Bentuk-bentuk Metode Dakwah Metode Dakwah 1. Pengertian Metode Dakwah

termasuk amar’ma’ruf nahi mungkar untuk bisa memperoleh kebahagian didunia dan akhiran”. 19 Dengan demikian dakwah adalah mengajak umat manusia kepada jalan yang benar yaitu dengan menjalankan ajaran- ajaran agama Islam demi mandapat kebahagaiaan dunia dan akhirat. Dari pengertian tentang metode dan dakwah, maka dapat memberikan kesimpulan bahwa metode dan dakwah, adalah cara-cara atau jalan tertentu yang dipakai juru dakwah untuk menyampaikan ajaran dakwah Islam demi mencapai suatu tujuan.

2. Bentuk-bentuk Metode Dakwah

Begitu banyak ayat al-Qur’an yang mengungkapkan masalah dakwah. namun, dari sekian banyak ayat itu, yang di jadikan pedoman utama dalam prinsip matode dakwah pada umunya merujuk pada surat an-Nahl ayat 125: V V V Dari ayat tersebut menunjukan bahwah metode dakwah itu meliputi tiga cakupan yaitu ” dakwah bi al-Hikmah, dakwah al Mau’idzatil Hasanah, dan dakwah bi al- Mujadalah”. Menurut Ahmad Mustafa al- Maraghi pembagian metode dakwah yang terdapat dalam surat an-Nahl ayat 125 sebagai berikut : 1. Al-Hikmah Bijaksana 2. Al-Mau’idzatil hasanah Nasehat, Pelajaran yang baik 3. Al-Mujadalah billati hiya ahsan Diskusi, bertukar fikiran dengan yang baik a Metode Al-Hikmah ”kebijaksanaan yang adil” Yaitu suatu cara atau pendekatan yang dilakukan oleh seorang da’i kepada mad’unya dengan kebijaksanaan, sikap kasih sayang dan proporsinya. 20 menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an- nasaf : 19 Masdar Helmy,Dakwah dalam Alam Pembangunan, Semarang: CV Toha Putra, h.31 20 Ghazali Darussalam,Dinamika Ilmu Dakwah Islamiyah, Malaysia: Nur Niaga SDN BHD,1999,Cet ke-1,h.28. ی artinya : Dakwah dengan bil-Hikmah adalah dakwah dengan menggunakan perkataan yang benar dan pasti yaitu dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghilangkan keraguan. Menurut Prof. Toha jahya Omar, al-Hikmah adalah kebijaksanaan, artinya meletakkan sesuatu pada tempatnya dan kitalah yang harus berfikir, berusaha menyusun dan mengatur cara-cara dengan menyesuaikan kepada keadaan zaman, asal tidak bertentangan dengan hal-hal yang dilarang Alllah SWT. 21 Sedangkan menurut Dr. Ali abdul Halim Mahmud menyimpulka bahwah yang dimaksud dengan hikmah di dalam adalah berbuat yang tepat denan cara pada waktu tang tepat. 22 Aplikasi dakwah dengan hikmah sebagaimana di contohkan oleh Rasulullah denan cara berlaku dan santunan walaupun terhadap musuh non muslim tapi ada kalanya Rasululla memeberikan komando untuk mengangkat senjata memerangi musuh. Jadi ada kalanya berdakwah scara siriah tertutup , tapi ada pula masszanya untuk berdakwah scara jahriyah terbuka . Dari beberapa pengertian diatas, dapat dipahami bahwa al-hikmah adalah merupakan kemampuan pada dai dalam memilih, dan menjelaskan teknik dakwah dengan kondisi mad’u. disamping itu juga al-hikmah merupakan kemampuan cara 21 Hasanuddin, Hukum Dakwah Tinjauan Aspek Hukum Dan Berdakwah Di Indonrsia Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996 Cet, Ke-1, hal. 36. 22 Cahyadi Takariawan, Yang Tegar Di Jalan Dakwah yogyakarta : Talenta 1990 hal. 38. dai dalam menjelaskan ajaran Islam serta realitas yang ada dengan argumentasi logis dan bahasa yang komunikatif. oleh karena itu al-hikmah adalah sebagai sebuah sistem yang menyatakan antara kemampuan teoritis dan praktis dalam berdakwah. b Metode Al-Mau’izhatil hasanah ”nasehat yang baik” Menurut Ahmad Mustafa Al-marghi, al-Mau’izatil hasanah adalah melalui dalil- dalil yang zhani meyakinkan yang melegakan bagi orang awam. Ini sasarannya adalah orang – orang awam. Materi yang disampaikan kepada mereka harus sesuai dengan daya tangkap mereka. 23 Yaitu suatu cara penyampaian pesan oleh seorang da’i kepada mad’unya dengan memberikan nasehat-nasehat yang baik atau memberi peringatan, kata- kata ucapan atau teguran yang baik dan tidak menyinggung persaan mad’u sehingga mad’u tidak merasa dipaksa dalam menerima pesan-pesan dakwah. 24 Menurut Imam Abdullah bin Ahmad Mahmud an- nasaf : artinya: al-Mau’izhatil Hasanah yaitu perkataan-perkataan yang tidak tersembunyi bagi mereka, bahwa engkau mengatakan nasehat dan menghendaki manfaat kepada mereka atau dengan al-quran. Jadi kalau kita telusuri kesimpulan dari Al-Mau’izhatil hasanah, akan mengandung arti kata yang masuk kedalam kalbu dengan penuh kasih sayang dan 23 Al- wisnal Imam Zaidallah, Strategi Dakwah Dalam Pembentukan Dai dan Khalifah Profesional , jakarta : kalam Mufa,2002 Cet.Ke-2,hal.74. 24 Ibid., h.29. kedalam perasaan dengan penuh kelembutan, tidak membongkar atau membuka kesalahan orang lain sebab kelemahan kelembutan dalam menasehati seringkali dapat melukakan hati yang kasar dan menggunakan kalbu yang lain, ia lebih mudah melahirkan kebaikan dari pada larangan dan ancaman. c Metode Al-Mujadalah billati hiya ahsan ” berdebat, berdiskusi” Menurut ahmad Musatafa Al-Maraghi, Mujadalah hiya ahsan adalah percakapan dan bertukar pikiran untuk memuaskan bagi orang-orang yang menentang. 25 Mujadalah Yaitu penyampaian dakwah yang dilakukan dengan cara berdebat atau bertukar pikiran secara baik. Bertukar pikiran disini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk dialog, diskusi, seminar dan lain-lain. Dengan tujuan satu sama lain mengerti serta ajaran-ajaran yang satu dengan yang lainnya secara luas untuk menghapuskan sifat sombong kepada ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang. 26 Dalam tafsir Jalalain disebutkan : 25 A. Mustafa Al-Maraghi, Tafsir jalalain, Beyrut : Darul Ihya Turus al-rabiy hal : 158. 26 Ibid., h. 30. ﺡ + , - . ﺡ + ﺡ artinya: Berdebat yang baik yaitu mengajak ke jalan Allah SWT dengan menggunakan ayat – ayat Nya dan hujjah Nya. 27 Dari pengertian di atas dapatlah diambil kesimpulan bahwa mujadalah merupakan tukar pendapat yang dilakukan oleh dua pihak secara sirnegis, yang tidak melahirkan permusuhan dengan tujuan agar lawan,menerima pendapat yang digunakan dengan memberikan ergumentasi dan bukti yang kuat. Dari ketiga metode diatas dapat disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kepahaman masing-masing jamaahnya, karena metode dakwah yang tidak tepat akan berakibat semakin jatuhnya seorang da’i dari jamaahnya dan bahkan implikasinya yang lebih parah akan semakin menjauhkan mereka dari ajaran agama. Metode dakwah juga bukanlah satu-satunya kunci kesuksesan akan tetapi keberhasilan dakwah ditunjang dari seperangkat baik pribadi da’i, subjek dakwah atau pun lainnya. B. Ibadah

1. Pengertian Peningkatan ibadah