Pengertian Analisis Wacana Teori Analisis Wacana Teun Van Dijk

BAB II KAJIAN TEORITIS ANALISIS WACANA DAN DAKWAH

A. Teori Analisis Wacana Teun A. Van Dijk

1. Pengertian Analisis Wacana

Analisis wacana merupakan istilah yang dipakai sebagai perkataan bahasa Inggris discourse, kata discourse berasal dari bahasa Latin discursus, dis: dari, dalam arah yang berbeda dan curere: lari, sehingga berarti lari kian kemari. 7 Banyak sekali perbedaan definisi tentang wacana, hal ini dikarenakan perbedaan disiplin ilmu yang memakainya. Dalam salah satu kamus bahasa Inggris terkemuka dijelaskan bahwa wacana adalah: komunikasi pikiran dengan kata-kata; ekspresi ide-ide atau gagasan-gagasan; konversasi atau percakapan. 8 Dalam Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, terdapat tiga makna dari kata wacana. Pertama, percakapan; ucapan; tutur. Kedua, keseluruhan cakapan yang merupakan satu kesatuan. Ketiga, satuan bahasa yang realisasinya merupakan bentuk karangan yang utuh. 9 Berikut ini beberapa pengertian wacana dari para pakar komunikasi: Menurut Mulyana Secara etimologis istilah wacana berasal dari bahasa sansekerta wac atau wak atau vak yang memiliki arti ‘berkata’, ‘berucap’. Kemudian kata tersebut mengalami perubahan menjadi wacana. Kata ana yang 7 Alex Sobur, Analisis Teks Media, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet Ke-3, h. 9. 8 Ibid., h. 9. 9 Peter Salim dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer Jakarta: Modern English Press, 2002, edisi ke-3, h.1709 berada di belakang adalah bentuk sufiks akhiran yang bermakna ‘membendakan’ nominalisasi. Dengan demikian, kata wacana dapat dapat diartikan sebagai perkataan atau tuturan. 10 Paul Racouver 2002:30 berpendapat seperti dikutip dari buku Ema Khotimah Dosen Fakultas UNISBA “bermula dari distingsi saussure antara langue dan parole, kita dapat mengatakan, setidaknya pada tahap pengenalan bahwa wacana merupakan peristiwa bahasa”. Aspek penting dari wacana menurutnya adalah bahwa wacana dialamatkan atau diarahkan kepada seseorang. 11 Ismail Marhaimin mengartikan wacana sebagai “kemampuan untuk maju dalam pembahasan menurut urut-urutan yang teratur dan semestinya”, dan “komunikasi buah pikiran, baik lisan maupun tulisan, yang resmi dan teratur”. 12 Dari definisi ini, wacana harus mempunyai dua unsur penting, yakni kesatuan unity dan perpaduan coherence. Samsuri menyatakan bahwa wacana ialah rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi, biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu dengan yang lain. Komunikasi itu dapat menggunakan bahasa lisan dan dapat pula memakai tulisan. 13 Menurut Jos Daniel Parera Sebuah wacana tidak hanya terdiri dari kalimat- kalimat gramatikal, tetapi sebuah wacana harus memberikan interpretasi yang 10 Mulyana, kajian Wacana: Teori, Metode dan Aplikasi, Prinsip-prinsip Analisis Wacana Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005, h. 3. 11 Ema Khotimah, Analisis Wacana Ideologi Tandingan Wacana Terorisme dalam Media- Analisis Kritis Pemberitaan Abu Bakar Ba’asyir, UNISBA, 2004, h. 19. 12 Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 10. 13 Ibid., h. 10. bermakna bagi pembaca dan pendengarnya. Ini berarti, kalimat-kalimat yang digunakan oleh pembicara ataupun penulis bukan hanya sesuai dengan susunan gramatikal, tetapi juga kalimat-kalimat tersebut harus berhubungan secara logis dan kontekstual. 14 Alex Sobur merangkum pengertian wacana dari berbagai pendapat, ia memandang wacana sebagai “rangkaian ujar atau rangkaian tindak tutur yang mengungkapkan suatu hal subjek yang disajikan secara teratur, sistematis, dalam suatu kesatuan yang koheren, dibentuk oleh unsur segmental maupun nonsegmental bahasa”. 15 Analisis wacana adalah salah satu alternatif dari analisis isi selain analisis isi kuantitatif yang dominan dan banyak dipakai. Jika analisis kuantitatif lebih menekankan pada pertanyaan “apa” what, analisis wacana lebih melihat pada “bagaimana” how dari pesan atau teks komunikasi.

2. Teori Analisis Wacana Teun A. Van Dijk