telah di tetapkan oleh Allah SWT Khusus atau tersebut. Contohnya Sholat, Puasa, Zakat dan sebagainya.
Sedangkan ghoiroh mahdoh adalah segala jenis ibadah kepada Allah dalam pengertian yang luas semua perbuatan yang diperintahkan Allah SWT baik
perbuatan yang berhubungan dengan Allah SWT, semua manusia, dan alam lingkungan , misalnya berzikir kepada Allah, menolong orang yang kesusahan
seseuai dengan kemampuan kita, memelihara lingkungan dan sebagainya.Seperti yang tertera dalam surat An-nisa ayat 36:
W XYZ
[\ W
LZ] _ R
`a b; W
Uc d
fgZR5 4b
h6i - 5 h.
j Uck,3 fg.
D l
m n
h6i - 5 D
l m
47 o
47 R 89
47 .o
Uc UbYgg
Z 367
3 .
+ 3
= 5 [\
q7 r
1 s[t
\ u +
D
x 02 U
VV
Artinya: ”Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan
sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang
jauh dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri”
Ditinjau dari segi ruang lingkupnya, ibadah dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu Ibadah Khashashah dan Ibadah Ammah.
1. Ibadah Khashashah adalah ibadah yang ketentuan dan cara
pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh Nash, seperti sholat, zakat, puasa dan haji.
2. Ibadah Ammah adalah semua perbuatan yang dilakukan dengan niat
yang baik dan semata-mata karena Allah SWT, seperti makan dan minum, bekerja, amar ma’ruf nahi munkar, berlaku adil, berbuat baik
kepada orang dan sebagainya.
30
Dengan ibadah seorang hamba akan selalu merasa dekat dengan Tuhannya, bahkan ibadah dapat menolong batinnya dari kesusahan. Banyak hal
yang dapat dipetik dari ibadah. Dari segi sosial, ibadah merupakan pengakuan akidah setiap anggota masyarakat dan kekuatan jiwa mereka yang berimplikasi
terhadap persatuan dan kesatuan umat Islam.
3. Bentuk-Bentuk Ibadah
Dilihat dari segi bentuk dan manfaatnya, ibadah terbagi kepada beberapa bagian :
a. Ibadah yang trerdiri atas perbuatan dan ucapan lidah seperti berdzikir,
bertasbih, bertauhid, bertahlil, bersholawat dan sebagainya. b.
Ibadah yang terinci perkataan dan perbuatan seperti sholat, zakat, puasa dan haji.
c. Ibadah yang tidak di tentukan teknik pelaksaaannya seperti menolong
orang lain, berjihat,membela diri, mendirikan madrasah, masjid, rumah sakit dan sebagainya.
d. Ibadah yang pelaksanaannya dalam bentuk menahan diri seperti puasa
ihram dan i’tikaf. e.
Ibadah yang sifatnya mengugurkan hak seperti membebaskan seseorang dari kewajiban membayar hutangnya kepada kita
memaafkan kesalahan yang dilakukan orang lain kepada kita dan sebagainya.
31
Ibadah Islam adalah bentuk ibadah tertentu yang telah digariskan oleh Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bentuk
peribadatan yang telah menentukan waktunya, ketentuan-ketentuannya maupun
30
A.Rahman Ritonga,M.A., “ Fiqh Ibadah”,Jakarta: Gaya Media Pratama : 2002,cet ke-2 h. 62
31
Al-Habsy dan Muhammad Baqir,” Fiqh Praktis Menurut Al-Qur’an, As-Sunnah dan Pendapat para Ulama”,
Bandung : Mizan,1999, cet ke-4, h.27.
cara-cara pengalamannya sudah pasti atau kekal. Adapun ibadah-ibadah yang dimaksudkan itu adalah sholat,zakat,puasa dan haji.
Sebagaimana umat muslim lainnya, anggota IRMAFA juga memiliki kewajiban untuk melaksanakan ibadah sebagaimana yang telah ditentukan oleh
Allah SWT dan Rosul-Nya. Tidak ada perbedaan yang mendasar dalam melaksanakan ibadah, tata cara dan pelaksanaannya sama seperti umat muslim
lainnya. Dalam penelitain ini peneliti hanya memfokuskannya pada pelaksanaan ibadah sholat, zakat dan puasa para anggotanya sebagai landasan untuk
memperoleh jawaban penelitian. Pilihan ini dikarenakan, ibadah-ibadah tersebut merupakan ibadah sehari-hari yang dapat dengan mudah peneliti lihat dan amati
saat observasi.
1. Sholat