjaan. Pada PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan, Kepemimpinan Delegasi tidak terjadi karena pemimpin tipe jenis ini kurang bagus untuk memimpin. General Manager selaku pimpinan tidak melepaskan semua tanggung jawabnya begitu saja kepada bawahan. Karena General Manager disini masih memberikan arahan-arahan dan memantau perkembangan pekerjaan tersebut sehingga pekerjaan itu dapat terselesaikan dengan baik.

4. Fungsi – fungsi Pimpinan

Kemampuan mengambil keputusan merupakan kriteria utama dalam menilai efektivitas kepemimpinan seseorang. Dalam hubungan ini perlu ditekankan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan mengambil keputusan tidak hanya diukur secara kuantitatif, dalam arti jumlah keputusan yang diambil. Adapun fungsi-fungsi pimpinan menurut Terry 2010:9 sebagai berikut :

1. Planning Perencanaan

Perencanaan berisi perumusan dari tindakan-tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan yang ditetapkan dan sebagai keputusan terhadap apa yang akan dilakukan di kemudian hari. General ManagerPT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan melaksanakan fungsi pimpinan sebagai perencana adalah merencanakan langkah-langkah strategis untuk pengembangan kualitas pelayanan dengan cara mengadakan seminar-seminar yang membantu para karyawan menambah wawasan dalam ilmu melayani pelanggan dengan cara yang sudah diterapkan oleh perusahaan maskapai penerbangan Internasional.

2. Organizing Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah pengaturan setelah ada rencana. Organisasi sebagai wadah pembentukan tingkah laku hubungan antar manusia secara efektif sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien dan memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugasnya serta memberikan kondisi lingkungan tertentu untuk pencapaian tujuan. Pada PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan terdapat struktur organisasi yang dipimpin langsung oleh seorang General Manager dan membawahi Manager Sales and Services, Manager Finance, dan Manager General Affairs and ADM dan terdapat beberapa Subbag di dalamnya beserta uraian tugas, wewenang dan fungsi.

3. Actuating Pelaksanaan

Setiap perusahaan terdiri dari individu-individu adalah tugas pemimpin untuk mengarahkan dan menggerakkan individu-individu tersebut. Dengan kata lain, seorang pimpinan dalam menggerakkan individu tersebut dengan cara perintahinstruksi sehingga tujuan yang telah ditetapkan akan tercapai secara efisien dan efektif. General ManagerPT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan sudah melaksanakan fungsi kepemimpinan yang cukup baik. General Manager merupakan seorang pemimpin yang sangat disiplin, tepat waktu, dan memiliki ide-ide kreatif dalam kepemimpinannya. Karena kedisiplinan dan semangat kerjanya menjadi salah satu motivasi bagi para pegawainya untuk melakukan hal yang sama dengan kepimpinannya.

4. Controlling Pengawasan

Dengan pengawasan yang dimaksudkan adalah usaha untuk dapat mencegah kemungkinan-kemungkinan buruk dari rencanainstruksi yang telah ditetapkan dan menciptakan kedisiplinan bagi pegawai di dalam suatu perusahaan.Dengan pengawasan diharapkan penyimpangan- penyimpangan yang mungkin terjadi dapat diterka sehingga kemungkinan timbulnya kerugian yang besar dapat dihilangkan atau setidak-tidaknya diperkecil. Tanpa adanya pengawasan yang dilakukan kurang baik akan mendorong pegawai di dalam suatu perusahaan untuk melakukan penyimpangan-penyimpangan baik secara sengaja. Cara pelaksanaan pengawasan menurut Herjito 2002:243 terdiri dari empat cara, yaitu : 1. Mengawasi langsung ditempat 2. Melalui laporan lisan 3. Melalui tulisan 4. Melalui penjagaan khusus General Manager selaku Pimpinan PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan selalu melakukan pengawasan terhadap bawahannya. Walaupun General Manager tidak langsung meninjau ke tempat staf dan pegawai bekerja dan tidak pernah langsung turun tangan untuk meninjau kinerja pegawai. Namun, General Manager masih memantau perkembangannya dan selalu memberikan pengawasan- pengawasan. General Manager biasanya melakukan pengawasan melalui seorang kepercayaan yang dianggap berkompeten dan transparan.

5. Ciri-Ciri Pemimpin Yang Baik

Pimpinan yang baik adalah pimpinan yang berdasarkan Pancasila dan memiliki wibawa dan daya untuk membawa serta memimpin masyarakat lingkungannya ke dalam orang-orang yang kesadaran kehidupan masyarakat dan kenegaraannya berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Tugas utama bagi seorang pemimpin adalah untuk memimpin orang, memimpin pelaksanaan pekerjaan dan melaksanakan sumber-sumber material. Menurut Rivai 2003 untuk melaksanakan tugas itu dengan baik, seorang pimpinan harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut : a Memiliki kondisi yang sehat sesuai dengan tugasnya. b Berwawasan luas. c Mempunyai keyakinan bahwa organisasi akan berhasil mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui kepemimpinannnya. d Mengetahui dengan jelas sifat hakiki dan kompleksitas dari tujuan yang hendak dicapai. e Memiliki stamina atau antusias kerja yang besar. f Gemar dan cepat mengambil keputusan. g Objektif. Dalam artian dapat menguasai emosi dan lebih banyak menggunakan rasio. Seorang pimpinan yang emosional akan kehilangan objektivitas karena sudah tidak menggunakan akal sehatnya lagi. h Adil dalam memperlakukan bawahan. i Menguasai prinsip-prinsip human relations. j Menguasai teknik-teknik berkomunikasi. k Dapat dan mampu bertindak sebagai penasehat, guru, dan kepala terhadap bawahannya. l Mempunyai gambaran menyeluruh tentang semua aspek kegiatan organisasi. Ciri-ciri Pimpinan yang dimiliki PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan adalah : a Memiliki Disiplin kerja yang baik dan tepat waktu dalam melaksanakan suatu pekerjaan. b Memiliki wibawa dan daya tarik agar mampu membimbing dan memimpin bawahannya. c Memiliki kemampuan yang baik sehingga mampu berpikir lebih baik dan rasional dalam menanggulangi masalah yang timbul setiap saat. d Memiliki tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk memegang rahasia Perusahaan, serta mempunyai ide-ide yang cemerlang dalam rangka memajukan Perusahaan yang dipimpinnya. e Mampu bekerja sama dengan bawahannya, dimana pimpinan bertugas menentukan tugas para bawahannya serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan tersebut agar berjalan dengan lancar. f Memiliki kesetiaan kepada Perusahaan yang dipimpinnya dan juga setia dalam membimbing bawahannya serta mau berusaha untuk mengembangkan perusahaan semaksimal mungkin. Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan, General Manager selaku pimpinan dapat mengarahkan para bawahannya untuk bekerja sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. General Manager PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan juga memberikan kebebasan kepada para bawahannya untuk mendiskusikan segala sesuatu yang menyangkut pekerjaan kepadanya.Selain itu, untuk menjaga keharmonisan dalam bekerja pimpinan selalu mengadakan komunikasi yang baik dengan para bawahannya. Kepemimpinan General Manager PT. Garuda Indonesia Persero Tbk. Branch Office Medan sudah cukup baik. Karena Gaya Kepemimpinan General Manager sebagai pimpinan yang baik telah memenuhi syarat seperti ketepatan waktunya dalam melaksanakan sesuatu, mempunyai ide-ide kreatif untuk mengembangkan perusahaan dan mempunyai tanggung jawab kepada perusahaan. Namun, sebaiknya General Manager harus langsung mendatangi tempat pegawai bekerja agar dapat menilai langsung kinerja pegawai tersebut dan dengan langsung mendatangi tempat pegawai bekerja mungkin pegawai akan lebih termotivasi dan mempunyai semangat kerja yang lebih.

C. Kinerja Karyawan 1. Pengertian Kinerja Karyawan

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja sumber daya manusia adalah prestasi kerja atau hasil kerja output baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Kinerja karyawan merupakan gabungan dari tiga faktor penting yaitu kemampuan dan minat seorang pekerja kemampuan dan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, serta peran dan tingkat motivasi seorang pekerja.Semakin tinggi dari ketiga faktor di atas, semakin besarlah prestasi kerja karyawan bersangkutan. Mangkunegara 2008:9 menyatakan bahwa : “Kinerja karyawan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya”. Dari pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa yang disebut kinerja adalah hasil kerja seorang karyawan yang sesuai dengan standar suatu pekerjaan yang telah ditetapkan bersama. Kinerja karyawan adalah tingkat kemampuan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kinerja karyawan merupakan salah satu ukuran yang tegas yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam kenaikan pangkat dan jabatan seseorang. Kinerja karyawan juga mendorong pegawai untuk mempertinggi pengetahuan, kecakapan serta wawasannya dalam rangka mengejar prestasi kerjanya karena dengan memiliki pengetahuan, kecakapan dan wawasan yang semakin luas dan tinggi