Perumusan Masalah Laporan Keuangan

xx Pajak sebagai Variabel Intervening” dengan studi empiris pada perusahaan LQ45.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pendapatan mempunyai pengaruh terhadap pajak melalui laba sebagai mediasi? 2. Apakah beban mempunyai pengaruh terhadap pajak melalui laba sebagai mediasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan masalah, penelitian bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: a. Menguji pengaruh pendapatan dan beban secara langsung terhadap pajak. b. Menguji pengaruh pendapatan dan beban secara tidak langsung melalui mediasi laba. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, diantaranya: xxi a. Penulis Menyadari bahwa adanya hubungan yang penting antara pendapatan dengan laba, sehingga diperlukannya strategi untuk memperoleh laba yang maksimal dan diikuti pula dengan kesadaran membayar pajak. b. Pihak lain umum Memberikan kontribusi pada pengembangan teori terutama yang berkaitan dengan akuntansi pajak dan dapat menjadi acuan dalam penyusunan tugas yang serupa. xxii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil dari proses akuntansi yang disajikan dalam bentuk kuantitatif, dimana informasi-informasi yang disajikan didalamnya dapat membantu berbagai pihak baik pihak intern maupun ekstern dalam pengambilan keputusan yang sangat berpengaruh bagi kelangsungan hidup perusahaan. Menurut Kieso et all 2002:56 laporan keuangan financial statement merupakan cara mengkomunikasikan informasi yang formal dan terstruktur. Agar bisa ditempatkan dalam bagian utama laporan keuangan, suatu item harus memenuhi definisi unsur dasar, dapat diukur dengan tingkat kepastian yang memadai dan relevan serta handal. Unsur-unsur dasar dari laporan keuangan adalah: 1 aktiva, 2 kewajiban, 3 ekuaitas, 4 investasi oleh pemilik,, 5 distribusi kepada pemilik, 6 laba komprehensif, 7 pendapatan, 8 beban, 9 keuntungan, dan 10 kerugian. 1. Definisi Laporan Keuangan Yang dimaksud dengan laporan keuangan adalah suatu gambaran mengenai posisi keuangan suatu perusahaan dari hasil yang telah dicapai perusahaan dalam periode tertentu. Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan 1999;07 “laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan, laporan keuangan juga diandalkan sebagai sumber utama informasi keuangan perusahaan.” xxiii Laporan keuangan terutama terdiri dari neraca dan perhitungan rugi laba berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang. 2. Tujuan Laporan Keuangan SAK No. 1 menyatakan tujuan laporan keuangan secara umum adalah: “Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga bisa menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.” Tujuan khusus dari pelaporan keuangan juga diuraikan oleh Smith dan Skousen 1996:37 yaitu: a. Mengetahui kondisi keuangan perusahaan Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas dari perusahaan untuk membantu investor, kreditor, serta pihak lain dalam mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan disamping likuiditas dan solvabilitasnya. Informasi ini juga membantu para pemakai untuk menentukan kondisi keuangan perusahaan yang selanjutnya akan memberi wawasan mengenai prospek arus kas dimasa datang. b. Menilai prestasi dan laba perusahaan Menyediakan informasi mengenai suatu perusahaan dalam periode tertentu. Prestasi ini terutama dievaluasi berdasarkan laba yang diperoleh. xxiv c. Mengetahui bagaimana dana diperoleh dan digunakan Menyediakan informasi mengenai arus kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan ini meliputi informasi mengenai pinjaman dan pembayaran deviden, serta faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan. Sedangkan menurut Kieso 2002:24 tujuan dari pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan 1 informasi yang berguna dalam membuat keputusan investasi dan kredit, 2 informasi yang berguna dalam menilai prospek arus kas masa depan, dan 3 informasi mengenai sumber daya perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahan didalamnya. 3. Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Laporan keuangan pokok yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan adalah neraca dan rugi laba. Neraca dan perhitungan rugi laba berisi tentang prestasi perusahaan dimasa lampau dan dapat dipakai sebagai dasar untuk penetapan kebijakan perusahaan dimasa yang akan datang Weston and Copeland, 1992:20. a. Neraca Menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada para kreditor , dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. Neraca memberikan kontribusi pada pelaporan keuangan karena menyediakan dasar bagi: 1 perhitungan tingkat pengembalian, 2 pengevaluasian struktur modal xxv perusahaan, dan 3 penilaian likuiditas, solvensi, serta fleksibilitas keuangan perusahaan. Unsur-unsur umum dalam neraca adalah aktiva, kewajiban, dan ekuitas. 1. Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh dimasa depan, atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 2. Kewajiban adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa depan yang berasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepada entitas lainnya dimasa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu. 3. Ekuitas adalah kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengan kewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis ekuitas merupakan kepentingan pemilik. b. Laporan rugi laba Laporan rugi laba income statement yang juga sering disebut statement of income atau statement of earnings adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan rugi laba menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan xxvi kreditor untuk membantu mereka memprediksi jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan. Kegunaan laporan rugi laba adalah membantu pemakai laporan keuangan memprediksi arus kas masa depan dengan berbagai cara, diantaranya sebagai berikut: 1 Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban dapat diketahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkan dengan para pesaing. 2 Memberikan dasar untuk memprediksi kinerja masa depan. Informasi mengenai kinerja masa lalu dapat digunakan untuk menentukan kecenderungan penting yang jika berlanjut menyediakan informasi tentang kinerja masa depan 3 Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi tentang berbagai komponen laba, pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian memperlihatkan hubungan diantara komponen-kompenen tersebut dan dapat digunakan untuk menilai resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus tertentu dimasa depan. Selain memiliki sejumlah kegunaan laporan rugi laba juga mempunyai beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut: xxvii 1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan rugi laba. Praktek yang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja entitas dari satu titik waktu ke titik waktu lainnya. Sebagai contoh, keuntungan dan kerugian yang belum terealisasi atas sekuritas investasi tertentu tidak dicatat dalam laporan rugi laba apabila terdapat ketidakpastian bahwa perubahan nilai tersebut akan betul-betul terealisasi. 2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. Sebagai contoh, sebuah perusahaan mungkin memilih untuk menyusutkan aktiva pabrik atas dasar dipercepat; sementara perusahaan lainnya memilih penyusutan metode garis lurus. Dengan mengasumsikan semua faktor lainnya adalah sama, laba dari perusahaan pertama akan lebih rendah dibandingkan laba perusahaan yang kedua, sekalipun kedua perusahaan itu pada dasarnya identik. 3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan. Sebagai contoh sebuah perusahaan mungkin mengestimasi umur manfaat suatu aktiva selama 20 tahun sementara perusahaan lainnya memilih umur manfaat 15 tahun untuk jenis aktiva yang xxviii sama, sehingga menciptakan laba yang lebih rendah dan laba yang lebih tinggi. 4. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Menurut IAI dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan 1999:24 menyatakan terdapat empat karakteristik kualitatif pokok laporan keuangan yaitu: a. Dapat dipahami Informasi dalam laporan keuangan harus dapat dipahami oleh pemakainya dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. b. Relevan Informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam proses pengambilan keputusan. c. Keandalan Informasi harus andal reliable artinya bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan. d. Dapat diperbandingkan Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dan dari perusahaan lain yang sejenis dalam periode yang sama untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. xxix

B. Pendapatan